Oleh : Ridha Rizki Novanda, SE., M.Si & Refpo Rahman., S.Pd. M.Si
SUATU tempat wisata akan menarik perhatian orang banyak apabila dikenal dengan baik. Jauh atau dekatnya sebuah lokasi wisata bukanlah suatu masalah, karena yang diharapkan dari tempat kunjungan wisata adalah kepuasan pengunjung. Terkenalnya suatu daerah dapat dilakukan melalui pengenalan wisata dan pengembangan wisata yang dikenal dengan destination branding. Daerah-daerah dengan keunikan tersendiri dapat menjadi lirikan para wisatawan.
Desa Kali Padang yang berlokasi di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, merupakan desa yang memiliki potensi unggulan hortikultura unggulan serta objek wisata menarik. Lokasi desa yang berdekatan dengan desa lain, menjadi sangat potensial untuk pengembangan wisata. Diketahui, kawasan Kecamatan Selupu Rejang dan kecamatan sekitarnya memang menjadi tujuan wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan suasana yang sejuk. Banyak objek wisata yang tumbuh dan berkembang di lokasi tersebut dikarenakan akses yang mudah, pemandangan yang bagus, dan ramah dikantong masyarakat.
Dengan berbagai akses yang mendukung Desa Kali Padang maka Universitas Bengkulu (Unib) melalui LPPM mendukung kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan tenaga pengajar dari lingkup kampus. Kegiatan ini diketuai oleh Ridha Rizki Novanda, SE., M.Si bersama dengan Refpo Rahman., S.Pd. M.Si yang dilakukan selama empat bulan.
Objek wisata yang dipilih yakni air terjun bernama Hello Kitty. Pemilihan nama yang unik ini akan menarik perhatian wisatawan untuk datang ke Desa Kali Padang. Air terjun Hello Kitty yang menjadi wisata baru di Desa Kali Padang mengunakan Dana Desa (DD) tahun anggaran 2018, rencana pembangunan proyek wisata air terjun ini sudah direncanakan pada tahun-tahun sebelumnya, berdasarkan hasil Musyawarah Desa (Musdes). Potensi wisata air terjun tersebut sangat besar dan saat ini sudah memiliki beberapa wahana permainan yang dapat dinikmati oleh pengunjung air terjun Hello Kitty tersebut. Sampai saat ini wisatawan banyak yang berkunjung untuk menghabiskan liburan dan berbelanja sayuran di lokasi tersebut.
Tahapan pertama adalah tahapan untuk melakukan sosialisasi mengenai pentingnya destination branding untuk air terjun Hello Kitty agar semakin dikenal oleh calon wisatawan. Metode sosialisasi ialah menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi. Selain itu metode sosialisasi diharapkan interaktif serta dapat berdiskusi mengenai destination branding yang akan dilakukan pada air terjun Hello Kitty. Hasil yang didapatkan pada saat sosialisasi ini ialah kesamaan persepsi dari masyarakat mengenai wisata yang akan diberikan promosi yaitu air terjun Hello Kitty. Nama tenar dari air terjun Hello Kitty yaitu Lembah Minion. Ada beberapa perbedaan persepsi masyarakat terhadap brand nama dari air terjun di desa mereka. Air terjun ini dikenal di media massa dengan nama Hello Kitty. Akan tetapi brand nama yang dipasang masyarakat pada air terjun ini ialah air terjun Minion karena bentuknya yang minimalis. Terjadi beberapa persepsi yang berbeda. Keterangan dari pihak desa juga mengalami perbedaan persepsi. Sehingga pada pertemuan ini, disepakati nama dari air terjun tersebut yaitu air terjun Kali Padang.
Berdasarkan hasil diskusi didapatkan bahwa air terjun Desa Kali Padang yang berdampingan dengan kawasan agrowisata akan dipromosikan secara bersamaan setelah project pembangunan air terjun ini selesai dilakukan. Pemerintah Desa Kali Padang berencana membangun wahana bermain di tahun 2021. Hingga saat ini belum dibuka untuk wisata secara menyeluruh karena pembangunan belum selesai dilakukan pada tahun 2020. Sehingga nantinya promosi ini akan dilakukan pada tahun 2021.
Baca juga : Pemanfaatan Limbah Selai Nanas sebagai Sumber Enzim Bromelin dalam Mempercepat Pembuatan VCO
Penentuan branding destination pada kawasan wisata desa Kali Padang akhirnya meluas tidak hanya wisata air terjun saja. Akan tetapi juga agrowisata yang letaknya berdampingan dan sulit untuk dipisahkan. Sehinggan brand destination pada kawasan ini disepakati ialah desa wisata Kali Padang.
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Media Promosi Secara Online dan Offline
Pelatihan ini dilakukan untuk memberikan keterampilan kepada mayarakat khususnya BUMDes yang dibantu oleh karang taruna dalam pembuatan media promosi desa secara online akan dilakukan melalui promosi media sosial. Setiap anggota BUMDes diperkenalkan bagaimana cara menggunakan media sosial. Seperti instagram akun bisnis, kanal YouTube dan Facebook sebagai media promosi online. Pendampingan tahap ini diketahui warga desa ternyata sudah memiliki akun instagram dengan nama desa_kalipadang. Sehingga proses pendampingan dilanjutkan dengan memberikan pengetahuan terkait isi atau konten-konten apa saja yang harus dimuat dalam akun tersebut.
Destination Branding Lokasi Wisata Melalui Akun Instagram Desa Kali Padang
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Konten Promosi Wisata Wilayah Desa
Pada tahapan ini dilakukan pelatihan pembuatan konten yang akan diupload ke kanal YouTube. Sehingga video promosi desa wisata Kali Padang mampu memberi pesan dan kesan visualisasi sebuah wisata yang memiliki rasa bahagia dan kekeluargaan. Dengan konsep ini akan memberikan sebuah tingkat kesadaran wisatawan bahwa sebuah tempat wisata yang memiliki berbagai macam potensi kebersamaan dengan orang terdekat. Pada pelatihan pembuatan video dilakukan menggunakan handphone yang dimiliki BUMDesa ataupun karang taruna. Handphone yang digunakan memiliki tujuan agar masyarakat mudah untuk membuat konten dengangan media handphone dibandingkan harus membeli kamera tertentu. Sehingga tidak memberatkan masyarakat dalam melakukan promosi desa. Menggunakan handphone adalah sarana paling praktis dan bisa langsung diedit menggunakan aplikasi di dalamnya yaitu Kinemaster.
Sosialisasi pentingnya promosi wisata dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bisa mempromosikan destinasi wisata desanya. Kepala Desa setempat mengakui pentingnya promosi wisata. Hal ini dikarenakan promosi wisata akan mereka lakukan setelah wisata tersebut siap untuk dikunjungi. (**)
*) penulis ada tenaga pengajar di lingkungan Universitas Bengkulu
