Home » Kesehatan » Kesehatan Reproduksi » Vaginismus, Rasa Sakit Ketika Berhubungan Seksual

Vaginismus, Rasa Sakit Ketika Berhubungan Seksual

Bincangperempuan.com- Bunda, pernah enggak sih merasa sakit ketika suami mencoba untuk memasukkan penis ke dalam vagina? Duh, ini pasti bikin bunda tidak nyaman ketika berhubungan intim, kan? Kira-kira, kenapa ya? Apakah itu gejala vaginismus?

Tenang saja bunda, hal ini bukan kesalahanmu atau suami kok! Rasa sakit ini dapat terjadi karena bunda mengalami vaginismus. Vaginismus merupakan suatu kondisi ketika otot-otot vagina mengencang secara otomatis saat penetrasi vagina.

Kejang otot vagina tersebut adalah reaksi bawah sadar terhadap rasa takut akan penetrasi vagina yang akan dilakukan. Survei yang dilakukan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists menemukan bahwa tiga dari empat perempuan mengalami vaginismus saat berhubungan seks di sepanjang hidupnya. Kondisi ini membuat perempuan mengalami frustrasi, tertekan dan kesakitan ketika melakukan hubungan seksual

Eits kabar baiknya, bunda tetap dapat mengalami orgasme dengan cara-cara tertentu, lho! Penasaran? Yuk baca penjelasannya sampai akhir!


Jenis-Jenis Vaginismus

Sebelum mencari tahu penyebabnya, kamu harus mengetahui jenis-jenis dari vaginismus itu sendiri. Mengenal jenis-jenis vaginismus dapat membantumu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat. Dikutip dari Medical News Today, terdapat empat jenis rasa sakit ketika berhubungan seksual yang dialami oleh perempuan.

1. Vaginismus Primer

Merupakan kondisi seumur hidup ketika kejang otot vagina terjadi saat seseorang mencoba melakukan hubungan seksual atau memasukkan tampon ke dalam vagina. Vaginismus primer memungkinkan pengidapnya mengalami kesulitan ketika menjalani pemeriksaan ginekologi.

Ketika berhubungan seks, penetrasi vagina sangat sulit dilakukan karena menabrak dinding penghalang pada lubang vagina. Pengidapnya akan mengalami sensasi terbakar, rasa sakit, hingga kejang otot. Gejala ini akan menghilang ketika upaya penetrasi vagina dihentikan.

2. Vaginismus Sekunder

Dapat dialami oleh perempuan akibat peristiwa tertentu. Biasanya, pengidapnya mengalami infeksi, kondisi medis, pembedahan, persalinan, atau memasuki menopause. Selain itu, vaginismus sekunder dapat disebabkan oleh trauma psikologis seperti trauma fisik. Rasa sakit tetap berlanjut meskipun dokter berhasil mengobati kondisi medis yang mendasarinya.

3. Vaginismus Global

Dapat bersifat primer atau sekunder. Vaginismus global mengacu pada kasus ketika gejala-gejala muncul sebagai respons terhadap semua jenis penetrasi seperti oral, masturbasi, dan penetrasi vagina.

4. Vaginismus Situasional

Sama halnya dengan global, vaginismus situasional dapat bersifat primer atau sekunder. Gejala dapat terjadi sebagai respons terhadap beberapa penetrasi seperti seorang perempuan yang tidak dapat berhubungan seks, tetapi dapat memasukkan tampon ke dalam vaginanya.


Penyebab Vaginismus

Kondisi ini menjadi permasalahan yang mengganggu kenyamanan ketika berhubungan seksual dengan pasangan. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah psikologis, seksual, dan fisik. Beberapa faktor yang menyebabkan seorang perempuan mengalami vaginismus, di antaranya:

  • Infeksi kandung kemih
  • Infeksi jamur
  • Masalah kesehatan
  • Pelumas vagina yang buruk
  • Gangguan kecemasan
  • Stres
  • Persalinan
  • Persepsi negatif tentang berhubungan seks
  • Memiliki trauma yang berhubungan dengan seks seperti pelecehan di masa lalu, pemerkosaan, atau trauma yang dilakukan oleh keluarga atau orang yang tidak dikenal.

Gejala Vaginismus

Vagisnismus tidak hanya menyebabkan hubungan seksual terasa sakit saat penetrasi, beberapa wanita merasakan sensasi terbakar atau perasaan seperti penis yang membentur dinding vagina. Gejala-gejala vaginismus lainnya yang dirasakan oleh perempuan, meliputi:

  • Merasakan hubungan seksual yang menyakitkan (dyspareunia) disertai sesak
  • Tidak dapat memasukkan tampol atau melakukan penetrasi ketika berhubungan seksual
  • Muncul rasa takut akan rasa sakit ketika berhubungan seksual
  • Hilangnya hasrat seksual
  • Nyeri seksual jangka panjang tanpa penyebab yang jelas
  • Nyeri ketika memasang tampon
  • Kejang otot selama berhubungan seksual

Pengobatan Vaginismus

Bun, apakah kamu merasa khawatir tentang pengobatan yang tepat? Penyebab rasa sakit ketika berhubungan seksual yang beragam memerlukan pengobatan yang berbeda pula. Pengobatan ini tergantung dari penyebab itu sendiri.  Pengobatan yang dilakukan oleh dokter antara lain:

  • Latihan kontrol dasar panggul yang termasuk aktivitas kontraksi dan relaksasi otot, latihan kegel untuk meningkatkan kontrol otot dasar panggul.
  • Terapi dilator vagina yang dilakukan dengan alat berbentuk tabung yang tersedia dalam berbagai ukuran. Terapi ini dilakukan untuk meregangkan vagina.
  • Terapi perilaku kognitif untuk membantu pengidap memahami bagaimana pikiran memengaruhi emosi dan perilakunya. Terapi ini dilakukan untuk mengobati kecemasan, depresi, hingga gangguan stress pasca-trauma (PTSD).
  • Pendidikan dan konseling yang dilakukan dokter dengan memberikan informasi seputar anatomi seksual dan siklus respons seksual untuk membantu pengidapnya memahami rasa sakit dan proses yang dialami tubuhnya.
  • Terapi seks dan penetrasi untuk membantu mereka menemukan kesenangan kembali dalam hubungan seksual. Terapi penetrasi dilakukan dengan bantuan dilator plastik yang dimasukkan ke vagina untuk memastikan rasa sakit dan membiasakannya dengan tekanan ketika berhubungan seksual.

Selain melakukan pengobatan, kamu dapat merasakan orgasme melalui penetrasi klitoris, lho! Cara ini dinilai ampuh untuk mengatasi rasa tegang ketika berhubungan seksual. (Yuni Camelia Putri/eL)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Vasektomi, Upaya Melawan Ketidaksetaraan Gender 

Vasektomi, Upaya Melawan Ketidaksetaraan Gender 

Sindrom Tanpa Rahim

Sindrom MRKH: Kondisi Perempuan yang Lahir Tanpa Rahim

Pembalut dan Pentyliner, Apa Bedanya?

Leave a Comment