“Mungkin karena kepercayaan diri dan kemurahan hati Gerwig sebagai pembuat film feminis. Dia memberikan semua dialog terbaik untuk Ryan Gosling yang mencuri perhatian sepanjang film,”
Kepala Kritikus Film di The Guardian, Peter Bradshaw.
Industri film telah menjadi panggung utama bagi perubahan sosial dan pemahaman tentang berbagai isu, termasuk peran dan representasi perempuan. Salah satu tokoh penting dalam merevolusi penggambaran perempuan dalam sinema adalah Greta Gerwig, seorang sutradara dan penulis naskah berbakat. Dengan menciptakan film Barbie, Gerwig membawa angin segar ke dalam narasi boneka ikonik ini dan menyampaikan pesan yang kuat tentang pemberdayaan perempuan.
Sejak debutnya pada 1959, Barbie telah menjadi simbol kultur pop yang kuat dan mendunia. Namun, seringkali kritik ditujukan pada boneka ini karena memberikan gambaran yang terlalu sempurna tentang kecantikan dan femininitas. Sehingga memberikan tekanan pada perempuan muda untuk memenuhi standar yang tidak realistis. Barbie juga sering dikritik karena kurangnya representasi perempuan yang kuat dan beragam di belakang karakter tersebut.
Namun, semuanya berubah ketika Greta Gerwig mengambil alih proyek film Barbie. Dikenal karena pendekatan sinematiknya yang inovatif dan penggambaran perempuan yang kompleks, Gerwig memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan sentuhan baru pada karakter yang sudah mapan ini. Dalam film Barbie, Gerwig menghidupkan kembali tokoh boneka ikonik tersebut sebagai sosok yang inspiratif dan kuat.
Penggambaran perempuan dalam film Barbie versi Gerwig berbeda jauh dari yang pernah kita lihat sebelumnya. Barbie bukan hanya sekadar boneka cantik, melainkan seorang perempuan yang cerdas, ambisius, dan memiliki impian besar untuk diwujudkan. Gaya hidup glamor dan stereotip tentang kecantikan fisik telah ditinggalkan demi menyoroti keunggulan dalam kemampuan berpikir, kreativitas, dan kepemimpinan Barbie. Perubahan ini adalah langkah revolusioner yang membantu merangsang rasa percaya diri perempuan, dengan menekankan bahwa kepintaran dan tekadlah yang membawa kesuksesan, bukan hanya penampilan luar.
Selain itu, Gerwig juga memperkuat pesan pemberdayaan perempuan dengan menonjolkan hubungan yang kuat antara Barbie dan para perempuan di sekitarnya. Kolaborasi dan persahabatan menjadi poin sentral dalam film ini. Barbie dan teman-temannya bekerja bersama, saling mendukung, dan mengatasi tantangan bersama-sama. Pesan ini mengajarkan pentingnya dukungan dan kebersamaan dalam menghadapi perjuangan hidup, dan juga menghapuskan mitos tentang persaingan tanpa henti antarperempuan.
Tidak hanya itu, penggambaran perempuan yang kuat dalam film Barbie ini juga berperan dalam memecah stereotip gender yang sudah lama mengakar dalam masyarakat. Film ini menyampaikan pesan bahwa perempuan memiliki potensi tanpa batas, dan tidak ada perbedaan dalam kemampuan dan ambisi antara perempuan dan laki-laki. Penggambaran perempuan yang mandiri, cerdas, dan berani dalam film ini adalah contoh yang positif bagi perempuan muda, memberikan mereka harapan dan keyakinan bahwa mereka juga dapat mencapai apa pun yang mereka inginkan.
Kepala Kritikus Film di The Guardian, Peter Bradshaw mengungkapkan pandangan positif terhadap Greta Gerwig sebagai seorang pembuat film feminis dan menyebutkan bagaimana hal itu tercermin dalam penggarapan filmnya. Greta Gerwig secara sadar menekankan kesetaraan gender dalam karya-karyanya dan berusaha menciptakan narasi yang menggambarkan kehidupan perempuan dengan kompleksitas dan keunikan mereka.
Namun, seperti setiap revolusi, perubahan ini juga dihadapkan pada tantangan. Beberapa orang mungkin mengkritik bahwa film Barbie karya Gerwig hanya merupakan bentuk pemasaran untuk memperbarui popularitas merek, tanpa perubahan yang lebih mendalam.
Meskipun ada kritik semacam itu, tak dapat dipungkiri bahwa langkah-langkah kecil seperti ini adalah awal yang baik untuk mendorong perubahan sosial lebih besar dalam industri hiburan.
Film Barbie yang disutradarai oleh Greta Gerwig adalah contoh nyata dari upaya merevolusi penggambaran perempuan dalam sinema. Dengan menampilkan karakter perempuan yang mandiri, cerdas, dan berani, film ini menyampaikan pesan pemberdayaan yang inspiratif bagi penonton, terutama generasi muda. (Ryen Meikendi)