Home » News » Trash2Move: Inisiatif Gen Z, Ubah Sampah Plastik Jadi Furnitur 

Trash2Move: Inisiatif Gen Z, Ubah Sampah Plastik Jadi Furnitur 

Ais Fahira

News

Trash2Move Inisiatif Gen Z Asal Padang, Ubah Sampah Plastik Jadi Furnitur

Bincangperempuan.com- Apa yang sebenarnya terjadi pada plastik yang kita buang setiap hari? Apakah benar-benar hilang, atau justru diam-diam mencemari kembali lingkungan kita? Di tengah ancaman limbah plastik yang terus menumpuk, sekelompok anak muda di Padang, Sumatera Barat, memilih untuk bertindak. Mereka tidak hanya membersihkan sampah, tetapi juga mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai jual.

Trash2Move, sebuah UMKM berbasis komunitas yang digagas Rovans Farliandana (26) bersama dua rekannya, Aditya Mulyadi dan Maghfira Maulani, hadir sebagai jawaban atas keresahan tersebut. Tidak hanya berfokus pada produksi furnitur dari limbah plastik, mereka juga aktif memberikan edukasi pengelolaan sampah dan membuka dialog dengan anak muda dan berbagai pihak.

Awal Mula Trash2move

Inspirasi mendirikan Trash2Move bermula dari pengalaman Rovans dan rekan-rekannya saat menyaksikan kondisi pantai Pasir Jambak di Padang yang dipenuhi sampah plastik. Bersama Aditya dan Maghfira, Rovans menginisiasi aksi bersih-bersih kecil-kecilan di pantai tersebut dengan mengajak masyarakat setempat. Namun, setelah itu mereka menyadari bahwa sekadar membersihkan sampah bukanlah solusi jangka panjang.

“Kalau sampah dibersihkan, terus apa? Besoknya akan kotor lagi karena pengunjung kemari setiap sore,” ujar Rovans saat diwawancarai.

Dari pertanyaan itulah, ide untuk menciptakan sesuatu yang berkelanjutan muncul. Mereka ingin sampah plastik tidak hanya dibuang atau didaur ulang secara sederhana, tetapi juga memiliki nilai ekonomi. Hingga pada tahun 2023, mereka berusaha menggagas Trash2Move, sebuah UMKM yang fokus pada pengelolaan sampah plastik menjadi furnitur dan barang lainnya.

Perjalanan ini tentu tidaklah mudah. Di awal pendirian, Rovans mengaku menghadapi banyak tantangan, terutama dalam menemukan alat dan metode yang tepat untuk memproses sampah plastik. 

“Kami pas awal-awal itu ya eksperimen, bakar-bakar duitlah, coba terus sampai ketemu yang pas,” ungkapnya dengan jujur.

Meski masih menggunakan dana pribadi, mereka optimis dengan pengembangan usaha yang terus dilakukan, mereka akan mendapatkan lebih banyak dukungan dana dari berbagai pihak. Setelah melalui serangkaian trial and error, Trash2Move akhirnya menemukan cara untuk mengubah sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis, seperti perabotan rumah tangga dan dekorasi rumah.

Baca juga: Acil, Konten Kreator Gen Z Ajak Peduli Bahasa Indonesia

Proses Pengolahan Sampah Plastik

Trash2Move memiliki metode unik dalam mengolah sampah plastik. Pertama, sampah plastik dikumpulkan dan dipilah berdasarkan jenis dan warnanya. Kemudian dicuci atau dibersihkan, sampah plastik lalu dicacah. Setelah itu sampah plastik dilelehkan menggunakan alat khusus, lalu dicetak dan dipotong sesuai permintaan konsumen.

Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari kursi, meja, jam dinding, hingga aksesori seperti tatakan gelas sampai gantungan kunci. Keunggulan furnitur dari Trash2Move terletak pada desainnya yang bisa dikustom, Trash2Move menerima permintaan kustom, sehingga konsumen bisa meminta design sesuai dengan yang diinginkan konsumen. 

Kolaborasi dengan Bank Sampah dan Komunitas

Dalam operasionalnya, Trash2Move bekerja sama dengan berbagai bank sampah di sekitar Kota Padang untuk mengumpulkan sampah plastik. Mereka juga terbuka untuk menerima donasi sampah dari masyarakat, termasuk dari kemasan-kemasan kecil seperti wadah skincare atau makeup

“Kami bekerja sama dengan bank sampah sekitar, jadi kami beli sampah plastik sekitar dari sana.  Kami juga menerima donasi sampah, dulu itu yang paling banyak dari teman-teman perempuan, karena kan biasanya mereka punya banyak kemasan plastik dari skincare,” terang Rovans.

Selain itu, Trash2Move aktif mengadakan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik. Mereka sering menggelar diskusi dengan masyarakat, sekolah, dan kampus. Juga berdialog dengan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran akan dampak buruk sampah plastik terhadap lingkungan.

Tantangan yang Dihadapi

Sebagai UMKM pertama di Padang yang mengelola sampah plastik menjadi furnitur, Trash2Move menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal teknis. Rovans menjelaskan bahwa mereka masih terus belajar dan bereksperimen untuk meningkatkan kualitas produk.

“Karena belum ada usaha seperti kami, jadi masih meraba-raba, terutama terkait alat dan formula terbaik yang bisa mendukung produksi,” ujar Rovans.

Meski demikian, semangat mereka untuk terus berinovasi tidak surut. Trash2Move berkomitmen untuk menghadirkan solusi kreatif yang tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi.

Harapan untuk Masa Depan

Melalui Trash2Move, Rovans dan timnya memiliki harapan besar untuk menyebarkan kesadaran akan bahaya sampah plastik serta pentingnya pengelolaan yang tepat. Mereka berharap inisiatif seperti ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Rovans juga berharap Trash2Move dapat terus berkembang, baik dari segi kualitas produk maupun jangkauan edukasinya. 

“Kami ingin lebih banyak orang tahu bahwa sampah plastik itu bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Harapannya, ini bisa menjadi gerakan yang lebih besar,” tambahnya.

Namun, harapan ini tidak terlepas dari fakta bahwa sampah plastik masih menjadi masalah besar di Indonesia, bahkan di dunia.

Baca juga: Bukan Generasi Stroberi, Gen Z Sadar Pentingnya Kesehatan Mental Diri

Dampak Sampah Plastik terhadap Lingkungan

Menurut data yang dirilis oleh SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional), pada tahun 2023 saja, Indonesia menghasilkan sekitar 6,9 juta ton sampah plastik per tahun. Sebagian besar dari sampah tersebut tidak terkelola dengan baik, sehingga mencemari ekosistem laut dan darat. Sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami, sehingga keberadaannya memberikan ancaman serius terhadap keanekaragaman hayati.

Di tengah tantangan besar ini, Trash2Move hadir membawa harapan baru. Inisiatif ini menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Rovans dan timnya membuktikan bahwa sampah plastik tidak hanya masalah, tetapi juga peluang untuk menciptakan solusi kreatif.

Lewat inovasi produk, edukasi, dan kolaborasi, Trash2Move telah membuktikan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Semoga semangat mereka terus menginspirasi dan membawa perubahan positif bagi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Tren Fast Beauty Beserta Dampaknya

Perkawinan Anak dan Ketimpangan Akses Pendidikan

Kontroversi Pernikahan Gus Zizan dan Kamila Asy Syifa yang Dikritisi Netizen

Kontroversi Pernikahan Gus Zizan dan Kamila Asy Syifa yang Dikritisi Netizen

Leave a Comment