Home » News » Perempuan Single Lebih Bahagia? Ini Riset dan Faktanya!

Perempuan Single Lebih Bahagia? Ini Riset dan Faktanya!

Ais Fahira

News

Perempuan Single Lebih Bahagia Ini Riset dan Faktanya!

Bincangperempuan.com-Buruan nikah, nanti keburu tua.” “Sendirian aja? Mana pasangannya?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering dilontarkan ke perempuan, seolah hidup belum lengkap tanpa pasangan. Di masyarakat, punya pasangan sering dianggap sebagai satu-satunya jalan menuju kebahagiaan- karena konon katanya, kita butuh “belahan jiwa” untuk menemani hidup. Akibatnya, banyak perempuan yang merasa tertekan, bahkan sampai dipaksa buru-buru mencari pasangan, hanya karena takut dianggap “tidak laku.”

Tapi, apakah benar perempuan yang single itu kurang bahagia dibanding yang berpasangan? Atau jangan-jangan, justru mereka lebih bahagia?

Tak Laku? Siapa Bilang?

Salah satu stigma yang paling sering dilemparkan ke perempuan single adalah bahwa mereka “nggak laku,” seakan-akan barang dagangan yang harus segera “dibeli” sebelum kedaluwarsa. Padahal, memilih untuk sendiri bukan berarti tidak ada yang mau, melainkan karena banyak perempuan merasa lebih nyaman menjalani hidup tanpa pasangan.

Perempuan single umumnya cenderung memilih untuk fokus pada karier, pendidikan, atau pengembangan diri tanpa harus terikat pada ekspektasi sosial yang menuntut mereka untuk segera menikah. Sayangnya, dalam budaya patriarki, perempuan yang mandiri sering kali dianggap “kurang sempurna” atau bahkan “terlalu pemilih,” seolah kebahagiaan mereka tetap harus bergantung pada orang lain.

Di Indonesia, perempuan yang melajang sampai usia tertentu kerap mendapat label negatif seperti perawan tua. Meski istilahnya bisa saja berbeda di berbagai negara, stigma ini tetap berakar pada anggapan bahwa perempuan harus menikah agar dianggap utuh. Perempuan lajang sering dicap sebagai “kurang laku” atau “perempuan sisa,” seakan-akan nilai mereka hanya diukur dari status pernikahan.

Cara pandang seperti ini merupakan perspektif yang keliru, di mana perempuan masih sering diperlakukan sebagai objek ketimbang sebagai individu yang berhak menentukan jalan hidupnya sendiri. Padahal, setiap perempuan memiliki hak untuk memilih apa yang terbaik bagi dirinya, termasuk dalam hal pernikahan atau memilih tetap melajang. Kebahagiaan seseorang tidak seharusnya diukur dari status hubungannya, melainkan dari bagaimana ia menjalani hidup dengan penuh makna dan kepuasan.

Lantas, apakah benar perempuan single tidak bahagia dibandingkan mereka yang menikah? Mari kita lihat apa kata sains soal ini!

Baca juga: Kenapa Angka Kelahiran Menurun Belakangan Ini?

Riset: Perempuan Single Lebih Bahagia

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science (2024) menemukan bahwa perempuan single cenderung lebih bahagia dibanding laki-laki single. Penelitian ini mengungkap bahwa perempuan yang tidak menjalin hubungan romantis melaporkan tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi, stres yang lebih rendah, dan kebebasan yang lebih besar dalam mengatur hidup mereka.

Mengapa bisa begitu? Salah satu alasannya adalah karena perempuan cenderung memiliki jaringan sosial yang lebih kuat dibandingkan laki-laki. Mereka bisa mendapatkan dukungan emosional dari teman, keluarga, dan komunitas, tanpa harus bergantung pada pasangan.

Penelitian lain dari Mintel’s Single Lifestyles Report juga menunjukkan bahwa 61% perempuan lajang di Inggris merasa puas dengan kehidupan mereka, dibandingkan dengan hanya 49% laki-laki lajang. Banyak perempuan mengaku menikmati kebebasan untuk mengejar impian mereka tanpa harus berkompromi dengan pasangan.

Kenapa Perempuan Single Lebih Bahagia?

Berikut beberapa alasan mengapa perempuan yang memilih hidup single justru lebih bahagia:

  1. Lebih Banyak Waktu untuk Diri Sendiri
    Perempuan single memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai tanpa harus mempertimbangkan pasangan. Mau traveling sendirian? Bisa. Mau belajar skill baru? Bebas. Tidak ada tuntutan untuk selalu “melayani” kebutuhan orang lain.
  2. Lebih Sedikit Beban Mental & Emosional
    Dalam banyak hubungan heteroseksual, perempuan sering kali harus menanggung beban mental yang lebih besar, seperti mengurus rumah tangga, mengatur keuangan, atau bahkan menjadi tempat curhat pasangan. Hidup single menjadikan mereka lebih fokus kepada diri sendiri tanpa harus memikirkan drama hubungan yang melelahkan.
  3. Lebih Bebas dalam Membuat Keputusan
    Tanpa pasangan, perempuan bisa mengambil keputusan besar dalam hidupnya tanpa harus kompromi. Mau pindah kerja ke luar negeri? Mau ganti karier? Semua bisa dilakukan tanpa ada intervensi dari pasangan.
  4. Tidak Terjebak dalam Hubungan yang Tidak Sehat
    Banyak orang bertahan dalam hubungan yang toxic hanya karena takut sendirian. Perempuan yang memilih untuk sendiri lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami manipulasi emosional, gaslighting, atau kekerasan dalam hubungan.
  5. Memiliki Jaringan Sosial yang Kuat
    Perempuan cenderung lebih aktif dalam membangun persahabatan dan komunitas. Mereka memiliki support system yang lebih luas, yang bisa menggantikan peran pasangan dalam memberikan dukungan emosional.

Baca juga: Kenapa Angka Kelahiran Menurun Belakangan Ini?

Tapi Kan Punya Pasangan Juga Bisa Bahagia?

Tentu saja! Kebahagiaan itu sifatnya subjektif. Ada perempuan yang bahagia dengan pasangan, ada juga yang bahagia tanpa pasangan. Yang menjadi masalah adalah ketika kebahagiaan perempuan hanya diukur dari status hubungan mereka.

Banyak perempuan yang memilih untuk tetap single bukan karena mereka “tidak laku,” tapi karena mereka lebih menikmati hidup dengan cara mereka sendiri. Sebaliknya, ada juga perempuan yang bahagia dalam pernikahan atau hubungan romantis yang sehat. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa merasa nyaman dan berkembang dalam kehidupan kita, dengan atau tanpa pasangan.

Jadi, B-pers, bahagia atau tidaknya kita itu bukan ditentukan oleh status hubungan, tapi oleh bagaimana kita menjalani hidup. Mau single atau berpasangan, selama kita merasa bahagia dan terus berkembang ke arah positif, jalanin aja!

Toh, nilai diri kita nggak divalidasi hanya karena kita “dipilih” oleh seseorang. Yang paling penting adalah kita memilih diri kita sendiri—untuk hidup dengan cara yang kita mau.

Referensi:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Belum Resmi Diluncurkan, “Mela Lapor’ Sudah Terima 15 Aduan

Perempuan di tengah pandemi

Perempuan di Tengah Pandemi Covid-19

Kesetaraan Gender dan Ancaman Deklarasi Konsensus Jenewa

Deklarasi Konsensus Jenewa, Ancaman Bagi Kesetaraan Gender

Leave a Comment