Tentang Bincang Perempuan

Bermula dari Program Citradaya Nita 2019 yang digelar Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), sebagai tugas akhir dirilislah situs web dengan nama Bincang Perempuan. Hadir sebagai ruang belajar untuk jurnalis perempuan dan perempuan muda untuk bertumbuh serta menjadi representasi suara perempuan.

Bincang Perempuan menawarkan ide-ide segar dengan isu utama perempuan dan anak muda dalam berbagai perspektif. Lingkungan, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, dan politik. Termasuk persoalan perempuan yang berkaitan dengan kebebasan beragama dan toleransi untuk mempertahankan masyarakat Indonesia yang majemuk. Menjadi ruang menulis kritis dan referensi, tidak hanya bagi perempuan namun juga bagi masyarakat umum. Bincang Perempuan.com hadir untuk menjawab tantangan revolusi digital dan realitas abad kedua puluh satu, ketika berita, seperti pendidikan, adalah barang publik (**)

Bincang Perempuan saat ini berbasis di Bengkulu. Mari berbagi di sini. Cerdas, Kuat, dan Menginspirasi


Meet Our Team

Betty Herlina

(Founder/Pemimpin Redaksi)

Merintis karier di media lokal sejak Agustus 2008. Setelah 12 tahun 9 bulan menjadi buruh di perusahaan media, memilih menjadi jurnalis lepas. Beberapa tulisannya terpublikasi di DW.com, Jaring.id, Independen.id, DataTalk Asia, Ekuatorial dan The China Global South Project. Membangun bincangperempuan.com sebagai bentuk kegelisahan atas minimnya representasi perempuan di media khususnya perempuan lokal, menjadi ruang belajar bagi jurnalis perempuan serta perempuan muda untuk bertumbuh. Tahun 2019, Betty resmi mengkantongi kompetensi Wartawan Utama dari Dewan Pers.(**)

Retno Wahyuningtyas

(managing editor)

Akrab disapa Tyas, lulusan Sosiologi dengan konsentrasi kajian gender dan remaja. Sejak tahun 2010, aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat terkait edukasi publik mengenai gender, pendidikan kesehatan reproduksi, pentingnya pendidikan bagi perempuan, dan menjadi narahubung sebaya untuk kasus kekerasan bagi remaja. Selain itu, menekuni ilustrasi grafis untuk edukasi dan kampanye kreatif di media sosial. Saat ini, mengelola konten #CeritaSabtu di bincangperempuan.com untuk menyuarakan pengalaman fenomologis keseharian sebagai suara perempuan “yang luput didengarkan” sembari menjadi pemeriksa Cek Fakta. (**)

Nazlia Tifanny

(SOCIAL MEDIA MANAGER)

Akrab disapa Fany, lulusan Hubungan Kemasyarakatan Universitas Andalas, Sumatera Barat. Pernah menjadi Duta Bahasa untuk Sumatera Barat dan magang di Sekretariat Jenderal Kemenkeu RI.(**)

Anisa Sopiah

(CONTENT MANAGER)

Akrab disapa Icha, lulusan Hubungan Internasional salah satu kampus di Jogja. Sejak SMA, Icha sudah tertarik dengan isu perempuan, pendidikan, dan politik internasional dan mulai menekuni dunia jurnalistik. Kariernya diawali dengan menjadi reporter halaman anak muda, Zetizen di salah satu koran lokal di Bengkulu (Jawa Pos Group) kemudian menulis untuk deks makro ekonomi di CNBC Indonesia, ketertarikan atas isu gender membuat Icha akhirnya berlabuh ke Bincang Perempuan.(**)

Nurul Hasanah

(Reporter)

Biasa dipanggil Nunu. Kelahiran Banda Aceh 16 Januari 1999. Mengenal dunia jurnalistik pertama kali saat masuk duduk di bangku kuliah dan bergabung dengan UKM Pers DETaK Universitas Syiah Kuala. Lalu, usai berkuliah mencoba berkarier menjadi jurnalis lepas dan menjadi kontributor untuk Antaranews Aceh.(**)

Yuni Camelia Putri

(Content Writer)

Akrab disapa Elia, mahasiswi hubungan internasional di Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan. Sejak SMP, Elia sudah tertarik dengan isu perempuan, anak, lingkungan, dan politik. Ia mulai menggeluti dunia jurnalistik sebagai jurnalis sekolah untuk menyuarakan idenya. Anyways, dia suka banget bertukar pikiran dengan orang-orang tentang isu yang sedang hangat (**)

Cindy Hiong

(Reporter)

Jurnalis Bengkulu News. Kerap bekerja sama dengan Bincang Perempuan dalam liputan bersama terkait isu-isu perempuan dan anak. (**)

Langit Amaravati

(Web Developer)

Web developer asli Bandung. Menyenangi segala sesuatu berbau teknologi dan tren terkini. Melabeli dirinya sendiri sebagai sobat ambyar dan Vianisty garis selow karena kegemarannya mendengarkan lagu campursari dan musik sejenis. (**)

Haerunnisa

(community manager)

Akrab di sapa Nisa. Mahasiswa Ilmu Pemerintahan di Universitas Hasanuddin. Pernah menjadi delegasi Sulawesi Selatan dan Indonesia dalam program pertukaran pemuda antar negara ke Singapura. Senang berdiskusi seputar isu-isu perempuan. Sejak 2021, aktif terlibat dalam berbagai organisasi dan komunitas pemberdayaan perempuan di tingkat regional dan nasional. (**)