Home » News » Menteri dan Wakil Menteri Perempuan Kabinet Merah Putih

Menteri dan Wakil Menteri Perempuan Kabinet Merah Putih

Rifaldy Zelan

News

Menteri dan Wakil Menteri Perempuan Kabinet Merah Putih

Bincangperempuan.com– Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2024. Dari lebih dari seratus tokoh yang dilantik, terdapat 14 perempuan yang menjadi bagian dari kabinet tersebut. Siapa saja mereka?

Sri Mulyani (Menteri Keuangan)

Sri Mulyani Indrawati adalah seorang ekonom terkemuka Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia. Ia lahir di Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962. Sri Mulyani memiliki gelar Ph.D. dari University of Illinois at Urbana-Champaign dan telah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sebelum kembali menjadi Menteri Keuangan pada 2016. Pada 18 September 2006, di forum Emerging Markets yang diadakan bersamaan dengan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group di Singapura, Sri Mulyani dianugerahi gelar Menteri Keuangan terbaik di Asia untuk tahun 2006. Dia juga diakui sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia oleh majalah Forbes pada tahun 2008, dan sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia oleh majalah Globe Asia pada bulan Oktober 2007. Selain itu, majalah Euromoney juga mengganjar Sri Mulyani dengan penghargaan Menteri Keuangan terbaik untuk tahun 2006.

Meutya Viada Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital)

Meutya Viada Hafid Lahir di Bandung pada 3 Mei 1978, Meutya memiliki gelar S1 dari Universitas New South Wales dan S2 Ilmu Politik dari Universitas Indonesia. Kariernya dimulai sebagai jurnalis di Metro TV (2001-2008), di mana ia dikenal publik setelah insiden penyanderaan di Irak pada tahun 2005. Meutya kemudian bergabung dengan Partai Golkar pada 2009 dan terpilih sebagai anggota DPR RI, menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024. Meutya juga menerima Penghargaan Elizabeth O’Neill dari pemerintah Australia atas kontribusinya di bidang jurnalistik.

Rini Widyantini (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi)

Rini Widyantini Lahir di Bandung pada 29 Mei 1965, Rini memiliki gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran dan Master of Public Management dari The Flinders University of South Australia. Dia memulai karir di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) sebagai Analis Kebijakan pada tahun 1997 dan telah menjabat berbagai posisi penting di kementerian tersebut, termasuk sebagai Sekretaris KemenPANRB sejak 2022. Rini juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pegadaian pada 2020.

Widiyanti Putri (Menteri Pariwisata)

Widiyanti Putri Wardhana adalah Menteri Pariwisata dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024. Lahir pada 8 Desember 1970, Widiyanti memiliki gelar Bachelor of Science in Business Administration dari Pepperdine University, Amerika Serikat, yang diakui pada tahun 1993. Ia adalah putri dari Wiwoho Basuki Tjokronegoro, pendiri Teladan Group, dan istri dari Wishnu Wardhana, mantan Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. Widiyanti memiliki pengalaman luas di dunia bisnis, termasuk sebagai Direktur PT Teladan Prima Agro dari 2012 hingga 2021 dan Komisaris sejak 2021. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi nirlaba, termasuk sebagai Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dari 2018 hingga 2024.

Arifatul Choiri Fauzi (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

Lahir di Madura pada 28 Juli 1969, Arifatul memiliki latar belakang pendidikan di Fakultas Dakwah IAIN Yogyakarta dan Magister Komunikasi dari Universitas Indonesia. Ia aktif dalam berbagai organisasi Islam, terutama Nahdlatul Ulama (NU), dan memiliki pengalaman politik sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Arifatul dikenal karena dedikasinya dalam pemberdayaan perempuan dan masyarakat.

Veronica Tan (Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak)

Lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 6 Desember 1977, Veronica adalah seorang pengusaha di bidang impor daging. Dia juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sosial, termasuk mendirikan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta dan layanan home care LoveCare.

Ribka Haluk (Wakil Menteri Dalam Negeri)

Lahir di Piramid, Jayawijaya, Papua, pada 10 Januari 1971, Ribka adalah seorang birokrat murni yang menempuh pendidikan di Universitas Cenderawasih dan Universitas Garut. Sebelum menjadi Wakil Menteri, ia menjabat sebagai Penjabat Gubernur Papua Tengah dan Sekretaris Daerah Provinsi Papua Tengah. Ribka dikenal karena dedikasinya dalam pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan daerah di Papua.

Ni Luh Puspa (Wakil Menteri Pariwisata)

Lahir di Singaraja, Bali, pada 18 November 1986, Ni Luh adalah seorang jurnalis dan presenter TV yang dikenal luas. Ia memulai karier jurnalistiknya di radio lokal di Makassar pada tahun 2010 sebelum bergabung dengan Sun TV Makassar pada 2012. Ni Luh kemudian pindah ke Jakarta dan bergabung dengan Kompas TV pada 2018, di mana ia dikenal karena programnya yang membahas isu sosial, politik, dan budaya. Sebelum menjadi Wakil Menteri, Ni Luh juga memiliki pengalaman sebagai penyiar radio dan presenter TV lokal.

Christina Aryani (Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran)

Lahir di Jakarta pada 17 Juli 1975, Christina adalah politisi Partai Golkar yang dikenal karena advokasinya terhadap perlindungan pekerja migran dan isu sosial. Sebelum menjadi Wakil Menteri, ia menjabat sebagai anggota Komisi I DPR RI (2019-2024). Christina memiliki latar belakang pendidikan di manajemen bisnis dari Universitas Katolik Atma Jaya dan ilmu hukum di Universitas Indonesia, serta berpengalaman sebagai legal counsel dan dosen.

Stella Christie (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi)

Stella Christie lahir di Medan pada 11 Januari 1979. Ia adalah seorang akademisi terkemuka di bidang psikologi kognitif. Stella meraih gelar doktor dari Northwestern University dan sebelumnya menjabat sebagai profesor di Tsinghua University, China. Stella dikenal karena penelitiannya yang inovatif tentang bagaimana manusia belajar dan berpikir.

Dyah Roro Esti Widya Putri (Wakil Menteri Perdagangan)

Dyah lahir di Jakarta pada 25 Mei 1993. Ia adalah politisi Partai Golkar yang dikenal sebagai anggota termuda di kabinet ini. Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur X (2019-2024) dan dikenal karena dedikasinya terhadap isu-isu energi dan lingkungan. Dyah menempuh pendidikan di berbagai institusi internasional, termasuk Universitas Manchester dan Imperial College London.

Ratu Isyana Bagoes Oka (Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga)

Ratu Isyana Bagoes Oka lahir di Jakarta pada 13 September 1980. Isyana adalah seorang politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang awalnya berkarier sebagai model, pembawa acara, dan penyiar berita sebelum memasuki dunia politik. Ia dikenal karena pengalaman luas dalam penyiaran dan kontribusinya dalam mengembangkan PSI bersama Grace Natalie dan Raja Juli Antoni.

Diana Kusumastuti (Wakil Menteri Pekerjaan Umum)

Diana Kusumastuti lahir di Surakarta pada 17 Juli 1967. Diana memiliki latar belakang pendidikan sarjana arsitektur dari Universitas Diponegoro dan magister teknik studi pembangunan dari Institut Teknologi Bandung. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Cipta Karya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan dikenal karena kontribusinya dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Irene Umar (Wakil Menteri Ekonomi Kreatif)

Irene Umar lahir di Jakarta pada 2 November 1984. Irene adalah seorang profesional dengan latar belakang pendidikan ekonomi dari President University. Sebelumnya, ia menjabat sebagai CEO dan Founder W3GG serta Managing Partner di Discovery Nusantara Capital (DNC), di mana ia dikenal karena kontribusinya dalam mendorong investasi di sektor ekonomi kreatif, khususnya ekosistem gaming. Irene juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk mendirikan One Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Mendorong implementasi UU TPKS

Mendorong Implementasi UU TPKS di Bengkulu

Alarm Kesehatan, Diabetes Mengintai!

Alarm Kesehatan, Diabetes Mengintai!

Rasisme dan Patriarki: Beban Ganda yang Dipikul Perempuan Timur

Leave a Comment