Bincangperempuan.com- Memeriahkan International Women Day, Girl Up Sriwijaya mengadakan jalan santai pada Minggu (10/03/2024). Jalan santai ini dilakukan di Taman Kambang Iwak, Palembang, Sumatera Selatan. Kegiatan ini mendapatkan banyak antusias dari masyarakat yang turut peduli terhadap hak-hak perempuan.
Kegiatan ini bertujuan untuk merayakan keberagaman, inklusivitas, dan mendorong perempuan di Sumatera Selatan untuk hidup sehat dan aktif. Selain itu, Girl Up Sriwijaya turut mengadakan program tanda tangan massal untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam membela dan menyuarakan hak-hak perempuan.
Grace selaku ketua Girl Up Sriwijaya menjelaskan jika kegiatan jalan santai untuk memperingati International Women Day ini ditujukkan untuk mengenalkan dan menyuarakan isu perempuan di masyarakat.
“Jalan santai pas car free day ini kita nyasarnya masa yang banyak, jadi gerakan kita ini bisa dikenal sama masyarakat setempat. Dari kegiatan ini, diharapkan semakin banyak lagi orang yang menyadari bahwa kesetaraan gender itu penting,” ucap Grace, ketua Girl Up Sriwijaya.
Diwawancarai disela-sela kegiatan berlangsung, Grace menambahkan jalan santai dipilih karena dikategorikan sebagai olahraga ringan yang dilakukan oleh masyarakat. Selain itu, kegiatan ini sangat diminati oleh berbagai kalangan masyarakat dan meningkatkan kesehatan fisik dengan melibatkan aktivitas fisik yang bermanfaat. Masyarakat tidak memerlukan peralatan khusus atau persiapan yang rumit untuk mengikuti kegiatan jalan santai tersebut.
Baca juga: Rasisme dan Patriarki: Beban Ganda yang Dipikul Perempuan Timur
“Kita milih kegiatan jalan santai ini kan karena disukai oleh banyak orang. Nah dari sini kan, orang-orang bakal penasaran dengan kegiatan ini dan secara tidak langsung mereka akan melihat posternya,” imbuh Grace.
“Nah dari kegiatan ini, kita juga akan mengadakan wawancara untuk melihat pemahaman masyarakat tentang kesetaraan gender. Nantinya akan kita sebar di media sosial dengan harapan semakin banyak lagi orang yang tau dan berkontribusi langsung tentang kesetaraan gender kedepannya,” tambahnya.
Kegiatan jalan santai ini berhasil menarik perhatian masyarakat Palembang yang berada di Taman Kambang Iwak. Meskipun demikian, kegiatan jalan santai sempat mengalami kendala internal. Grace menjelaskan jika pihak Girl Up Sriwjaya sempat menghadapi sulitnya perizinan dari Girl Up Asia Tenggara karena melibatkan massa yang banyak.
“Sebenarnya nggak ada kendala yang parah banget. Kemarin kan acaranya juga spontan banget, jadi kendalanya paling di perizinan dari Girl Up Asia Tenggara,” ucap Grace beberapa waktu lalu.
“Kita kan massanya agak banyak ya, jadi persetujuan dan lainnya itu agak ribet dari pihak Girl Up Asia Tenggara,” tambahnya.
Atasi minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesetaraan gender
Selain menarik perhatian masyarakat, kegiatan ini berhasil meningkatkan rasa penasaran masyarakat Sumatera Selatan tentang kesetaraan gender. Uniknya, beberapa masyarakat menghampiri tim Girl Up Sriwijaya untuk mempertanyakan tentang kesetaraan gender.
Seorang ibu pedagang asongan menghampiri tim Girl Up Sriwijaya, ia terlihat heran dengan aksi yang dilakukan oleh tim Girl Up Sriwijaya.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga, Kelompok Rentan Risiko HIV/AIDS
“Ini apa ya, dek? Kesetaraan gender itu apa? Tujuannya untuk apa?” tanya salah satu ibu pedagang asongan di Taman Kambang Iwak.
Pertanyaan ibu pedagang asongan ini sontak membuat beberapa anggota tim Girl Up Sriwijaya terkejut. Mereka seakan baru menyadari bahwa pengetahuan masyarakat Sumatera Selatan tentang kesetaraan gender masih sangat minim.
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesetaran gender ini didorong oleh rendahnya kesadaran masyarakat tentang hak-hak perempuan dan diikuti oleh tingginya diskriminasi pada kaum perempuan di kehidupannya.
Pertanyaan ini ditanggapi oleh tim Girl Up Sriwijaya dengan menyampaikan informasi yang tepat tentang kesetaraan gender yang menjadi bagian dari hak asasi manusia. Dalam hal ini, Grace selaku ketua dari Girl Up Sriwijaya mengharapkan kegiatan jalan santai untuk International Women Day ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender.
“Di wilayah kita aja dulu ya, di Sumatera Selatan itu masih belum terbuka dan memahami kesetaraan gender. Dari kegiatan ini, kita berharap masyarakat semakin teredukasi tentang pentingnya kesetaraan gender,” ungkap Grace beberapa waktu lalu.
“Harapanku, semoga perempuan bisa mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki, perempuan tidak dipandang sebagai objek seksual lagi, dan lebih bebas mengekspresikan dirinya,” tegasnya diakhir sesi wawancara.