Home » Cek Fakta » Cek Fakta : Enam Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Stroke

Cek Fakta : Enam Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Stroke

Berita

Diunggah pada 5 April 2024, sebuah akun dengan nama KING dengan tanda centang biru, yakni simbol yang menunjukan bahwa akun tersebut adalah akun terpercaya (trusted) karena asumsinya akun terverifikasi berwarna biru dimiliki oleh tokoh-tokoh, influencer, artis, dan sebagainya. Akun KING tersebut mempublikasi postingan di aplikasi snack video, yakni sebagai berikut :

Terdapat 1.1 ribu tanda suka (likes), 66 komentar, dan dibagikan oleh 2.2 ribu akun. Melihat dari beberapa komentar teratas, terlihat juga banyak netizen yang beranggapan bahwa informasi kesehatan yang dibagikan ini adalah informasi yang benar/ terpercaya. Hal ini dapat dipahami, karena sekilas postingan ini berusaha membagikan informasi kesehatan mengenai apa saja aktivitas yang dapat menyebabkan seseorang terkena stroke. Untuk menyakinkan audiens, postingan ini juga menampilkan visualisasi yang mendukung poin-poin informasi.

Hasil Penelusuran

Setelah Makan Langsung Mandi

    Menurut Peyton Berookim, MD, ahli gastroenterologi dari Gastroenterology Institute of Southern California, saat makan, suhu tubuh akan meningkat karena darah bergerak ke organ pencernaan Menurutnya, jika setelah makan dilanjutkan dengan mandi atau berendam dengan air hangat, suhu tubuh akan meningkat dan menjauhkan darah dari organ pencernaan. Hal ini membantu tubuh mencerna makanan dengan tepat, membuat tubuh menjadi nyaman dan tenang.

    Sedangkan menurut ahli gastroenterologi Elena Ivanina di artikel yang sama, menerangkan bahwa mandi air hangat setelah makan secara teori akan mengalihkan aliran darah dari perut, sehingga mengganggu proses pencernaan dan kemungkinan menyebabkan gejala seperti kram ketika perut tidak menerima cukup aliran darah yang dibutuhkan. Namun, mandi dengan air dingin setelah makan justru tidak menjadi masalah dan malah dapat berdampak baik. Sementara itu  menurut dokter Berookim. “Mandi air dingin sebenarnya dapat meningkatkan metabolisme tubuh, dan bahkan dapat membantu membakar lebih banyak lemak dari makanan yang baru saja dimakan. Kesimpulannya, mandi dengan air panas atau hangat setelah makan memang bisa saja menyebabkan kram perut atau gangguan pencernaan. Menurut artikel tersebut, sebaiknya beri jarak waktu sekitar 20 menit sampai 1 jam antara mandi dan makan untuk memberi waktu bagi sistem pencernaan untuk bekerja.

    Menurut pendapat dr Aldy Valentino Maehcarenda pada November 2017, makan dan mandi tidak saling berhubungan dan tak ada pantangan untuk mandi setelah makan. Dampak buruk dari mandi setelah makan belum dapat dipastikan kebenarannya, karena memang belum ada penelitian ilmiah yang menunjukkan hubungan antara kedua aktivitas ini. Namun, dr Aldy menambahkan bahwa memang ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan setelah makan, karena bisa memberikan efek buruk pada tubuh kita. Kedua hal ini adalah merokok dan tidur segera setelah makan. Merokok dikaitkan dengan peningkatan asam lambung dan menyebabkan gangguan lambung serta saluran cerna. Sedangkan tidur segera setelah makan dianggap menjadi salah satu penyebab obesitas dan meningkatkan resiko terjadinya gangguan pada ulu hati.

    Berdasarkan penelusuran fakta, diketahui bahwa belum ada penelitian yang bisa membuktikan adanya bahaya mandi setelah makan, apalagi dalam video yang tersebar di aplikasi snack tersebut terang-terang menarasikan bahwa dapat mandi setelah makan dapat menyebabkan stroke. Memang, secara teori, mandi dengan menggunakan air panas setelah makan berpeluang menyebabkan kram perut, sementara mandi dengan air dingin setelah makan tidak menimbulkan bahaya sama sekali. Namun, sekali lagi, belum ada hasil penelitian yang secara tegas menyebut mandi setelah makan berbahaya, apalagi menyebabkan kematian. Sehingga, kita dapat menyimpulkan bahwa informasi tersebut adalah false information (informasi yang salah).

    Setelah Makan Langsung Tidur

    Tidak sedikit orang yang terbiasa langsung tidur setelah makan. Jika Anda memiliki kebiasaan tersebut, sebaiknya segera hentikan. Pasalnya, kebiasaan tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit. Sebenarnya, tidak ada salahnya jika sesekali langsung tidur setelah makan. Hormon yang dilepas karena proses pencernaan memang terkadang dapat menimbulkan rasa kantuk. Namun, jika hal ini dibiasakan, dapat muncul beragam gangguan kesehatan. Langsung tidur setelah makan masih tergolong aman bagi kesehatan jika hal ini tidak dibiasakan. Menurut tinjauan dr. Merry Dame Cristy Pane pada 26 Januari 2022 di artikel Alodokter, jika sudah menjadi kebiasaan, tidur setelah makan berisiko menyebabkan beberapa masalah kesehatan, berdasarkan berikut ini:

    • Obesitas  : Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang sering tidur setelah makan dapat mengalami peningkatan berat badan yang cukup signifikan. Hal ini diduga akibat lambatnya metabolisme tubuh dan kurangnya aktivitas untuk membakar kalori dari makanan yang dikonsumsi. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, lama-kelamaan bisa menyebabkan obesitas.
    • Meningkatkan risiko penyakit asam lambung : Tidur atau berbaring setelah makan tidak baik untuk kesehatan lambung, terutama setelah makan dalam porsi banyak sekaligus. Langsung tidur setelah makan kenyang akan menyebabkan tekanan di dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung dapat naik kembali ke kerongkongan. Jika ini terjadi terus-menerus, dapat menimbulkan penyakit asam lambung (GERD).
    • Meningkatkan risiko insomnia : Tidur setelah makan di siang atau sore hari bisa membuat Anda sulit tidur di malam hari. Jika terus dibiasakan, lambat laun Anda bisa terkena gangguan tidur atau insomnia.

    Berdasarkan telusur fakta dapat diketahui bahwa aktivitas tidur setelah makan, tidak menyebabkan penyakit stroke, seperti yang diinformasikan di video tersebut. Dapat diketahui bahwa informasi tersebut merupakan informasi yang tidak valid.

    Setelah Makan Langsung Minum Teh

    Minum teh atau es teh menjadi kebiasaan yang menyenangkan bagi banyak orang, terutama saat cuaca panas atau setelah makan berat. Namun, apakah Anda pernah berpikir bahwa minum teh setelah makan bisa membahayakan kesehatan, berikut uraiannya :

    • Penurunan Efisiensi Pencernaan : Minum teh setelah makan juga dapat mempengaruhi efisiensi pencernaan Anda. Saat Anda makan, enzim-enzim pencernaan bekerja untuk mengurai makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh. Namun, kandungan teh dapat memperlambat aktivitas enzim-enzim ini. Hasilnya, pencernaan makanan menjadi kurang efisien, dan nutrisi mungkin tidak terserap sepenuhnya oleh tubuh. Ini dapat menyebabkan penyerapan nutrisi yang tidak optimal dan berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
    • Risiko Gangguan Lambung : Salah satu bahaya utama minum teh setelah makan adalah peningkatan risiko gangguan lambung. Perubahan suhu tiba-tiba dapat menyebabkan perut mengalami kontraksi yang lebih kuat sebagai respons untuk mencerna makanan yang dingin. Kontraksi lambung yang lebih kuat ini dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala refluks asam, yang dapat sangat tidak nyaman. Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang, dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan kerongkongan dan menyebabkan penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

    Berdasarkan telusur fakta dapat diketahui bahwa aktivitas tidur setelah makan, tidak menyebabkan penyakit stroke, seperti yang diinformasikan di video tersebut. Dapat diketahui bahwa informasi tersebut merupakan informasi yang tidak valid.

    Setelah Makan Langsung Makan Buah

    Buah-buahan merupakan salah satu makanan yang penuh dengan nutrisi dan vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh. Namun, mengonsumsi buah-buahan setelah makan ternyata bisa memicu dampak yang buruk loh. Mungkin makan buah sebagai ‘pencuci mulut’ terdengar seperti ide yang sehat. Faktanya, mengonsumsi buah-buahan dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi dari makanan yang baru saja disantap.

    Pakar nutrisi Manisha Chopra mengungkapkan, ketika buah-buahan dikonsumsi setelah makan, maka dapat tercampur bersama makanan lain di sistem pencernaan dan menghambat proses penyerapannya oleh tubuh. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, serta merubah nilai nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

    Berdasarkan telusur fakta dapat diketahui bahwa aktivitas tidur setelah makan, tidak menyebabkan penyakit stroke, seperti yang diinformasikan di video tersebut. Dapat diketahui bahwa informasi tersebut merupakan informasi yang tidak valid.

    Setelah Makan Langsung Olahraga

    Ada dua efek samping yang terjadi setelah makan langsung olahraga, yaitu gangguan pencernaan dan tubuh terasa lesu saat berolahraga. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai efek samping setelah makan langsung olahraga:

    • Mual dan Muntah : Saat olahraga, tubuh akan mengalami guncangan. Guncangan tersebut akan memengaruhi perut yang penuh karena sehabis makan, sehingga menimbulkan rasa mual hingga muntah.
    • Kram Perut : Dampak setelah makan langsung olahraga berikutnya adalah kram perut. Rasa kram pada perut ini bisa muncul karena perut yang penuh dengan makanan dipaksa untuk menarik ikatan sendi saat olahraga dilakukan.
    • Kenaikan Berat Badan : Setelah makan langsung olahraga diharapkan bisa membakar kalori, tapi alih-alih membakar kalori, setelah makan langsung olahraga justru bisa menaikkan berat badan. Hal ini terjadi karena seseorang yang telah melakukan olahraga akan cenderung makan lagi.
    • Usus Buntu : Dampak setelah makan langsung olahraga bagi pencernaan, yaitu usus buntu. Hal ini terjadi karena gerakan tubuh yang dilakukan setelah makan bisa membuat sistem pencernaan tidak menyerap nutrisi secara maksimal.

    Kesimpulannya, olahraga dilakukan sebelum makan. Tapi kondisi ini tergantung pada jenis olahraga yang dijalani. Saat akan melakukan olahraga berat, jika ingin makan terlebih dahulu, sebaiknya makan 1 hingga 2 jam sebelum olahraga. Jika tidak, sebaiknya hindari makan saat sebelum olahraga.

    Berdasarkan telusur fakta dapat diketahui bahwa aktivitas tidur setelah makan, tidak menyebabkan penyakit stroke, seperti yang diinformasikan di video tersebut. Dapat diketahui bahwa informasi tersebut merupakan informasi yang tidak valid.

    Setelah Makan Langsung Berenang

    Menurut tinjauan dr. Andreas Wilson Setiawan seorang General Practitioner, yang menuliskan artikel di HelloSehat.com menjelaskan bahwa berenang setelah makan sebenarnya boleh-boleh saja asalkan tidak setelah makan berlebihan. Hal ini dikarenakan berenang dengan perut kenyang tidak memengaruhi kemampuan berenang secara signifikan.

    Pada dasarnya, darah memang mengalir ke perut untuk membantu proses pencernaan. Namun, hal tersebut tidak menyebabkan otot Anda kehilangan kekuatannya sampai bisa menyebabkan Anda tenggelam. Bahkan, makan sebelum olahraga sebenarnya dianjurkan karena bisa menjadi sumber energi dan memaksimalkan pembakaran lemak. Menurut situs Mayo Clinic, makan atau minum yang mengandung cukup karbohidrat sebelum berolahraga dapat meningkatkan kekuatan Anda selama latihan.

    Meski demikian, berenang sehabis makan berlebihan dapat mengarah pada beberapa kondisi seperti berikut ini.

    1. Kram perut

    Pada dasarnya, terlibat dalam aktivitas berat apa pun setelah makan bisa saja menyebabkan kram otot. Menurut studi dalam jurnal Sports Medicine (2019), kram otot dapat terjadi akibat suhu lingkungan yang tinggi, intensitas olahraga, hingga terlalu banyak minum air. Jika makan atau minum berlebihan dan tidak melakukan pemanasan dengan benar, Anda lebih berisiko mengalami kram perut.

    Selain itu, perut yang penuh setelah makan dapat menyebabkan kram jika Anda berenang dengan terlalu bersemangat. Namun, kejadian tenggelam yang menyebabkan kematian karena perut kenyang setelah makan sangat jarang terjadi, hanya kurang dari satu persen. Sebenarnya, belum diketahui penyebab pasti kram otot. Kondisi ini umumnya terjadi karena pemanasan yang tidak tepat dan faktor perbedaan suhu lingkungan dengan tubuh.

    2. Mual dan muntah

    Selain kram perut, berenang setelah makan terlalu banyak bisa menyebabkan mual dan muntah, apalagi jika jarak waktu antara makan dan berenang terlalu dekat.  Situs Cleveland Clinic menganjurkan agar memberi jeda kurang lebih 30 menit untuk berolahraga setelah makan. Istirahatlah sejenak setelah Anda makan jika perut terasa begah atau kekenyangan dan lakukan pemanasan dengan benar.

    Hal ini juga perlu diperhatikan terutama pada anak-anak yang hendak berenang. Pasalnya, tidak semua anak bisa dengan mudah mengomunikasikan kondisi tubuhnya. Untuk itu, sebaiknya tunggu beberapa saat atau pastikan sudah serdawa sebelum mulai berenang.

    3. Heartburn

    Berenang setelah makan berlebihan juga dapat mengakibatkan masalah pada pencernaan Anda. Anda mungkin dapat mengalami refluks hingga heartburn. Gejalanya ditandai dengan mual dan rasa tak nyaman di perut hingga dada dan kerongkongan. Kondisi ini tentu dapat memengaruhi performa Anda selama olahraga, terutama saat interval training dengan intensitas tinggi. Untuk itu, sebaiknya Anda mengatur jeda kapan mulai berenang setelah makan dan membatasi porsi makan. Ketimbang makan banyak agar asal kenyang, sebaiknya pilih makanan sehat sebelum olahraga, seperti buah, sayuran, dan lauk berprotein tinggi.

    Mengenal Stroke

    Berdasarkan telusur fakta dapat diketahui bahwa aktivitas tidur setelah makan, tidak menyebabkan penyakit stroke, seperti yang diinformasikan di video tersebut. Dapat diketahui bahwa informasi tersebut merupakan informasi yang tidak valid. Mari sedikit mengenal tentang stroke, agar kita terhindar dari informasi keliru mengenai penyakit ini.

    Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

    Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

    Ada tiga faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke, yaitu faktor kesehatan, gaya hidup, dan faktor lainnya. Selain stroke, berbagai faktor tersebut juga berisiko meningkatkan risiko serangan jantung. Adapun yang termasuk dalam faktor risiko kesehatan, di antaranya: hipertensi, diabetes,  Kolesterol tinggi. Obesitas, dan serangan jantung.

    Sedangkan yang termasuk dalam faktor risiko gaya hidup, yaitu: Merokok, kurang olahraga atau aktivitas fisik, konsumsi obat-obatan terlarang, dan kecanduan alkohol

    Sementara itu, beberapa kondisi yang termasuk dalam faktor risiko lainnya adalah:

    • Faktor keturunan. Seseorang dengan anggota keluarga yang pernah mengalami stroke memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit yang sama.
    • Faktor usia. Semakin bertambah usia, risiko seseorang mengidap stroke juga lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang lebih muda.

    Setiap bagian otak bertugas mengendalikan bagian tubuh yang berbeda sehingga gejala stroke bergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya. Itulah sebabnya, gejala stroke bisa bervariasi pada tiap pengidap. Namun, biasanya stroke terjadi secara mendadak. Setidaknya, ada tiga gejala utama stroke yang mudah untuk dikenali, yaitu:

    • Salah satu sisi wajah akan terlihat lebih turun dan pengidap tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata tampak terkulai.
    • Pengidap tidak mampu mengangkat salah satu lengan karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang berada pada sisi yang sama dengan lengan juga mengalami kelemahan.
    • Ucapan menjadi tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meski pengidap terlihat sadar.

    Sementara itu, gejala dan tanda stroke lainnya adalah:

    • Mual dan muntah.
    • Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan pusing seperti berputar (vertigo).
    • Mengalami penurunan kesadaran.
    • Sulit menelan (disfagia) sehingga mengakibatkan tersedak.
    • Mengalami gangguan pada keseimbangan dan koordinasi.
    • Mengalami hilang penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.


    Sumber :

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

    cek fakta, Enam Kebiasaan yang Dapat Menyebabkan Stroke

    Artikel Lainnya

    Cek Fakta Klaim Video Perempuan Khutbah

    Cek Fakta: Tidak Benar Klaim Video Perempuan Khutbah Salat Id di Pondok Pesantren Al Zaytun

    Hoaks! Bumi akan gelap pada 8 April 2024

    Cek Fakta : Video Viral Caleg Berteriak dan Stres karena Tidak Mendapat Suara

    Leave a Comment