BENGKULU– Persoalan kemiskinan yang menempatkan Provinsi Bengkulu dalam 10 besar nasional, menarik perhatian Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Provinsi Bengkulu. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FPPI Provinsi Bengkulu Hj. Elly Dahniarti, secara gamblang mengatakan, FPPI siap bersinergi dengan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat. Ini selaras dengan program organisasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga pihaknya tak sungkan untuk melakukan pembinaan sekaligus pemberdayaan agar bisa mendirikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) misalnya, sehingga kehidupan masyarakat tersebut tidak semakin terpuruk, tetapi bisa beranjak lebih baik.
“Peran serta kita itu juga tidak akan berhasil tanpa suport penuh dari Pemda. Untuk itu Pemda agar dapat mensupport penuh program kerja FPPI Bengkulu,”
Hj. Elly Dahniarti
Anggota DPD RI Ahmad Kanedi, mengapresiasi program dan upaya dalam rangka pengabdian organisasi kepada masyarakat yang dilakukan FPPI. Apalagi pokok bahasan dalam Rakerda I FPPI Provinsi Bengkulu ini persoalan kemiskinan, yang diperlukan penyamaan persepsi, sehingga daerah ini benar-benar bisa keluar dari masalah kemiskinan.
“Jika kita bersama-sama berperan membantu Pemda yang dibarengi dengan langkah kongkret, Insya Allah dalam 10 tahun Provinsi Bengkulu akan keluar dari persoalan kemiskinan masyarakat,” kata Kanedi.
Dibagian lain, Meri Muryati perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak dan KB Provinsi mengharapkan, ormas FPPI Provinsi dapat menjadi mitra Pemda dalam pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak, yang diselaraskan dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur.
“Dengan dukungan dari ormas FPPI Provinsi dan lainnya, persoalan perempuan dan anak yang berkaitan dengan masalah kemiskinan, dapat teratasi dengan baik,” ucapnya.
Rakerda I FPPI Provinsi dengan tema “Mari Bersama-Sama Mengentaskan Kemiskinan Masyarakat”, menghadirkan pemateri diskusi dan dilakukan tanya jawab, yakni, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah, Dewan Pakar FPPI Provinsi Nurul Fadilah, Pelaku Usaha Ade Tarigan serta Meri Muryati dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Provinsi. (rls)