Home » Kesehatan » Ibu dan Anak » Bijak Memilih Daycare untuk Anak

Bijak Memilih Daycare untuk Anak

Bincangperempuan.com- Dunia modern semakin memberi kesempatan perempuan untuk bekerja di ruang publik. Karena itu, daycare atau tempat penitipan anak menjadi jalan keluar bagi pasangan yang sama-sama bekerja. Perlu kecermatan dalam memilih daycare yang sesuai. Keamanan, kenyamanan, hingga biaya jadi faktor yang mesti dipertimbangkan.

Bisnis daycare berkembang seiring dengan pertumbuhan daerah perkantoran dan industri. Fasilitas semacam ini umumnya dipilih karena tak ada keluarga yang bisa dititipi untuk mengurus anak. Berbeda dengan jasa pengasuh anak (babysitter) yang tinggal bersama keluarga, daycare umumnya mengharuskan anak untuk diantar ke lokasi tertentu. Keberadaan daycare sesungguhnya jadi bentuk keberpihakan pada perempuan agar dapat menyeimbangkan antara karier dan keluarga.

Berbagai pogram yang ditawarkan oleh daycare sebagai stimulasi perkembangan anak menjadi daya tarik tersendiri. Anak juga dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang ikut dititipkan. Dalam perkembangannya, pemilihan daycare bahkan bergeser menjadi gaya hidup bagi kalangan menengah ke atas. Menitipkan anak dengan biaya jutaan setiap bulannya dianggap sebagai prestise.

Daycare juga berbeda dengan taman kanak-kanak karena melayani pengasuhan dalam durasi yang lebih lama. Bisa dari pagi hingga malam hari. Fasilitas ini umumnya diperuntukkan untuk anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun. 

Baca juga : Mengandung dan Melahirkan: Dua Gambaran Kekuatan Perempuan

Menurut data Kemdikbud, sampai saat ini tempat penitipan anak yang sudah terdata dalam aplikasi daring sebanyak 3.472 lembaga. Keberadaannya diatur dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 dan masuk dalam bagian jalur pendidikan nonformal.

Memilih untuk menitipkan anak ke daycare juga bukan tanpa risiko. Terlebih, banyak yang belum dilengkapi fasilitas memadai, prosedur penitipan anak yang tidak teratur, serta standar untuk menjadi pengasuh yang berbeda-beda. Sedangkan daycare yang layak, seringkali memiliki harga yang sangat mahal sehingga tidak terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. 

Bincang Perempuan mencoba merangkum beberapa hal penting yang mesti diperhatikan kala memilih daycare. Lima faktor ini dapat menjadi panduan ringkas agar orang tua tak salah pilih.

Lakukan survei secara langsung

Tahap ini perlu dilakukan setelah melakukan riset. Contohnya, membaca situs web, melihat media sosial, bertanya pada orang tua yang pernah menitipkan anaknya. Informasi dasar soal lama didirikan, jumlah anak, sampai pemberitaan di media perlu diketahui lebih dahulu. 

Survei secara langsung berfungsi untuk memastikan informasi yang didapat dengan kenyataan di lapangan. Kalau memungkinkan, bisa juga melihat proses pengasuhan yang dilakukan. Apabila banyak kejanggalan, bisa mencari pilihan daycare lain. Survei juga memungkinkan orang tua merasakan perjalanan yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi. 

Pastikan fasilitas dan layanan yang diberikan

Fasilitas menjadi daya tarik bagi sebuah daycare. Pastikan soal menu makanan yang diberikan berikut dengan jumlah, waktu pemberian, dan jenisnya. Penting juga melihat ketersediaan fasilitas keamanan, seperti CCTV, satpam. hingga obat-obatan. Kenyamanan juga jadi pertimbangan, seperti ventilasi, cahaya, ataupun kebersihan. 

Tersedianya mainan sebagai penunjang kreativitas dan imajinasi tentu perlu dilihat. Daycare yang baik selalu memberi mainan sesuai umur anak-anak dengan mempertimbangkan keamanan. Di sisi lain, ruang tidur, tempat bermain, ruangan khusus bayi, sampai loker juga bisa dilihat ketersediaannya. 

Lihat guru dan pengasuh

Kualitas guru dan pengasuh dapat dilihat dari pengalaman dan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Lama bekerja di tempat penitipan anak juga dapat menjadi pertimbangan. Jangan ragu untuk menanyakan bayaran yang diterima oleh pekerja ini untuk memastikan mereka digaji dengan layak. Apabila gaji yang diterima amat kecil dan beban pekerjaan berat, ini berisiko pada kualitas perawatan yang diterima oleh anak. 

Penting untuk memastikan jumlah staf dengan anak yang dititipkan. Jumlah pengasuh dan anak ini mesti ideal. Satu orang mengasuh 3-4 bayi atau balita berusia 1-2 tahun. Sementara untuk anak berusia 2-3 tahun, satu pengasuh dapat menjaga 4-6 anak. Jika berusia 3-4 tahun, pengasuh dapat menjaga 6-10 anak. Rasio ini berfungsi sebagai indikator agar anak mendapatkan perhatian yang cukup. Ini dapat dilihat dari cara mereka berinteraksi dengan anak-anak.

Amati kurikulum yang tersedia

Daycare yang baik umumnya memiliki kurikulum yang jelas sebagai acuan untuk mendukung perkembangan anak. Baik itu aktivitas individu maupun kelompok. Apabila hanya menawarkan program yang statis dan tidak menantang, bisa dihindari. Anak memerlukan variasi dan kesempatan untuk berkembang demi mengasah skil yang dimiliki. 

Kurikulum ini dapat dilihat dari jadwal harian maupun aktivitas khusus yang diberikan secara berkala. Banyak aktivitas yang biasanya dijadikan pilihan, seperti membaca, menggambar, atau bermain musik. Dengan demikian, ada jadwal terstruktur untuk berbagai kegiatan.

Cek izin dan kebijakan

Pastikan daycare sudah memiliki izin resmi untuk pengelolaannya. Ini dapat ditengok melalui laman https://dapo.kemdikbud.go.id/. Selain itu, lihat kebijakan yang diterapkan. Misalnya, jam operasional ataupun penanganan apabila terjadi hal-hal darurat. Apabila daycare tidak memiliki peraturan dan tata tertib yang jelas, ini bisa mengindikasikan adanya persoalan kepengurusan. Peraturan yang diterapkan oleh daycare juga bisa dimintakan salinannya. 

Baca juga : Revolusi Sinematik Greta Gerwig dan Penggambaran Pemberdayaan Perempuan dalam Film Barbie

Apabila daycare memiliki kebijakan imunisasi dan pengecekan rutin tentu bisa dijadikan pilihan. Hal ini karena menunjukan keseriusan dalam memberi pelayanan. Orang tua bisa mempelajari kebijakan ini dalam lembar kontrak kerja sebelum mendatanganinya. 

Mendapatkan daycare yang ideal memang sulit. Namun, layanan daycare yang bagus, aman, dan nyaman sesungguhnya adalah hak bagi seluruh kalangan. Ini adalah struktur pendukung yang penting bagi perempuan pekerja. Karena itu, keberadaannya tidak dapat diabaikan. Pemerintah perlu memastikan biaya daycare terjangkau sekaligus memiliki fasilitas yang memadai. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Stroberi, Siasat Cerdas Perempuan Desa

Kasus Perempuan di Afghanistan dan Refleksinya terhadap Indonesia

Sejarah Gerakan Feminisme di Indonesia

Sejarah Gerakan Feminisme di Indonesia

Leave a Comment