Bincangperempuan.com- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Bengkulu (Unib) kembali melakukan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) melalui dana hibah skema pemberdayaan kegiatan masyarakat dari Kemenristekdikti 2023.
Kali ini menyasar kelompok perempuan lokal, yakni PKK di Kelurahan Rawa Makmur Permai, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu, pada 18-19 September lalu.
Kegiatan terfokus pada upaya meningkatkan kualitas produk pendap, yakni kuliner khas Bengkulu berbahan baku utama daun talas, kelapa parut dan ikan laut, serta diracik dengan beragam bumbu.
Pelatihan tersebut melibatkan tiga orang dosen, yakni yakni dua dari program Agribisnis, Fakultas Pertanian, yakni Nola Windirah, S.P., M.Si dan Lathifah Khairani, serta Edi Susanto, S.Pd., M.Pd dari Matematika FKIP.
Baca juga: Retno Agustina Ekaputri: Kebijakan Ekonomi Harus Pro Perempuan
“Beberapa teknik yang diberikan dalam pelatihan diantaranya teknik vacuum, pendinginan, pengemasan, labeling, dan nomor izin usaha. Selain itu tim pengabdi memberikan 1 unit showcase yang dapat digunakan untuk menjamin daya simpan pendap, mesin vacuum dan sealer, kompor, dan dandang untuk alat produksi,” terang Edi Susanto.
Sementara itu, Nola menambahkan, menjaga kualitas produk pendap menjadi sangat penting dalam menjalankan usaha makanan basah. Umur simpan pendap yang relatif rendah menyebabkan keterjaminan kualitas menjadi diragukan. Sehingga perlu diperkenalkan teknik vacuum dan beku untuk menjaga kualitas produk pendap.
“Teknik vacuum dan beku dapat menambah umur simpan pendap, dikarenakan proses produksi yang memakan waktu lama, jadi sangat diperlukan sistem stokis. Teknik ini sangat tepat untuk menjaga kualitas produk pendap di proses penyimpanan”, papar Nola.
Selain teknik penyimpanan, Lathifah Khairani menjelaskan bahwa pengemasan dan labelling juga menjadi poin penting dalam proses usaha. Manfaat dari pengemasan yakni membantu menjaga kualitas produk dan mempercantik produk.
Sedangkan labelling bermanfaat untuk menunjukkan identitas suatu produk, sehingga dapat memberikan informasi kepada konsumen terhadap komposisi, berat bersih, alamat produksi, nomor izin usaha, dan kontak penjual.
“Pengemasan dan labelling menjadi tolak ukur keseriusan sebuah usaha menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu, dua hal ini harus dimanajemen dengan baik oleh pelaku usaha”, terang Lathifah Khairani.
Baca juga: Nana & Ve, Perempuan Pengusaha Dibalik Brand Hijab Kito Scarf
Sementara itu, terkait legalitas usaha, Edi Susanto mengatakan legalitas menjadi salah satu faktor penting dalam menjamin keberlangsungan usaha, dimana UMKM Pendap Rawa Makmur Permai membutuhkan Nomor Induk Berusaha (NIB), BPOM, dan Sertifikat Halal.
“Tim Pengabdian telah melakukan pendampingan intensif kepada mitra dalam pengurusan NIB. Selain itu, pengenalan berkas syarat pendaftaran BPOM dan Halal juga kami lakukan. Saat ini mitra telah memiliki sertifikat”, pungkas Edi Susanto.(**)