Home » News » Jurnalis Lebih Aman di Era Digital: PPMN dan Bincang Perempuan Gelar Pelatihan

Jurnalis Lebih Aman di Era Digital: PPMN dan Bincang Perempuan Gelar Pelatihan

Mutiara Ananda

News

Jurnalis Lebih Aman di Era Digital PPMN dan Bincang Perempuan Gelar Pelatihan

Bincangperempuan.com- Laporan Situasi Hak-Hak Digital di Indonesia tahun 2024 yang dirilis SAFEnet, menunjukan jurnalis dan perusahaan media masuk dalam 10 besar kelompok rentan kriminalisasi, atas dasar pelanggaran kebebasan berekspresi di ruang digital. Serangan digital yang mengarah pada jurnalis dan perusahaan media semakin masif sejak tiga tahun terakhir.

Program Manajer Jurnalisme Aman Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), Vicharius Dian Jiwa, mengatakan jumlah serangan digital terhadap jurnalis diperkirakan akan terus meningkat.

“Kemungkinan di tahun-tahun mendatang jumlahnya (serangan digital terhadap jurnalis) akan meningkat seiring menyempitnya ruang sipil, termasuk pers,” kata Vico, sapaan akrabnya.

“Jurnalis perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan dasar keamanan digital. Itulah yang mendasari kami mengadakan pelatihan ini dan melibatkan trainer pemula yang juga jurnalis untuk membangun ekosistem yang lebih aman, termasuk jurnalis di Bogor dan sekitarnya,” lanjutnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut Vico, jurnalis perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan dasar keamanan digital. Seperti yang digelar PPMN dengan dukungan dan Kedutaan Besar Belanda di Indonesia bersama Bincang Perempuan, Minggu (20/04/2025) di Bogor.

Vico mengatakan, sejalan dengan tujuan PPMN, yakni meningkatkan mutu jurnalisme Indonesia, termasuk meningkatkan kapasitas jurnalisnya. PPMN berharap kegiatan “Pelatihan Keamanan Digital untuk Jurnalis di Bogor” menjadi salah satu langkah maju dari sekian banyak langkah lain yang harus dijalankan setahap demi setahap.

“Jurnalis yang telah ikut dalam pelatihan ini diharapkan bisa mendalami isu (keamanan digital) ini secara mandiri ataupun kolektif dengan jurnalis lain. Lebih bagus jika bisa saling berbagi pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki dengan sesama jurnalis,” jelas Vico.

Baca juga: Perceraian Meningkat, Solusinya Revisi UU atau Perbaikan Struktural?

Jurnalis menjadi lebih waspada

Ada lima materi keamanan digital yang disampaikan Mutiara Ananda Hidayat, dari Bincang Perempuan, selaku trainer dalam pelatihan tersebut. Serta profesional di bidang teknologi informasi (IT), Dimas Rizky Sanjaya. Diantaranya pengantar keamanan digital, manajemen kata sandi dan data digital, mitigasi keamanan digital untuk individu, keamanan komunikasi, dan perilaku aman di dunia digital dan media sosial.

Mutiara Ananda Hidayat, dari Bincang Perempuan, selaku trainer dalam pelatihan tersebut saat menyampaikan materi. (foto: istimewa)

Sebanyak 10 jurnalis dengan latar belakang beragam, mulai dari jurnalis lepas, kontributor, jurnalis foto, dan jurnalis media lokal Bogor, terpilih mengikuti pelatihan tersebut. Termasuk perwakilan dari anggota pers mahasiswa Universitas Djuanda Bogor.

Selama sesi pelatihan, peserta menunjukan antusiasnya. Seperti disampaikan Yogi Faisal dari JPNN.com. Menurutnya banyak ilmu baru yang ia dapat dari pelatihan tersebut, khususnya tentang jenis-jenis serangan digital yang membayangi pekerjaan jurnalistik.

“Sangat bermanfaat dan mencerahkan buat saya. Semenjak pelatihan (selesai), saya jadi lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial (dan) mengamankan identitas digital,” ucap Yogi.

Baca juga: Dibungkam dengan Teror: Ancaman Berlapis Jurnalis Perempuan

Serupa disampaikan Balqis Sari Manah dari Lingkar Pers Kampus Universitas Djuanda Bogor. Ia mengaku setelah mengikuti pelatihan, menjadi semakin aware terhadap ancaman-ancaman yang ada di ruang digital.

“Sangat bermanfaat, aku yang tadinya gak terlalu melek soal bahaya-bahaya di media sosial jadi ngerasa lebih aware lagi terkait unggahan-unggahan yang akan aku up nanti. Selain itu, aku jadi tahu beberapa bahaya atau modus yang sebelumnya aku gak tahu,” kata Balqis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Efektivitas dan Kontroversi Acne Patch

Ketuk Palu Pengesahan RUU TPKS Untuk Keadilan Korban Kekerasan Seksual

Sejarah Gerakan Feminisme di Indonesia

Sejarah Gerakan Feminisme di Indonesia

Leave a Comment