Home » News » Kamus Bahasa Gen Z: Very Demure, Very Mindful, Very Cutesy

Kamus Bahasa Gen Z: Very Demure, Very Mindful, Very Cutesy

Bincang Perempuan

News

Bincangperempuan.com–  Generasi Z, atau lebih dikenal dengan Gen Z, membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan bahasa dan cara berkomunikasi. Generasi ini bahkan menciptakan tren baru yang mencerminkan nilai-nilai dan pandangan hidup mereka.  Termasuk menggunakan istilah-istilah unik yang menggambarkan sikap dan kepribadian mereka

Salah satu fenomena yang belakangan ramai menjadi perbincangan warga TikTok khususnya, yakni penggunaan frasa seperti “Very Demure,” “Very Mindful,” dan “Very Cutesy”. Frasa ini awalnya dipopulerkan TikToker asal Amerika Serikat,  Jools Lebron. Ia mulai menggunakan frasa “very demure” saat menunjukan hasil make up dan penataan rambutnya di tempat ia bekerja. Ia bahkan menambahkan kata-kata “very mindful” saat memadukan dengan parfum vanila.

Lantas apa sebenarnya arti frasa-frasa tersebut?

Very Demure: Kembali ke Kesederhanaan

Saat ini istilah “Very Demure” sering kali digunakan oleh Gen Z untuk menggambarkan sikap yang anggun, tenang, dan sederhana. Bila dilihat dalam bahasa Indonesia, “demure” bisa diartikan sebagai sopan atau pemalu, namun dalam konteks bahasa Gen Z, maknanya lebih dari sekadar itu. Gen Z menggunakan istilah ini untuk menggambarkan seseorang yang tidak terlalu mencolok atau berlebihan dalam sikap maupun penampilan, tetapi tetap menampilkan keanggunan dan ketenangan.

Fenomena ini tampaknya merupakan reaksi terhadap tren generasi sebelumnya yang sering menekankan pada gaya hidup glamor dan kemewahan. Gen Z lebih tertarik pada kesederhanaan dan autensitas. Mereka ingin menampilkan diri mereka secara apa adanya tanpa harus menyesuaikan diri dengan standar kecantikan atau status sosial yang kaku.

Selain itu, “Very Demure” juga mencerminkan bagaimana Gen Z mulai menolak gagasan bahwa untuk diterima dalam masyarakat, seseorang harus selalu tampil menonjol. Sebaliknya, mereka lebih menghargai kualitas seperti kerendahan hati, kejujuran, dan kemandirian dalam mengekspresikan diri.

Baca juga: Marie Antoinette: Bias Patriarki dalam Penghakiman Publik

Very Mindful: Kehadiran Penuh Kesadaran

Awalnya frasa “Very Mindful” adalah salah satu istilah yang erat kaitannya dengan kesehatan mental dan kesejahteraan pribadi di kalangan Gen Z. Kata “mindful” berarti berkesadaran penuh, atau sadar akan setiap tindakan dan pikiran. Di era yang menuntut serba cepat dan penuh tekanan, Generasi yang lahir di era 2000-an mulai memprioritaskan kesejahteraan mental mereka dengan menerapkan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka juga lebih terbuka dalam membicarakan masalah kesehatan mental dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan, sekolah, dan kehidupan pribadi. Oleh karena itu, istilah “Very Mindful” sering kali digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sadar akan perasaan, kebutuhan, dan batasannya sendiri. Konteks media sosial, misalnya, generasi Z mungkin memposting konten tentang meditasi, self-care, atau berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka menjaga kesehatan mental mereka di tengah kesibukan sehari-hari.

Tren mindfulness ini juga berkaitan erat dengan meningkatnya minat Gen Z terhadap gaya hidup minimalis dan berkelanjutan. Mereka lebih memilih untuk membeli produk yang ramah lingkungan dan lebih sadar akan dampak yang mereka timbulkan terhadap planet ini. Istilah “Very Mindful” mencakup sikap yang lebih bertanggung jawab tidak hanya terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap lingkungan dan masyarakat.

Very Cutesy: Estetika Lucu dan Imut yang Menarik Perhatian

Lain lagi dengan istilah “Very Cutesy” yang menggambarkan tren estetika di kalangan Gen Z yang menekankan pada keimutan, kepolosan, dan warna-warni yang ceria. Istilah ini sering digunakan untuk mendeskripsikan gaya berpakaian, desain grafis, atau konten media sosial yang lucu dan menggemaskan. Karakter-karakter seperti Hello Kitty atau estetika yang terinspirasi dari budaya K-pop adalah contoh dari gaya “Very Cutesy” yang menjadi sangat populer di kalangan Gen Z.

Mengapa estetika ini begitu digemari? Jawabannya mungkin terletak pada kebutuhan akan escapism atau pelarian dari kenyataan yang penuh tekanan. Dengan segala tantangan yang dihadapi, seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan tekanan sosial, Gen Z menemukan kenyamanan dalam estetika yang ringan dan menghibur. “Very Cutesy” juga menjadi cara bagi mereka untuk mengekspresikan kreativitas dan individualitas mereka tanpa harus terjebak dalam stereotip yang serius atau formal.

Selain itu, “Very Cutesy” tidak hanya soal penampilan, tetapi juga sikap. Gaya ini sering kali mencerminkan kepribadian yang riang, ceria, dan optimis. Dalam interaksi sehari-hari, mereka mungkin menggunakan emoji-emoji lucu atau menggunakan bahasa yang ringan dan penuh humor untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z lebih fleksibel dalam mengekspresikan emosi dan tidak takut menunjukkan sisi lembut atau imut mereka, yang mungkin dianggap tabu atau tidak dewasa oleh generasi sebelumnya.

Baca juga: Bagaimana Perempuan Mengubah Industri Fast Fashion

Peran dan dampak media sosial dalam penyebaran bahasa Gen Z

Media sosial memainkan peran besar dalam penyebaran istilah-istilah seperti “Very Demure,” “Very Mindful,” dan “Very Cutesy.” Platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter menjadi tempat di mana bahasa ini berkembang dan menyebar dengan cepat. Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat digital-savvy, dan mereka menggunakan media sosial tidak hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk mengekspresikan diri, berbagi ide, dan membentuk komunitas berdasarkan minat yang sama.

Konten yang viral sering kali mempopulerkan istilah-istilah baru yang kemudian diadopsi oleh banyak orang. Misalnya, seorang influencer yang memposting tentang gaya hidup mindful atau estetik yang cutesy dapat dengan cepat mendapatkan pengikut yang mengadopsi gaya dan bahasanya. Hal ini menciptakan semacam bahasa gaul digital yang menjadi identitas bagi kelompok tertentu dalam Gen Z.

Selain itu, bahasa selalu mencerminkan nilai-nilai dan pandangan hidup masyarakat. Istilah-istilah seperti “Very Demure,” “Very Mindful,” dan “Very Cutesy” menunjukkan bagaimana Gen Z berusaha untuk mendefinisikan ulang konsep kecantikan, kesejahteraan, dan identitas diri. Mereka lebih fokus pada kesederhanaan, kesadaran penuh, dan ekspresi diri yang kreatif.

Namun, penting juga untuk diingat bahwa bahasa terus berkembang. Istilah-istilah yang populer saat ini mungkin akan berubah seiring waktu, tetapi mereka tetap memberikan wawasan tentang bagaimana generasi ini melihat dunia. Mereka menolak untuk terjebak dalam norma-norma yang kaku dan lebih memilih untuk menciptakan dunia yang inklusif, penuh empati, dan otentik.

Bahasa yang digunakan oleh Gen Z, seperti “Very Demure,” “Very Mindful,” dan “Very Cutesy,” mencerminkan perubahan besar dalam cara mereka melihat dunia dan mengekspresikan diri. Istilah-istilah ini tidak hanya menunjukkan tren estetika, tetapi juga nilai-nilai yang lebih dalam seperti kesederhanaan, kesadaran, dan ekspresi diri. Tentunya dengan terus berkembangnya media sosial dan budaya digital, bahasa Gen Z akan terus berubah, namun tetap menjadi cerminan dari identitas generasi ini yang unik dan penuh warna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Riset: Stigma Negatif Perempuan Perokok di Indonesia Halangi Usaha Pengendalian tembakau

Menunda Pengesahan RUU PRT, Berarti Menghambat Kemajuan Negara

Menunda Pengesahan RUU PRT, Berarti Menghambat Kemajuan Negara

Remaja Bengkulu kampanye KBGO

Remaja Bengkulu Kampanye KBGO dan KSBE Lewat Media Sosial

Leave a Comment