Pandemi Covid-19 membawa perubahan besar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Pembelajaran tidak dilakukan melalui tatap muka secara langsung melainkan dilaksanakan secara online atau dalam jaringan (daring). Pembelajaran daring yang dikenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), menuntut guru untuk lebih kreatif. Sayangnya, sebagian besar guru memiliki keterbatasan kemampuan membuat media pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran online.
Permasalahan guru yang belum mampu menyuguhkan materi pembelajaran dalam bentuk media digital yang kreatif dirasakan sebagian besar sekolah di berbagai jenjang, termasuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Seperti yang terjadi SMAN 04 Kepahiang. Di sekolah ini, para guru mengakui sulitnya membuat media pembelajaran digital yang menarik dan praktis agar materi mudah dipahami peserta didik. Untuk itu, Program Studi Pendidikan IPA dan Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu menggelar kegiatan Pelatihan Pembuatan dan Editing Video Pembelajaran Menggunakan Software Filmora dan VLC di SMAN 04 Kepahiang.
Kegiatan pelatihan yang digelar pada 16-18 Maret 2021 itu merupakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang menjadi salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang pakar di bidang media pembelajaran berbasis IT, yakni Dr. Sutarno, M.Pd, Dr. Iwan Setiawan, M.Si, dan Dr. Rosane Medriati, M.Pd. Kepala SMAN 04 Kepahiang, Jonaidi, M.Pd., meminta kepada narasumber untuk mentransfer ilmu terkait pembuatan video pembelajaran kepada para guru di sekolah tersebut untuk mendukung pembelajaran daring.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Sutarno, M.Pd., beserta tim tidak hanya menyajikan materi melalui presentasi, namun juga menggelar diskusi serta pelatihan pembuatan video pembelajaran menggunakan software Filmora dan VLC secara langsung kepada para guru. Sekalipun kegiatan pelatihan digelar offline atau melalui tatap muka langsung, namun tetap mengedepankan Protokol Kesehatan (Prokes). Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kenapa menggunakan Filmora dan VLC? Karena kedua software ini paling mudah digunakan untuk membuat video pembelajaran yang menarik.
Kegiatan tersebut diikuti puluhan guru di SMAN 04 Kepahiang dengan serius. Saat sesi diskusipun terlihat adanya interaksi yang aktif antara guru dan narasumber. Tentu saja hal itu menunjukkan tingginya antusiasme para guru dalam mengikuti pelatihan pembuatan dan editing video pembelajaran tersebut. (**)