Home » News » Dikritik Sebagai “Tradwife” oleh Publik, Hannah “Ballerina farm” Speak Up‼️

Dikritik Sebagai “Tradwife” oleh Publik, Hannah “Ballerina farm” Speak Up‼️

Retno Wahyuningtyas

News

Ballerina farm

Bincangperempuan.com- Seorang influencer perempuan, Hannah Neeleman, yang membagikan konten Ballerina Farm, beberapa hari ini menjadi perbincangan online setelah sebuah tulisan yang berisi kritikan terhadap gaya hidupnya dalam rumah tangga teridentifikasi sebagai ‘tradwife‘.

Hannah memiliki 17 juta pengikut di Instagram dan TikTok. Hannah dikenal karena konten dan vlog sehari-harinya yang menampilkan kehidupan rumah tangga bersama suaminya, Daniel Neeleman, dan anak-anak mereka di sebuah peternakan di Utah, kota di barat Amerika Serikat.

Istilah ‘tradwife’ atau traditional wife merujuk pada perempuan yang menjalankan peran tradisional sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak, yang sering kali disamakan dengan budaya patriarki. Dalam artikel yang diterbitkan oleh The Times, Hannah digambarkan sebagai ratu tradwife yang mengurus delapan anaknya tanpa asisten, mengerjakan aktivitas domestik, kebun, dan peternakan. Bahkan harus berpergian untuk berjualan.

Ekspresi lelah Hannah, tertangkap dibayar oleh publik sebagai dampak dari penelantaran dan sikap patriarki suaminya. Hingga mengubur mimpi Hannah, untuk menjadi ballerina profesional. Selain itu, suami Hannah, Daniel Neeleman, yang merupakan seorang jutawan. Daniel dinilai sangat jahat pada istrinya, tidak memberikan kado ulang tahun sebagaimana keinginan Hannah.

Pelbagai spekulasi ini muncul, mengkritik berdasar dari video-video yang telah diunggah Hannah di media sosial. Pasca dipublikasikan, artikel tersebut memicu perdebatan netizen di platform media sosial mengenai fenomena tradwife. Semua orang bersuara keras, agar Hannah mendapatkan keadilan yang setara dan diperlakukan “manusiawi”.

Di saat bersamaan, rasa iba dan kemarahan publik sampai meminta Hannah berpisah dari suaminya. Sebagian besar orang berspekulasi bahwa semua harta adalah atas nama Daniel. Tidak ada kepemilikan apapun yang Hannah punyai. Narasi ini semakin membuat netizen semakin geram dan memburu media sosial keduanya. Namun, sikap Hannah dan keluarga terhadap segala pemberitaan di media sosial mengenai mereka : bungkam.

Baca juga: Kenapa High Value Women Lebih Banyak Bersinar Saat Ini?

Pada akhirnya, Hannah buka suara tentang kisahnya yang jadi viral tersebut. Hannah menyebut bahwa artikel tersebut adalah bentuk dari serangan terhadap keluarganya dan pernikahannya.

Dalam video yang diunggahnya pada 1 Agustus 2024 di Instagram memuat detail klarifikasi dengan pernyataan pembuka “Beberapa minggu lalu, kami menerima seorang reporter di rumah kami untuk mempelajari lebih lanjut tentang keluarga dan bisnis kami. Kami terkejut saat melihat artikel yang dicetak, yang mengejutkan kami, artikel tersebut menggambarkan saya sebagai tertindas dan suami saya sebagai pelakunya,” tambah Hannah.

@bincangperempuan

Dear BPers, mari kita wujudkan women support women itu🤝🤗 #womensupportwomen artinya mendukung apa pun pilihan yang diambil oleh perempuan yang dapat membuat mereka merasa bahagia dan terpenuhi. Konsep ini mengedepankan saling menghormati dan memahami, tanpa menghakimi pilihan orang lain hanya karena berbeda dengan pilihan kita sendiri. Ini adalah tentang memberikan dukungan, dorongan, dan solidaritas kepada sesama perempuan untuk mengejar impian dan kebahagiaan mereka, apa pun bentuknya. #bincangperempuan #perempuanberdaya #perempuanbisa #perempuanmaju

♬ original sound – Sheikh Alamgir 2.1 ✅

Hannah menegaskan bahwa kenyataannya jauh berbeda dari yang digambarkan dalam artikel. Wanita 35 tahun itu menyebut bahwa dalam wawancara dia tidak menyatakan tentang narasi yang ditulis oleh Times. Hannah meluruskan tentang perannya di rumah tangga yang tidak hanya mengurus rumah tangga. Hannah menyebut bahwa dia ikut membangun bisnis keluarganya.

Hannah menyatakan bahwa “Tidak ada yang kami katakan dalam wawancara yang menyiratkan kesimpulan ini, yang membuat saya percaya bahwa sudut pandang yang diambil sudah ditentukan sebelumnya. Bersama-sama kami membangun bisnis dari nol, kami membawa delapan anak ke dunia ini, dan selalu memprioritaskan pernikahan kami,” tegas Hannah.

Baca juga: Pergeseran Representasi Perempuan dalam Disney Princess

Lesson Learned

Sebagai catatan, dampak edukasi gender tuh kerasa banget ya mendorong para perempuan semakin kritis secara pemikiran. Tapi, dari kisah Ballerina Farm, kita juga dapat pelajaran loh, bahwa gagasan kritis pada akhirnya patut disertai sikap lapang dada untuk mendukung apapun pilihan perempuan lain dan meyakini bahwa perempuan tersebut merasakan hal yang valid.

Hannah sudah klarifikasi ya BPer’s, dia bahagia dengan pilihannya dan proses yang dijalani. Mari kita dukung dan doakan yang terbaik untuk kehidupan keluarga kecil Neeleman 🫶🏼✨🌸

“Woman support woman” berarti mendukung apa pun pilihan yang diambil oleh perempuan yang dapat membuat mereka merasa bahagia dan terpenuhi. Konsep ini mengedepankan saling menghormati dan memahami, tanpa menghakimi pilihan orang lain hanya karena berbeda dengan pilihan kita sendiri. Ini adalah tentang memberikan dukungan, dorongan, dan solidaritas kepada sesama perempuan untuk mengejar impian dan kebahagiaan mereka, apa pun bentuknya.

Sumber:

  • Viral Influencer Ballerina Farm Dikritik ‘Tradwife’, Buka Suara Bela Suami dalam Walipop.detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Paradoks Mahasiswa: 40,5% Terlibat FWB tapi Edukasi Seks Tetap Jadi Tabu

FLP dan JMS :  Jangan Tunggu Lama Pengesahan RUU TPKS

Small Newsrooms Do Big Work, Media Kecil dengan Langkah Besar

Leave a Comment