Bincangperempuan.com- Belakangan, BPer’s pasti mendengar konsep high value women, yangsering muncul dalam diskusi mengenai dinamika sosial, hubungan, dan pengembangan diri. Tak hanya sebatas itu, high value women juga menjadi hastag di media sosial.
Meskipun frasa ini bisa diartikan secara berbeda oleh orang yang berbeda, pada dasarnya, high value women merujuk kepada perempuan yang memiliki kualitas-kualitas sehingga membuat dirinya dihargai dan dihormati dalam berbagai aspek kehidupan.
Tidak sebatas merujuk pada penampilan fisik, namun high value women lebih pada kualitas-kualitas intrinsik yang mencerminkan karakter, kepribadian, dan sikap seseorang. Seperti perempuan yang memiliki kemandirian finansial dan emosional. Mereka menjadi tidak bergantung pada orang lain untuk kebahagiaan atau keberhasilan mereka dan mampu mengelola hidupnya sendiri dengan baik.
Perempuan yang memiliki keyakinan akan nilai diri dan kemampuan mereka. Sehingga tidak takut mengekspresikan diri dan memperjuangkan apa yang mereka yakini benar. Mampu memahami dan merasakan perasaan orang lain serta menunjukkan kebaikan dan perhatian dalam interaksi sehari-hari.
Memiliki kemampuan untuk mengelola emosi mereka sendiri dan membaca emosi orang lain, yang penting dalam membangun hubungan yang sehat. Serta memiliki visi yang jelas tentang apa yang mereka inginkan dalam hidup dan secara aktif berusaha mencapainya, baik dalam karier, hubungan, atau pengembangan pribadi.
Baca juga: Kenapa High Value Women Lebih Banyak Bersinar Saat Ini?
Apakah berarti sempurna?
Tentunya tidak BPer’s. Konsep high value women tidak mengharuskan seseorang untuk menjadi sempurna. Menjadi perempuan berharga tinggi lebih tentang memiliki kualitas-kualitas positif yang mencerminkan kepercayaan diri, kemandirian, dan integritas, serta kemampuan untuk terus berkembang dan belajar dari pengalaman hidup.
Setiap orang memiliki kelemahan dan ketidaksempurnaan, dan mengakui serta menerima bagian tersebut adalah bagian dari perjalanan menjadi pribadi yang lebih baik. “High value women” lebih berfokus pada upaya untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri, tanpa harus mencapai kesempurnaan yang tidak realistis.
Perlu diingat pula, high value women tidak selalu terkait dengan faktor ekonomi, melainkan lebih pada kualitas pribadi dan sikap hidup. Bisa dengan fokus pada pengembangan diri melalui pembelajaran dan peningkatan keterampilan. Manfaatkan sumber daya gratis atau terjangkau seperti buku, kursus online gratis, dan seminar yang tersedia di internet.
Serta membangun hubungan yang positif dan saling mendukung dengan orang-orang di sekitar. Tunjukkan empati dan kebaikan dalam interaksi sehari-hari, yang akan membantu membangun jaringan sosial yang kuat.
Baca juga: Wajib Tahu! Kandungan Skincare Aman untuk Kulit Berjerawat
Respon dinamika sosial
Konsep “high value women” muncul sebagai respons terhadap dinamika sosial dan budaya yang terus berkembang, di mana banyak perempuan mulai mencari cara untuk memperkuat posisi dan nilai diri mereka dalam masyarakat.
Beberapa alasan utama mengapa konsep ini muncul antara lain karena pencarian identitas. Di tengah perubahan peran gender yang semakin inklusif, banyak perempuan berusaha menemukan dan mendefinisikan identitas mereka sendiri, terlepas dari norma tradisional. Konsep “high value women” ini menawarkan panduan tentang bagaimana perempuan dapat memperkuat dan memberdayakan diri mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Seiring dengan masih adanya stereotip dan harapan sosial yang merendahkan perempuan, “high value women” memberikan alternatif positif yang menekankan kualitas dan kemampuan perempuan, bukan hanya penampilan fisik atau peran tradisional.
Banyak perempuan mencari cara untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Konsep ini mendorong wanita untuk fokus pada pengembangan pribadi, termasuk aspek emosional, intelektual, dan sosial, yang penting untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan.
Meningkatnya kesadaran sosial dan pengaruh media, menjadikan konsep “high value women” menjadi populer sebagai cara bagi perempuan untuk berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain dalam mencapai potensi penuh mereka. Serta merayakan kemandirian dan kepercayaan diri perempuan sebagai elemen penting dari “nilai” mereka.
Secara keseluruhan, konsep “high value women” muncul sebagai bagian dari gerakan yang lebih besar untuk mendukung kesetaraan gender dan memperkuat posisi wanita di masyarakat dengan menekankan kualitas dan potensi yang dimiliki setiap individu.
Tidak dipungkiri, banyak yang menganggap konsep ini positif, namun ada juga yang mengkritik dengan menyatakan bahwa penekanan pada “nilai” seseorang bisa bersifat merendahkan dan membatasi. Misalnya, tekanan untuk memenuhi standar tertentu bisa membuat individu merasa tidak cukup baik atau berharga.
Nah, untuk penting bagi BPer’s menilai konsep ini dengan hati-hati dan memastikan bahwa pengakuan nilai seseorang tidak didasarkan pada standar eksternal semata.