Home » Tokoh » Istfa, Hijab Traveler yang Melawan Stereotip dan Bebas Menjelajah

Istfa, Hijab Traveler yang Melawan Stereotip dan Bebas Menjelajah

Aqila Shafiqa

Tokoh

Hijab Traveler Annisa Istiani Ulfa Safira

Bincangperempuan.com–  Annisa Istiani Ulfa Safira akrab disapa Istfa, adalah sosok hijab traveler yang menginspirasi. Ia tidak hanya menikmati keindahan dunia melalui perjalanannya, tetapi juga mematahkan stereotip yang sering melekat pada perempuan berhijab. Dengan semangatnya, Istfa membuktikan bahwa hijab bukanlah batasan untuk berpetualang. Sebaliknya, hijab menjadi simbol identitas yang ia bawa dengan bangga ke berbagai penjuru dunia. Melalui kisah perjalanannya, Istfa mengajak perempuan berhijab untuk tetap aktif dan percaya diri dalam mengeksplorasi dunia.

“Rasa ingin tahuku yang besar mendorongku menjelajahi tempat baru, bahkan yang mungkin belum banyak orang kunjungi,” ungkapnya. 

Bagi Istfa, menjelajahi tempat-tempat yang belum familiar bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan hati dan pikiran. Ia percaya bahwa setiap pengalaman baru adalah bagian dari transformasi pribadi. Bukan hanya soal menemukan tempat baru, tetapi juga menemukan makna hidup. 

Di setiap petualangan, Istfa selalu terkagum dengan keunikan dunia yang begitu berbeda di setiap sudutnya

“Ketika melihat sesuatu yang baru, ada rasa takjub seolah memasuki dunia lain,” tambahnya. 

Bagi Istfa, ada keindahan dan kebijaksanaan tersendiri dalam perbedaan – kota yang ramai penuh gedung pencakar langit dan desa yang tenang dengan alam yang masih alami. Pengalaman ini selalu memperkaya pandangannya dan memberinya perspektif baru. 

Sebagai seorang hijab traveler, Istfa memahami bahwa dirinya selalu membawa “simbol” ke mana pun dia pergi. “Aku bukan hanya membawa diriku sendiri, tapi juga identitas hijab yang melekat padaku,” ujarnya.  

Bagi Istfa, hijab adalah simbol identitas yang bermakna, seperti halnya simbol-simbol budaya lainnya. Hijab menjadi penanda perempuan muslim, dan bagi Istfa, itu adalah kebanggaan, bukan penghalang.  

Meskipun sering dianggap tidak cukup kuat untuk menghadapi medan petualangan, Istfa memilih membuktikan bahwa dirinya mampu. 

“Seringkali aku dipandang sebelah mata. Tapi aku menghadapi ini dengan membuktikan diri bahwa aku bisa,” ungkapnya. Keraguan yang datang justru menjadi dorongan untuk melangkah lebih jauh.  

Baca juga: Uli Artha Siagian : Perjuangan Adalah Cara Bersyukur Serta Menghidupkan Hidup

Menghadapi Stigma dan Tantangan Budaya

Salah satu tantangan yang sering dihadapi Istfa adalah norma masyarakat yang masih konservatif terhadap perempuan berhijab. “Ada pandangan bahwa perempuan sebaiknya di rumah saja, tapi aku percaya bahwa kita juga perlu berperan di luar sana,” ujarnya penuh keyakinan.  

Dalam perjalanannya, Istfa juga kerap bertemu dengan budaya lokal yang sarat mistisisme.

“Kadang, budaya lokal di Indonesia masih erat kaitannya dengan mistisisme,” jelasnya. Sebagai perlindungan, Istfa selalu mengandalkan doa dan keyakinan pada ajaran Islam untuk menghadapi hal-hal tak terduga.  

Untuk menjaga keselamatan, Istfa menghindari bepergian sendirian dan selalu berinteraksi dengan penduduk lokal, terutama para sesepuh. 

“Kedekatan ini penting agar kita lebih mudah beradaptasi dan mendapatkan bantuan jika diperlukan,” katanya.  

Istfa percaya kedekatan ini penting agar bisa mendapatkan bantuan jika diperlukan. Dengan menjalin hubungan baik, Istfa merasa lebih aman dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. 

Baca juga: Purwani, Perempuan Pelestari Hutan Larangan di Bengkulu

Memanfaatkan Media Sosial untuk Menginspirasi

Aktif di Instagram, Istfa membagikan pengalaman dan perjalanannya sebagai hijab traveler melalui akun @istfaaa. Baginya, media sosial adalah alat efektif untuk menjangkau lebih banyak orang dan menginspirasi perempuan berhijab lainnya.  

“Aku ingin media sosialku menjadi ruang bagi perempuan berhijab untuk melihat bahwa kita bisa berpetualang dan mengejar mimpi besar,” ujarnya. 

Melalui setiap unggahan, Istfa berusaha menunjukkan bahwa hijab bukan penghalang untuk aktif berpetualang.  Istfa terusaha memberikan visualisasi dan perspektif baru sebagai dorongan bagi perempuan berhijab untuk berani bermimpi besar dan mematahkan batasan. 

Bagi Istfa, setiap perjalanan adalah kesempatan untuk belajar dan memperluas pandangan. 

“Dunia ini begitu luas. Allah memberi kita alam yang indah untuk dijelajahi,” tegasnya.  

Untuk teman-teman perempuan berhijab yang masih ragu melakukan traveling, Istfa memberikan pesan penuh semangat “Jangan takut mengejar impianmu. Hijab bukan batasan, itu hanya pola pikir yang bisa kita ubah,”. 

Istfa percaya bahwa perjalanan adalah cara untuk memahami keberagaman, bertemu orang baru, dan mendapatkan pelajaran berharga. Setiap langkah membuka hati dan pandangan terhadap dunia yang lebih luas.  Ia yakin Allah menciptakan dunia yang luas untuk dieksplorasi dan dipelajari dan perempuan berhijab juga berhak merasakannya.  

Istfa memandang bahwa perjalanan lebih dari sekadar mencapai tujuan melainkan sebuah kesempatan untuk memperkaya diri dan memperluas pandangan. Ini adalah waktu untuk memahami keberagaman, bertemu orang baru, dan mendapatkan pelajaran berharga. Setiap langkah mengajak kita untuk melihat lebih dalam, menghargai setiap momen, dan membuka hati terhadap dunia yang lebih luas. 

Melalui tekad dan keberanian, Istfa telah menjadi sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa dunia ini terbuka bagi siapa saja yang memiliki keberanian untuk mengeksplorasinya. Istfa merupakan bukti hidup bahwa perempuan berhijab juga bisa berpetualang, mengejar mimpi besar, dan bahkan menjelajahi daerah-daerah terpencil.

Dengan tekad dan keberanian, Istfa membuktikan bahwa perempuan berhijab juga bisa menjelajahi dunia, mengejar mimpi besar, dan menikmati keindahan alam tanpa batasan. Membawa identitas sebagai seorang muslimah, dia menunjukkan bahwa keyakinan bukan penghalang, melainkan motivasi untuk melangkah lebih jauh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Siti Syawaliyah, Wasit Perempuan Pertama di Aceh

Retno Agustina, Kebijakan Ekonomi Harus Pro Perempuan

Retno Agustina Ekaputri: Kebijakan Ekonomi Harus Pro Perempuan

Hilda Sriwanti bantu ibu dan anak pulihkan trauma

Hilda Sriwanti, Bantu Perempuan dan Anak Pulihkan Trauma

Leave a Comment