Bincangperempuan.com- Teknologi kerap dikaitkan sebagai ranah maskulin, sehingga dianggap tidak cocok bagi perempuan. Masyarakat lebih mengenal sosok pemimpin laki-laki dalam dunia teknologi seperti Mark Zuckerberg atau Elon Musk daripada Susan Wojcicki selaku CEO YouTube. Perempuan dianggap mustahil dapat menjadi leader dibidang teknologi atau mengambil peran dalam menciptakan teknologi penemuan baru.
Namun, era digitalisasi yang terus berkembang telah menunjukkan keberhasilan perempuan dalam bidang teknologi. Di Indonesia, sudah banyak perempuan yang mampu menunjukan keterlibatannya dalam teknologi untuk membangun bangsa dan negara. Perempuan berhasil masuk ke dalam barisan depan untuk menciptakan era digital yang strategis secara nasional hingga global.
Kehadiran perempuan dalam teknologi telah memberikan perspektif perempuan yang berbeda untuk menghadirkan teknologi yang inklusif. Perempuan yang menunjukan perannya dalam bidang teknologi dapat memberikan gagasan baru yang lebih kreatif di teknologi dan ramah gender.
Baca juga: Kista Ovarium: Jenis, Gejala, dan Pengobatannya
Kehadiran perempuan dalam teknologi tidak hanya sebatas pemberi ide saja, mereka turut mengambil peran dalam keamanan siber dan pengembangan perangkat lunak yang lebih baik. Sayangnya, perempuan masih menghadapi diskriminasi gender yang menyebabkan mereka sulit mencapai posisi pemimpin. Untuk itu, perempuan memerlukan dukungan untuk menghadapi tantangan tersebut.
Berikut beberapa tokoh perempuan yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan teknologi.
Sheryl Sandberg
Sheryl Sandberg menjadi sosok yang berhasil membuat Facebook mencapai puncaknya. Ia merupakan Chief Operating Officer (COO) Meta yang menjadi kunci kedua atau ‘otak’ di balik suksesnya bisnis periklanan Facebook. Sebelumnya, ia bekerja di Google dan berhasil meningkatkan kualitas teknologi perusahaan tersebut.
Kecerdasan Sheryl dalam meningkatkan bisnis periklanan Facebook telah membuat perusahaan ini meraup pendapatan hingga ratusan dollar AS. Mark Zuckerberg mengatakan bahwa tanpa Sheryl, manajemen Facebook tidak akan sebesar sekarang.
Di awal kariernya di Facebook, Sheryl Sanberg merasa ragu untuk mengembangkan periklanan. Hal itu karena kebanyakan pengguna Facebook lebih menganggap bahwa akun mereka bersifat pribadi. Akan tetapi, ia dengan cepat mencari cara baru untuk meningkatkan peluang bisnis di Facebook. Beberapa ide yang diusungnya adalah periklanan, biaya langganan pengguna, dan marketplace. Pada akhirnya, Facebook memilih bisnis periklanan untuk menjadi produk teknologi barunya.
Ada Lovelace
Ada Lovelace merupakan programmer perempuan pertama yang berhasil menciptakan komputer mekanik pertama. Ia kemudian bekerjasama dengan Babbage untuk merancang dan menulis program komputer lewat mesin analytical Engine. Perannya dalam proyek ini telah berhasil menerjemahkan artikel seorang ahli matematika asal Italia yaitu Luigi Federico Menabrea.
Artikel yang telah diterjemahkan tersebut kemudia dirangkum untuk menjelaskan perangkat lunak komputer dengan menambahkan metode kalkulasi nomor Bernoulli pada mesin analytical Engine. Idenya ini kemudian dituliskan kedalam catatan yang berisi empat poin penting dalam pengembangan program komputer atau bahasa pemrograman yang dikenal ‘Ada’.
Hedy Lamarr
Hedy Lamarr merupakan penemu teknologi komunikasi nirkabel modern yaitu Wifi. Konsep wifi pertama kali digunakan untuk sistem komunikasi rahasia angaktan militer Amerika Sering dengan menggunakan ‘frekuensi hopping’ untuk mengendalikan rudal dibawah air agar tidak terdeteksi oleh musuh. Teknologi ini di operasikan melalui telepon niklabel dan GPS yang telah disambungkan dengan pasukan militer lainnya.
Dalam penemuannya, ia tidak pernah dibayarkan oleh pemerintah karena dirahasikan dan dianggap sebagai potensi besar bagi pertahanan negara kala itu. Penemuan Hedy Lamarr baru diberikan hak paten pada tahun 1942 dan disebarluaskan pada tahun 1990-an kepada publik sebagai teknologi modern untuk mengakses internet. Selain itu, penemuannya ini telah menjadi dasar teknologi seperti Bluetooth dan GPS. Hingga saat ini, Hedy Lamarr menjadi ikon sains yang memberikan pengaruh besar bagi teknologi dunia.
Whitney Wolfe Herd
Kehadiran aplikasi kencan online memudahkan banyak orang untuk menemukan pasangannya. Aplikasi seperti Tinder, Badoo dan Bumble menjadi aplikasi kencan online yang banyak digunakan hingga saat ini. Siapa sangka, sosok rahasia yang memegang peran besar dalam ketiga aplikasi ini adalah perempuan bernama Whitney Wolfe Herd.
Whitney menjadi salah satu pendiri Tinder pada tahun 2012 dan berhasil mengembangkan aplikasi ini mencapai puncaknya. Ia kemudian keluar dari Tinder karena ketegangan dengan eksekutif lainnya dan mendapatkan pelecehan seksual selama bekerja. Setelah keluar dari Tinder, ia kemudian mendirikan aplikasi kencan Bumble yang memiliki fokus utama dimana hanya perempuan yang dapat memulai percakapan di aplikasi. Hal ini untuk mencegah pengguna perempuan mendapatkan pesan-pesan yang tidak diinginkan dari pria.
Baca juga: Bagaimana Islam Memandang Perempuan dan Kesetaraan?
Selain itu, ia turut menjadi pemegang kendali di aplikasi kencan online ‘Badoo’. Melalui aplikasi ini, ia mengagaskan kampanye untuk menentang tindakan yang menghina tubuh orang lain. Bumble dan Badoo sendiri telah memiliki 40 juta pengguna dengan 2,4 juta pengguna telah berlangganan disini.
Susan Wojcicki
Sebelum menjadi CEO Youtube, Susan Wojcicki merupakan sosok yang membantu dalam mengembangkan Google dengan menyewakan garasinya kepada Larry dan Sergey. Ia bergabung dengan Google di tahun 1999 sebagai manajer pemasaran pertama yang memimpin pengembangan Google Books, Google Images, Google Doodles, dan AdSense yang menjadi periklanan terbesar secara global.
Ketika mengembangkan Google Video, ia menyadari bahwa Youtube menjadi pesaing utama yang mengalami pertubuhan pesat hingga 20 juta pengguna setiap bulannya. Untuk itu, Susan mengakusisi Youtube dengan harga US$ 1,65 miliar. Ketika menjadi CEO, ia berhasil membuat Youtube mencapai 100 juta tayangan video per bulan. Berkat tangannya, Youtube berhasil mencapai rekor pendapatan tertinggi sebesar US$ 19,77 miliar di tahun 2020.
Alamanda Santhika
Alamanda Santhika menjadi perempuan asal Indonesia yang berhasil dalam mengembangkan teknologi. Ia bergabung dengan Gojek pada 2015 sebagai Vice President of Product yang membawahi ratusan teknisi dalam satu lingkungan. Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari Gojek dan mendirikan Binar Academy sebagai aplikasi belajar non-formal untuk mengembangkan potensi masyarakat Indonesia.
Kehadiran pandemi sempat menghalangi perkembangan perusahaan ini. Untuk itu, Alamanda bersama tim menciptakan layanan Binar Academy online yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Layanan ini berhasil memperluas jangkauan dan meningkatkan pendapatan perusahaan hingga saat ini.
- Sumber : Soffya Ranti, 2022. “Hari Perempuan Sedunia 2022, Ini 5 Wanita yang Berpengaruh di Bidang Teknologi”, dalam Kompas.com
- Rosa Folia, 2019. “Alamanda Shantika, Tinggalkan Go-Jek Agar Anak Bangsa Lahirkan Startup”, dalam IDN TIMES