Young Woman and The Sea
Bincangperempuan.com– Pernahkah BPer’s mendengar film dengan judul Young Woman and the Sea? Sebuah film biografi yang menggambarkan perjalanan hidup Gertrude “Trudy” Ederle, perempuan pertama yang berhasil berenang melintasi Selat Inggris pada tahun 1926. Disutradarai Joachim Rønning, film ini dibintangi oleh Daisy Ridley sebagai Trudy, tokoh dalam novel karya Glenn Stout.
Sinopsis
Film ini dimulai dengan Trudy yang berdiri di pantai, bersiap untuk tantangan besar di lautan yang bergelora. Melalui kilas balik, kita diperkenalkan pada masa kecilnya di New York City, di mana Trudy mengalami penyakit campak yang hampir merenggut nyawanya. Setelah sembuh, ia bertekad untuk belajar berenang, terutama setelah menyaksikan tragedi yang melibatkan wanita yang tidak bisa berenang.
Trudy, yang berasal dari keluarga imigran Jerman, menghadapi banyak rintangan, termasuk pandangan patriarki dari ayahnya, Henry (diperankan oleh Kim Bodnia), yang awalnya menolak ide putrinya untuk berenang. Namun, berkat kegigihan dan dukungan dari ibunya, Gertrude (Jeanette Hain), serta pelatihnya, Charlotte Epstein (Sian Clifford), Trudy mulai berlatih dan menunjukkan bakat luar biasa.
Daisy Ridley menerima pujian atas penampilannya yang penuh semangat dan keanggunan. Dia berhasil membawa karakter Trudy hidup dengan kepribadian yang ceria dan tekad yang kuat. Produksi film ini juga mendapatkan apresiasi berkat detail periode yang sangat baik, sinematografi yang menakjubkan, dan penyampaian yang menghidupkan suasana tahun 1920-an.
Film ini menawarkan visual yang menawan dan momen-momen inspiratif. Namun tidak luput dari beberapa kritik menyebutkan bahwa film ini terasa terlalu formulaik, dengan alur cerita yang dapat diprediksi dan beberapa momen yang terasa manipulatif. Meskipun ada momen-momen yang menyentuh, beberapa penonton mungkin merasa bahwa film ini tidak sepenuhnya memenuhi potensi dramatisnya.
Nilai moral
Film ini mengangkat tema perjuangan perempuan dalam menghadapi diskriminasi gender dan perjuangan untuk meraih impian. Trudy menjadi simbol keberanian dan ketahanan, berjuang melawan stereotip dan batasan yang dikenakan oleh masyarakat. Momen-momen dramatis, seperti saat Trudy berenang di perairan dingin yang dipenuhi ubur-ubur, menambah ketegangan dan emosi pada narasi.
Namun, beberapa kritikus mencatat bahwa meskipun film ini menyampaikan pesan yang kuat tentang pemberdayaan perempuan, karakter Trudy terasa kurang mendalam. Dia lebih sering digambarkan sebagai simbol ketahanan daripada individu yang kompleks dengan perjuangan pribadi yang lebih dalam. Hal ini membuat beberapa penonton merasa bahwa film ini terlalu menyederhanakan perjuangan Ederle dan lebih fokus pada elemen inspiratif yang cenderung klise.
Meskipun film ini memiliki beberapa kekurangan dalam hal kedalaman karakter dan narasi yang terlalu sederhana, penampilan Ridley dan produksi yang berkualitas tinggi membuatnya tetap layak untuk ditonton. Film ini bisa menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang mencari cerita tentang keberanian dan perjuangan perempuan, meskipun mungkin tidak memberikan pandangan yang mendalam tentang kehidupan Trudy Ederle sebagai individu.
Sumber:
- Serba, John 2024. Stream It Or Skip It: ‘Young Woman and the Sea’ on Disney+, an Old-Fashioned Biopic of Endurance Swimmer Gertrude Ederle, dalam decider.
- Ide, Wendy, 2024. Stream It Or Skip It: ‘Young Woman and the Sea’ on Disney+, an Old-Fashioned Biopic of Endurance Swimmer Gertrude Ederle