Home » News » Hidup Sehat dengan Pemeriksaan Pra Nikah

Hidup Sehat dengan Pemeriksaan Pra Nikah

Syahrani Hasbullah

Kesehatan, News

Hidup Sehat dengan Pemeriksaan Pra Nikah

Bincangperempuan.com-  BPer’s,  pernikahan adalah momen istimewa yang menandai dimulainya babak baru dalam hidup. Biasanya, calon pengantin disibukkan dengan persiapan aspek estetika dan logistik. Mulai dari memilih lokasi acara, desain undangan, hingga perencanaan bulan madu.

Namun, ada satu elemen krusial yang sering kali terlewat, yaitu pemeriksaan kesehatan pra nikah. Langkah ini bukan hanya sekadar prosedur medis, melainkan bentuk investasi kesehatan untuk memastikan kehidupan pernikahan yang harmonis dan bahagia.

Melakukan pemeriksaan kesehatan pra nikah adalah bentuk nyata dari cinta dan komitmen. Lewat langkah ini, calon pasangan dapat mendeteksi potensi risiko kesehatan yang mungkin berdampak pada hubungan atau keturunan mereka di masa depan.

Pemeriksaan ini juga memberikan kesempatan untuk mencegah berbagai penyakit menular dan genetik, seperti HIV, hepatitis, hingga thalassemia. Tak hanya itu, pasangan juga dapat menyusun rencana penanganan jika ditemukan kondisi tertentu, sehingga mereka dapat memulai kehidupan bersama dengan kesiapan yang matang.

Baca juga: Pap Smear: Saatnya Perempuan Peduli Kesehatan Diri!

Mengapa Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah Penting?

Pemeriksaan kesehatan pra nikah sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah berbagai penyakit yang dapat memengaruhi kehidupan calon pengantin di masa depan. Beberapa penyakit yang sering menjadi fokus pemeriksaan meliputi:

  • HIV/AIDS yang dapat menular melalui hubungan seksual, sehingga deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
  • Hepatitis B dan C, kedua penyakit ini dapat ditularkan melalui darah atau cairan tubuh. Dengan mengetahui status kesehatan, pasangan dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.
  • Thalassemia,  sebagai penyakit genetik yang dapat memengaruhi kualitas hidup anak di masa depan. Jika kedua pasangan adalah pembawa sifat thalassemia, ada risiko 25% anak mereka akan menderita thalassemia mayor. Pemeriksaan genetik membantu mengidentifikasi risiko ini.
  • Infeksi Menular Seksual (IMS). Penyakit seperti sifilis, gonore, atau klamidia dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi. Pemeriksaan dini memungkinkan pengobatan yang lebih efektif. Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan pra nikah efektif dalam menekan angka penularan penyakit menular seksual dan penyakit genetik. Misalnya, di beberapa daerah, inisiatif pemeriksaan kesehatan pra nikah telah menjadi bagian dari layanan kesehatan masyarakat untuk mendukung pernikahan yang sehat.

Fondasi Hubungan Setara

Dalam hubungan pernikahan, kesetaraan adalah kunci untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Pemeriksaan kesehatan pra nikah menjadi simbol penting dari pembagian tanggung jawab yang adil antara laki-laki dan perempuan.

Konstruksi patriarki selalu menempatkan kesehatan reproduksi dibebankan pada perempuan, padahal kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Melalui pemeriksaan ini, kedua belah pihak dapat saling mendukung dan memastikan bahwa mereka memulai pernikahan dengan kesadaran akan kondisi kesehatan masing-masing.

Pemeriksaan kesehatan pra nikah juga berkontribusi pada kualitas hidup keluarga di masa depan. Mendeteksi dini risiko penyakit genetik atau menular, pasangan dapat mencegah dampak negatif pada keturunan mereka.

Sebagai contoh, pasangan yang sama-sama membawa sifat thalassemia dapat menghindari risiko anak mereka menderita thalassemia mayor dengan melakukan tes DNA dan konsultasi medis. Langkah ini bukan hanya melindungi anak-anak mereka, tetapi juga menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan stabil.

Menurut WHO, program kesehatan reproduksi yang inklusif dan setara secara gender mampu menekan angka penularan HIV di kalangan pasangan menikah. Ketika kesehatan dilihat sebagai tanggung jawab bersama, hasilnya jauh lebih positif bagi semua pihak.

Baca juga: Mary Kenner, Mengubah Sejarah Kesehatan Perempuan

Langkah-Langkah Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah

Pemeriksaan kesehatan pra nikah tidak sulit dilakukan. Berikut adalah prosedur yang biasanya dilakukan:

  • Konsultasi Awal dengan Dokter. Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis kandungan. Dokter akan menggali riwayat kesehatan kamu dan pasangan, termasuk riwayat keluarga terkait penyakit genetik atau menular.
  • Pemeriksaan Darah. Tes darah adalah bagian penting dari pemeriksaan ini. Tes meliputi Golongan darah dan rhesus, HIV/AIDS, Hepatitis B dan C serta Hemoglobin dan thalassemia.
  • Pemeriksaan Urine. Tes urine dilakukan untuk mendeteksi infeksi saluran kemih atau masalah ginjal. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi selama kehamilan.
  • Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS). Pemeriksaan ini mencakup tes sifilis, gonore, dan klamidia. Infeksi ini dapat memengaruhi kesuburan dan kesehatan reproduksi jika tidak ditangani.
  • Pemeriksaan Genetik (Opsional). Jika ada riwayat keluarga dengan penyakit genetik seperti hemofilia atau thalassemia, dokter mungkin menyarankan tes genetik untuk mengetahui risiko pada keturunan.
  • Vaksinasi. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan risiko tertentu, seperti hepatitis B, dokter akan menyarankan vaksinasi sebelum menikah.
  • Konsultasi Lanjutan. Setelah hasil pemeriksaan keluar, kamu dan pasangan dapat berdiskusi dengan dokter untuk merencanakan langkah selanjutnya, termasuk pengobatan atau pencegahan jika diperlukan.

Manfaat Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah

Melakukan pemeriksaan kesehatan pra nikah memberikan banyak manfaat, antara lain:

  • Mencegah penyakit menular dan genetik.
  • Meningkatkan kualitas hidup pasangan dan anak di masa depan.
  • Menunjukkan komitmen dan tanggung jawab terhadap pasangan.
  • Membangun hubungan yang lebih setara dan inklusif.

Di Indonesia, meskipun pemeriksaan kesehatan pra nikah belum diwajibkan, beberapa daerah mulai memperkenalkan program ini sebagai bagian dari layanan kesehatan masyarakat. Langkah ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari persiapan pernikahan. Namun, kesadaran publik perlu ditingkatkan agar lebih banyak pasangan memahami manfaat dari pemeriksaan ini. Dukungan pemerintah dan edukasi yang tepat, pemeriksaan kesehatan pra nikah dapat menjadi langkah standar yang diambil oleh setiap calon pengantin.

Pada akhirnya, pemeriksaan kesehatan pra nikah adalah bentuk tanggung jawab yang tidak hanya berdampak pada pasangan, tetapi juga generasi mendatang. Langkah ini menunjukkan bahwa cinta tidak hanya soal romansa, tetapi juga tentang memastikan masa depan yang sehat dan bahagia bersama. Melakukan pemeriksaan kesehatan pra nikah, calon pasangan menunjukkan komitmen mereka untuk saling menjaga dan memulai pernikahan dengan pijakan yang kuat.

Referensi :

  • WHO, “Global Report on Thalassemia and Genetic Disorders,” 2023.
  • World Health Organization, “Hepatitis B and C: Prevention through Pre-marital Screening,” 2022.
  • UNFPA, “Reproductive Health and Gender Equality,” 2023.
  • WHO, “HIV Prevention through Gender-Responsive Health Initiatives,” 2023.
  • Global Health Watch, “Nigeria HIV Pre-Marital Screening Study,” 2023.
  • Kementerian Kesehatan Indonesia, “Implementasi Program Pemeriksaan Pra Nikah di Indonesia,” 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

International Widows Day: Menjadi Ibu Tunggal yang Berdaya

Gunakan BBM Ramah Lingkungan Untuk Kesehatan

Pernikahan Bukan Sekadar Objek Menyikapi Tren Unboxing Pengantin

Pernikahan Bukan Sekadar Objek: Menyikapi Tren Unboxing Pengantin

Leave a Comment