Melissa Kang, University of Sydney
I Need to Know adalah seri berkelanjutan untuk remaja yang mencari nasihat yang dapat diandalkan dan rahasia tentang pertanyaan-pertanyaan rumit dalam hidup.
Hai, saya punya pertanyaan setelah membaca tulisan yang diterbitkan untuk I Need To Know. Masturbasi tampaknya selalu dapat diterima oleh laki-laki, tetapi kurang umum dibahas di kalangan perempuan.
Apakah normal bagi perempuan untuk melakukan masturbasi dan apakah ada konsekuensi kesehatannya? Saya seorang gadis yang secara tidak sengaja menemukan cara melakukan masturbasi ketika masih sangat muda dan melanjutkannya terus menerus setelah itu, haruskah saya khawatir tentang hal ini? Apakah hal ini akan mempengaruhi pengalaman seksual saya di masa depan?
Anonim, 17, Melbourne
Poin-poin penting
- Normal bagi anak perempuan dan perempuan dewasa untuk melakukan masturbasi
- Seorang ahli bedah perempuan Australia membantu kami memahami klitoris
- Ada manfaat kesehatan dari masturbasi (termasuk meredakan nyeri haid dan stres)
- Tidak ada frekuensi yang benar atau salah untuk masturbasi.
Halo, dan terima kasih telah mengangkat topik yang sangat penting ini. Kamu telah mengajukan beberapa pertanyaan bagus dan saya harap jawabannya bisa memuaskan! Pertama-tama: ya, masturbasi adalah hal yang normal bagi anak perempuan dan perempuan dewasa.
Apa itu masturbasi?
Masturbasi adalah ketika seseorang menyentuh alat kelaminnya sendiri untuk mendapatkan gairah dan kenikmatan seksual, dan sering kali berujung pada orgasme. Hal ini dapat mencakup menyentuh bagian lain dari tubuh yang terasa nyaman, seperti puting. Banyak orang menggunakan jari dan tangan mereka, tetapi beberapa orang mungkin menggunakan benda-benda seperti mainan seks.
Masturbasi adalah sesuatu yang dilakukan orang terhadap diri mereka sendiri, meskipun “masturbasi bersama” mengacu pada orang yang saling menyentuh alat kelamin satu sama lain untuk alasan yang sama.
Siapa yang melakukan masturbasi?
Dalam sebuah survei di Australia , 42% perempuan mengatakan bahwa mereka telah melakukan masturbasi dalam setahun terakhir (dibandingkan dengan 72% laki-laki). Survei ini melibatkan orang berusia 16 hingga 69 tahun, dan tidak ada informasi terbaru tentang topik ini di Australia tentang remaja yang lebih muda.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat hanya mengamati anak usia 14 hingga 17 tahun dan menemukan bahwa pada usia 17 tahun, lebih dari 58% perempuan mengatakan mereka melakukan masturbasi, dibandingkan dengan 80% laki-laki berusia 17 tahun. Jadi, hal ini cukup umum terjadi, hanya saja para gadis dan perempuan dewasa tidak suka mengatakan bahwa mereka telah melakukan masturbasi.
Secara tradisional, masturbasi adalah sesuatu yang dapat diterima jika dilakukan oleh anak laki-laki. Baru-baru ini saja kita mulai membicarakan masturbasi perempuan secara lebih terbuka.
Perlu diketahui bahwa bagi sebagian besar perempuan, klitoris adalah bagian tubuh yang paling sensitif secara seksual. Penelitian di Australia yang disebutkan di atas juga menunjukkan bahwa ketika seorang laki-laki dan perempuan berhubungan seks, perempuan jauh lebih mungkin mengalami orgasme ketika alat kelaminnya disentuh secara langsung dengan tangan atau melalui seks oral. Hal ini karena posisi klitoris itu sendiri.
Klitoris adalah kumpulan saraf dan pembuluh darah berbentuk tulang harapan yang akan membengkak dan terasa geli dan menyenangkan ketika dirangsang. Ujungnya menyembul di atas lubang tempat keluarnya air seni (uretra), tetapi memanjang hingga 10 sentimeter di belakang sisi vagina. Inilah sebabnya mengapa terasa nyaman jika ada benda (termasuk jari atau penis) di dalam vagina yang mendorong lengan klitoris.
Selama sebagian besar sejarah, klitoris tidak sepenuhnya dipahami atau dihargai. Seorang ahli bedah perempuan Australia yang menemukan betapa luasnya klitoris itu.
Manfaat kesehatan dari masturbasi
Ada banyak manfaat kesehatan dari masturbasi. Masturbasi dan mengalami orgasme dapat meredakan nyeri haid dan stres.
Ini juga merupakan cara yang bagus untuk mengeksplorasi tubuh dan mengetahui apa yang terasa menyenangkan, yang akan memudahkan untuk berkomunikasi dengan pasangan ketika saatnya tiba. Masturbasi juga merupakan praktik seksual yang tidak menyebabkan kehamilan atau penyakit menular seksual.
Kamu menyebutkan bahwa kamu menemukan masturbasi saat masih cukup muda. Orang tua dan pengasuh melaporkan bahwa anak-anak yang masih sangat kecil pun menyentuh alat kelamin mereka karena terasa enak. Meskipun tubuh perlu melalui masa pubertas sebelum seseorang dapat mengalami gairah seksual yang matang, jelas bahwa anak-anak juga mengalami sensasi yang menyenangkan.
Kamu juga menyebutkan masturbasi “aktif dan pasif”. Tidak ada frekuensi yang benar atau salah untuk melakukan masturbasi – ini hanya menjadi masalah jika seseorang merasa masturbasi mengganggu kehidupan sehari-harinya.
Karena seksualitas pada manusia terkait dengan emosi, pikiran, dan keyakinan, kemampuan untuk mengalami kenikmatan dan orgasme memang sangat bervariasi. Perasaan negatif seperti rasa bersalah atau malu dapat dikaitkan dengan masturbasi terutama jika seseorang tumbuh dengan keyakinan negatif tentang hal itu.
Sudah lama ada standar ganda tentang perempuan yang dapat menikmati seks, yang seperti yang kamu ketahui, berarti tidak selalu mudah untuk dibicarakan. Jadi, terima kasih atas nama banyak perempuan muda di luar sana karena sudah mau membicarakan aktivitas yang sangat alami ini!
Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris
Melissa Kang, Associate Professor, University of Sydney
Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.