Home » News » Rayakan Hari Perempuan Internasional, Wujudkan Kesetaraan Lewat Aksi Sosial

Rayakan Hari Perempuan Internasional, Wujudkan Kesetaraan Lewat Aksi Sosial

Bincang Perempuan

News

Rayakan Hari Perempuan Internasional, Wujudkan Kesetaraan Lewat Aksi Sosial

Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) yang jatuh pada 8 Maret setiap tahunnya, diperingati dengan berbagai cara oleh banyak lapisan masyarakat dunia. Di tahun 2022 ini, peringatan Hari Perempuan Internasional secara global mengusung satu tema besar yaitu #BreakTheBias, sebuah ajakan untuk mendobrak bias-bias dan stereotipe berbasis gender yang kerap menyudutkan perempuan yang dapat berujung pada diskriminasi

Di Indonesia, tak sedikit aksi-aksi sosial yang digelar oleh berbagai organisasi dan individu demi mencapai tujuan tersebut. Salah satu platform yang cukup banyak dimanfaatkan oleh anak muda adalah aplikasi Campaign #ForChange, wadah bertemunya organisasi/komunitas sosial, suporter yang mendukung kampanye, dan sponsor yang mengkonversi aksi-aksi tersebut menjadi donasi. Dalam aplikasi yang digarap oleh startup sosial Campaign.com ini, hingga saat ini ada 426 organisasi/komunitas sosial yang bergabung dan meluncurkan kampanye sosial dengan lebih dari 413 ribu aksi dari para suporter, dan lebih dari Rp 1,52 miliar donasi yang disalurkan.

Baca juga: UN Women Indonesia: Embrace Equality, Inklusivitas Untuk Disabilitas

Kampanye sosial yang berjalan, membawa fokus pada isu perempuan dengan tujuan yang beragam, seperti persoalan sosial seputar gender yang memiliki banyak dimensi dan lapisan. Salah satunya, kampanye yang diusung MotherHope Indonesia, sebuah organisasi yang bertujuan menciptakan ruang aman bagi ibu baru untuk berbagi tanpa dihakimi. Organisasi ini tengah menjalankan #SayangiIbuCegahDepresi di aplikasi Campaign #ForChange yang mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan emosional dan praktikal kepada ibu hamil dan pasca melahirkan.

Nur Yana selaku pendiri MotherHope Indonesia mengungkapkan, menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2008, 10-50% ibu mengalami depresi pada masa kehamilan hingga 1 tahun pasca melahirkan. Depresi yang tidak tertangani dengan baik dapat berdampak buruk pada ibu, janin maupun bayi yang dilahirkan

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dapat efektif dalam pencegahan dan pemulihan depresi pasca melahirkan. Guna mendukung upaya itu, MotherHope Indonesia memberikan kegiatan edukasi kepada ibu hamil, pasca melahirkan, dan keluarganya,” katanya.

Baca juga: Pentingnya Consent dalam Pelaksanaan Body Checking

Setiap aksi yang selesai dari para suporter dalam kampanye ini akan dikonversi menjadi donasi yang digunakan untuk menyelenggarakan seminar kesehatan berjudul “Happy Mom, Healthy Baby” dan pemberian makanan tambahan bergizi kepada 100 ibu hamil dan pasca melahirkan di Ubud dan Denpasar, Bali

Ada pula Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) yang belum lama ini meluncurkan kampanye #LindungiPekerjaMigran di aplikasi Campaign #ForChange. Melalui kampanye ini, KPI menyuarakan tentang kebutuhan akan perbaikan kualitas perlindungan hukum bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Diketahui, 70% dari 1,4 juta PMI merupakan perempuan, namun hukum negeri ini belum memberikan aturan turunan khusus bagi para PMI perempuan meski terbukti mereka merupakan kelompok rentan. Nantinya, donasi yang terkonversi dari aksi-aksi di kampanye ini akan digunakan untuk mendanai pembuatan naskah akademik RAPERDA Penyelenggaraan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Kemudian ada pula Asha Puan, komunitas yang bergerak di isu kesetaraan gender, bekerja sama dengan Yayasan Pulih sebagai salah satu penggerak utama kesetaraan gender di Indonesia meluncurkan kampanye sosial #BerbagiPeran.

Yasmin Afifah, pendiri Asha Puan mengungkapkan, kampanye sosial ini digagas karena terdorong oleh peningkatan intensitas pekerjaan rumah tangga akibat pembagian yang tidak merata yang dialami oleh perempuan sejak pandemi COVID-19. “Dengan adanya kampanye ini, diharapkan terlahirnya kebiasaan baru laki-laki yang tergerak untuk berbagi peran domestik dan tidak ada lagi stigma bahwa ini merupakan ‘kewajiban’ perempuan semata karena peran itu bisa dikerjakan bersama-sama,” ungkap Yasmin.

Donasi yang terkonversi nantinya akan digunakan untuk pelaksanaan lokakarya gratis seputar pembagian peran anggota keluarga di dalam rumah tangga bersama Yayasan Pulih

Masih banyak lagi kampanye sosial tentang isu perempuan lainnya dalam aplikasi Campaign #ForChange. Bagi publik yang ingin merayakan Hari Perempuan Internasional dengan cara yang berbeda dan beraksi nyata bagi masyarakat, mengambil aksi sosial di aplikasi Campaign #ForChange bisa menjadi salah satu alternatif. Cukup unduh aplikasi Campaign #ForChange di Play Store atau App Store, daftar, dan cari kampanye sosial seputar isu perempuan di kategori ‘kesetaraan’. Setiap aksi yang diambil sangat berarti untuk mendukung para penggerak kampanye sosial mencapai tujuannya menciptakan dunia yang lebih baik; dunia yang adil dan setara, yang bebas bias dan diskriminasi.

Tentang Campaign.com
Campaign.com adalah platform karya anak bangsa yang menghubungkan individu, komunitas, dan sponsor yang peduli tentang isu sosial. Campaign.com percaya bahwa setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab untuk menjadikan dunia ini lebih baik. Hingga Februari 2022, sebanyak 413.000 aksi telah diambil oleh anak muda Indonesia. Selain itu, terdapat lebih dari 426 organisasi/komunitas sosial yang secara aktif membuat kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForChange. Campaign.com juga telah menyalurkan lebih dari 1,52 miliar rupiah donasi untuk para organisasi/komunitas sosial dari berbagai sponsor. Informasi lebih lanjut mengenai Campaign.com dapat diakses melalui aplikasi Campaign #ForChange atau website www.campaign.com. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Hani Fauzia Ramadhani Senior Public Relations Campaign.com Phone: +62 813 1344 4260 atau Email: [email protected]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

BreakTheBias, Hari Perempuan Internasional

Artikel Lainnya

Susi Handayani, 20 Tahun Bergerak untuk Isu Perempuan dan Anak

Edukasi pemilih untuk memperjuangkan keterwakilan perempuan

Edukasi Pemilih untuk Memperjuangkan Keterwakilan Perempuan

Benarkah Perempuan Penyebab Tingginya Praktik Korupsi? Ini Faktanya

Leave a Comment