Bincangperempuan.com- Setiap perempuan memiliki bentuk payudara yang berbeda-beda. Bentuknya tidak selalu sama dalam setiap fase kehidupan yang dilalui seorang perempuan. Perubahan bentuk payudara pada perempuan terjadi mulai dari masa pubertas, menstruasi, kehamilan, menyusui hingga menopause.
Perubahan bentuk payudara bersifat alami. Komposisinya yang terdiri dari lemak, jaringan ikat, pembuluh darah, dan kelenjar susu, turut mempengaruhi bentuk payudara. Termasuk perubahan hormon dalam siklus kehidupan.
Perkembangan pada bentuk payudara
Dilansir dari laman Johns Hopkins Medicine, payudara mulai terbentuk ketika masih di dalam rahim ibu. Perkembangan ini dimulai dengan penebalan di area dada, pembentukan sistem saluran susu awal, dan perkembangan lobus, hingga penyusutan bentuk payudara. Beberapa fase perubahan bentuk payudara, diantaranya:
a. Masa pubertas
Ketika perempuan mendekati masa remaja, tanda pertama adalah perkembangan payudara yang mulai terlihat. Hal ini karena ovarium mulai memproduksi dan melepaskan hormon estrogen dan lemak yang dikumpulkan dalam jaringan ikat. Setelah ovulasi dan menstruasi dimulai, payudara akan membentuk kelenjak sekretorik di ujung saluran susu yang kemudian akan mengembangkan banyak kelenjar dan lobus. Hal ini menyebabkan payudara akan membesar dan diikuti oleh munculnya rambut pada area tertentu.
b. Masa Menstruasi
Setiap bulannya, perempuan mengalami menstruasi yang dipengaruhi oleh perubahan hormon. Hormon estrogen yang diproduksi selama menstruasi telah merangsang pertumbuhan saluran susu di payudara. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ovulasi di pertengahan siklus menstruasi dan diambil alis oleh hormon progesterone pada paruh siklus kedua. Kedua hormon ini merangsang pembentukan kelenjar susu yang dirasakan oleh banyak perempuan sesaat sebelum mestruasi.
Biasanya, perempuan akan mengalami perubahan bentuk payudara selama menstruasi. Payudara akan terasa lebih kencang karena kelenjar di payudara yang membesar untuk bersiap dalam menghadapi kemungkinan kehamilan. Ukuran payudara akan kembali ke ukuran normal ketika kehamilan tidak terjadi. Siklus ini akan terjadi secara berulang setiap bulannya.
c. Masa kehamilan dan menyusui
Kebanyakan lembaga kesehatan menilai jika payudara perempuan belum matang seutuhnya jika perempuan tersebut belum melahirkan dan menghasilkan ASI. Perubahan payudara yang disebabkan oleh hormon progesteron menjadi salah satu tanda awal kehamilan. Selain itu, area sekitar putting akan menggelap dan mulai membengkak yang diikuti oleh pembesaran payudara karena peningkatan jumlah hormon prolaktin. Umumnya, ibu hamil akan merasakan nyeri pada sisi payudara karena pertumbuhan sistem saluran susu dan terbentuk lebih banyak lobulus. Jika masa menyusui telah berakhir, bentuk payudara akan kembali normal karena jaringan payudara yang menyusut.
d. Masa menopause
Perempuan akan memasuki masa menopause pada usia akhir 40-an dan awal 50-an. Pada masa ini, kadar hormon estrogen dan hormon progesterone akan menurun drastis. Penurunan hormon estrogen dan hormon progesterone akan membuat jaringan ikat pada payudara menyusut dan kehilangan bentuk. Hal inilah yang membuat bentuk payudara mengencil dan “kendor”. Perubahan lain yang terjadi pada bentuk payudara perempuan adalah kemunculan stretch marks, pelebaran jarak antar-payudara, dan bentuk payudara yang lebih datar.
Baca juga: Nana & Ve, Perempuan Pengusaha Dibalik Brand Hijab Kito Scarf
Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk payudara
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi bentuk payudara. Menurut jurnal “Genetic variants associated with breast size also influence breast cancer risk”, bentuk payudara umumnya dipengaruhi oleh genetik. Akan tetapi, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi bentuk payudara meliputi:
a. Berat badan
Berat badan menjadi faktor yang mempengaruhi bentuk payudara perempuan karena lemak di dalam tubuh dapat menentukan kepadatan payudara. Bentuk payudara akan berubah ketika tubuh mengalami penurunan atau kenaikan berat badan.
b. Usia
Bentuk payudara akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Biasanya, perempuan yang memasuki usia menopause akan mengalami pengenduran payudara dan cenderung menggantung.
c. Olahraga
Olahraga dapat membantu untuk mengencangkan otot-otot dada. Hal ini akan melatih jaringan payudara sehingga bentuk payudara terlihat lebih padat.
d. Kehamilan dan menyusui
Perubahan hormon selama masa kehamilan hingga menyusui menyebabkan payudara membesar. Kondisi ini terjadi karena peningkatan jumlah lemak dan jaringan yang didistribusikan ke seluruh payudara.
e. Penggunaan bra
Kesalahan dalam memilih ukuran bra dapat mempengaruhi penampilan payudara. Ukuran bra yang tepat dapat menjaga bentuk payudara.
Baca juga: Tokoh Agama Berperan Menghapus KDRT
Bentuk-bentuk payudara pada perempuan
Kebanyakan perempuan menilai jika mereka memiliki bentuk payudara yang sama. Faktanya, setiap perempuan memiliki bentuk payudara yang berbeda-beda. Bentuk ini dipengaruhi oleh genetik yang dibawa dari sejak lahir. Beberapa bentuk payudara yang paling umum ditemukan, yaitu:
1. Archetypal atau bentuk dasar payudara
Archetypal merupakan payudara yang berbentuk bulat dan penuh dengan titik kecil di puting. Payudara ini menjadi bentuk menjadi model bra yang banyak di produksi oleh produsen bra.
2. Asimetris
Payudara asimetris merupakan bentuk payudara yang memiliki dua ukuran berbeda. Biasanya, salah satu payudara akan memiliki ukuran cup yang berbeda. Biasanya, lebih dari separuh perempuan memiliki tipe payudara ini.
3. Atletis
Payudara atletis berukuran lebih lebar karena jumlah otot lebih banyak daripada jaringan payudara.
4. Bentuk lonceng
Bentuk payudara jenis ini memiliki bagian atas yang sempit dan bagian bawah yang bulat.
5. Close set
Payudara close set memiliki jarak yang sangat kecil di antara kedua payudara. Posisinya dapat lebih dekat ke tengah dada atau lebih jauh dari ketiak.
6. Bulat
Bentuk payudara biasanya memiliki bentuk yang sempurnah dengan volume yang sama di bagian atas dan bawah.
7. Ramping
Bentuk payudara ramping yaitu panjang, sempit dan puting yang mengarah ke bawah.
8. Tear Drop
Tear drop merupakan bentuk payudara yang bulat dengan bagian atas yang lebih bervolume dibandingkan bagian atasnya.
9. Kerucut
Bentuk payudara jenis ini cenderung meruncing daripada bulat. Payudara ini dianggap lebih kecil dibandingkan payudara yang lebih besar.
10. Relaxed
Payudara relaxed adalah bentuk payudara yang lebih longgar dengan putting yang mengarah ke bawah.
11. Side Set
Payudara side set memiliki ciri khas yaitu jarak yang lebih jauh diantara kedua payudara sehingga lebih banyak ruang di antara keduanya.
12. East West
Bentuk payudara terakhir adalah east west yang memiliki ciri khas putting yang mengarah ke luar dan menjauhi bagian tengah tubuh.(**)
Sumber:
- Johns Hopkins Medicine Team, 2023. “Normal Breast Development and Changes”, dalam Johns Hopkins Medicine
- Maisha Johnson, 2019. “What Are the Most Common Breast Shapes?”, dalam healthline