Home » Komunitas » Berdaya Bersama Komunitas Single Moms Indonesia

Berdaya Bersama Komunitas Single Moms Indonesia

Delima Purnamasari

Komunitas

Berdaya lewat Komunitas Single Moms Indonesia

Bincangperempuan.com- Komunitas tidak sekadar ruang untuk berinteraksi. Banyak komunitas turut aktif menuangkan gagasan, pemikiran, bahkan ikut mengatasi persoalan anggotanya. Salah satunya adalah Komunitas Single Moms Indonesia. Pengembangan keterampilan, dukungan, dan kesempatan kolaborasi jadi usaha-usaha yang dilakukan untuk terus membuat para ibu tunggal berdaya. 

Komunitas ini didirikan oleh Maureen Hitipeuw. Ide ini berawal dari keresahannya yang tidak menemukan komunitas dukungan ketika menghadapi masalah perceraian. Sebagai seorang ibu tunggal, ia akhirnya berinisiatif membentuk Komunitas Single Moms Indonesia. Pada (08/09/2014) komunitas ini resmi berdiri melalui grup Facebook. 

Baca juga: 6 Sosok Perempuan yang Berhasil Memajukan Teknologi

Dalam komunitas ini ada tiga katagori ibu tunggal. Pertama, ibu tunggal karena suami yang meninggal dunia. Kedua, ibu tunggal karena perceraian. Ketiga, ibu tunggal karena pilihan pribadi atau dikenal dengan singlemoms by choice.

Berbagi kesedihan lalu saling menguatkan

Komunitas Single Moms Indonesia lahir karena kerinduan akan rumah yang nyaman, aman, dan bebas penghakiman bagi ibu tunggal. Saling menguatkan, menginspirasi, dan membantu jadi semangat utama gerakan ini. 

Salah satu misi yang dibawa adalah menghapus stigma masyarakat terhadap ibu tunggal. Hal tersebut jadi begitu penting lantaran status janda membuat mereka kerap dipandang sebagai penggoda atau perusak rumah tangga orang. Di samping itu, mereka dinilai sebagai perempuan gagal karena tidak mampu mempertahankan keutuhan keluarganya. Standar ganda itu juga menghasilkan gurauan yang merendahkan status mereka. 

Banyak anggota merasa memiliki ruang aman karena kehadiran komunitas ini. Mereka menemukan kenyamaan untuk berdiskusi terkait kesamaan status sebagai ibu tunggal. Hal tersebut dapat dilihat pada laman testimoni para anggotanya. “Tidak saling judge, tetapi saling support. Saya merasa tidak sendiri. Di sini juga bisa belajar jadi lebih baik dan mencintai diri sendiri,” ujar salah satu anggota bernama Dian. 

Baca juga: Perempuan Pekerja Seni, dan Beban Ganda yang Kerap Diabaikan 

Kehadiran ruang aman tersebut adalah prioritas komunitas. Ketika ada komentar yang mengarah pada ujaran kebencian, pembulian, atau memojokan maka para admin dalam grup akan langsung turun tangan untuk menyelesaikan persoalan. Mereka bertugas melindungi para anggota dari komentar negatif. Proses saling dukung melalui grup Facebook ini disebut dengan support group. Cerita di dalamnya hanya bisa dibaca oleh anggota yang sudah terverifikasi. 

Di samping itu, Komunitas Single Moms Indonesia juga kerap menyelenggarakan sesi curhat. Baik itu secara daring maupun luring untuk saling berbagai dan menguatkan.

Peningkatan kemampuan diri

Saat ini, Komunitas Single Moms Indonesia telah memiliki 8.600 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Grup Facebooknya juga telah mencapai 6.200 anggota. Di sisi lain, komunitas ini sudah berhasil menyelenggarakan lebih dari 300 acara. 

Syarat menjadi anggota cukup sederhana. Seseorang hanya perlu mengisi beberapa pertanyaan yang diajukan. Meski menyangkut hal-hal personal, Komunitas Single Moms Indonesia menjamin dan berkomitmen untuk menjaga kerahasiaannya. Prosedur ini juga tidak dipungut biaya. 

Mereka yang telah bergabung berkesempatan untuk mengikuti program-program pemberdayaan khusus yang diselenggakan. Komunitas ini menyebutnya dengan Empowerment Programs. Mulai dari belajar bijak bersosial media, edukasi soal perencanaan keuangan, seminar kesehatan mental, pola asuh anak, hingga strategi meningkatkan penjualan kala berbisnis. 

Kala terjadi pandemi, komunitas ini turut meluncurkan program khusus bertajuk, “Pandemi & Single Mom the Series”. Program itu berupa siaran langsung di Instagram yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Di dalamnya membahas soal cara berdaya meski keadaan sedang terpuruk. Isu yang dibawa diharapkan bisa memberi semangat bagi para ibu tunggal. 

Komunitas Single Moms Indonesia juga beberapa kali membuat penggalangan dana melalui platform Kitabisa. Dana yang terkumpul digunakan untuk membantu sesama. Mulai dari membantu biaya pendidikan anak-anak kurang mampu, melaksanakan buka puasa bersama, hingga membeli paket bantuan sembako. Umumnya ini dilakukan untuk menyambut bulan Ramadan. 

Sembilan tahun terus berbagi kebaikan

Masalah berlapis yang dihadapi membuat peran ibu tunggal tidak pernah mudah. Mulai dari stigma, berjuang menghadapi patah hati dan trauma, sekaligus melaksanakan kewajiban pada anak. Menjadi rapuh setelah berpisah dengan orang yang disayangi sesungguhnya adalah hal yang wajar. Meski begitu, mereka harus terus bangkit. 

Dukungan jadi amat diperlukan agar para ibu tunggal bisa berdaya untuk dirinya sekaligus anak-anaknya. Sembilan tahun sudah Komunitas Single Moms Indonesia berdiri dan berusaha mengisi celah tersebut. Selama itu pula, mereka yang berada di dalam komunitas ini terus berusaha membuat ruang nyaman bagi para ibu tunggal tanpa memandang latar belakang mereka. Lima nilai komunitas, yakni kebaikan, toleransi, menghormati, mendukung, dan inklusif jadi pedoman yang terus dipegang erat. 

Komunitas ini bukan benci terhadap laki-laki ataupun pernikahan. Mereka justru menyelenggarakan kelas bucin untuk memberi dukungan dalam memulai hubungan kembali sekaligus mencari tujuan hidup. 

Komunitas Single Moms Indonesia percaya, ketika seorang ibu tunggal sudah berdaya maka mereka dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik. Langkah ini dimulai dari berdamai dengan masa lalu, memaafkan, menerima, lalu bangkit kembali. Dengan demikian, mereka menemukan bahwa diri mereka bernilai sehingga bisa kembali fokus untuk membangun kehidupan baru bagi dirinya sekaligus anak-anaknya. Dua langkah tersebut adalah pilihan awal terbaik untuk menjadi individu yang mandiri dan bertumbuh.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Her Voice 2024: Dorong Keterlibatan Perempuan untuk Kebijakan yang Berkelanjutan

Perempuan Lebih Rentan Jadi Korban Kejahatan Digital

Perempuan Lebih Rentan Jadi Korban Kejahatan Digital

Gulung Tukar: Wadah Perempuan Tulungagung Lestarikan Kesenian

Leave a Comment