Bincangperempuan.com- Sumbangsih perempuan sejak awal kemerdekaan Indonesia sudah tidak pernah diragukan lagi. Kemunculan laskar perempuan bersenjata sudah ada dimasa tersebut. Ada banyak kelompok perjuangan perempuan seperti Barisan Puteri di Jakarta, Laskar Puteri Indonesia (LPI) di Surakarta, Wanita Pembantu Perjuangan (WPP) di Yogyakarta, dan lain-lain.
Hal ini mendorong Indonesia untuk menghadirkan keterlibatan perempuan dalam barisan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pada tahun 961, TNI AD merekrut prajurit perempuan dalam barisan militernya. Inisiatif yang dilakukan oleh TNI AD ini telah mendapatkan banyak apresiasi dan pengakuan dari pemerintah Indonesia.
Pada dasarnya, keberhasilan perempuan Indonesia sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia diawali oleh semangat juang RA. Kartini dimasa penjajahan. Pemikiran yang dibawa oleh RA. Kartini telah meningkat semangat perempuan Indonesia agar setara dengan laki-laki dalam hal menjaga keamanan negara.
Kehadiran perempuan dalam TNI-AD ditujukkan untuk membangun negara secara merata. Menurut pemerintah, kemajuan dan keamanan negara tidak terlepas dari peran perempuan Indonesia. Untuk itu, mendorong keterlibatan aktif perempuan diperlukan agar angkatan militer dapat bekerja dengan baik.
Deddy (2006) mengatakan jika perempuan yang bergabung di instansi militer memiliki motif yang mempengaruhi tindakan seseorang. Motif ini didorong karena pandangan masyarakat yang menilai jika instansi militer merupakan ranah maskulin yang tidak cocok dengan sikap feminim yang dimiliki oleh perempuan. Meskipun sudah banyak keterlibatan perempuan dalam TNI, masyarakat masih menganggap tabu karena perspektif bahwa perempuan adalah sosok yang lemah.
Baca juga: Diskriminasi Berlapis pada Perempuan Disabilitas
Faktanya, keterlibatan perempuan dalam militer telah meluas ke TNI-AL dan TNI-AU. Beberapa perempuan berhasil menjadi pemimpin di bagian penting TNI dan memberikan pengaruh besar selama berkarir di TNI. Yuk, simak beberapa perempuan yang berpengaruh di lingkungan Tentara Nasional Indonesia!
Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Tetty Melina Lubis
Brigjen TNI Tetty Melina Lubis merupakan Direktur Hukum Angkatan Darat (Dirkumad) ke-28 yang dilantik oleh Jenderal TNI Andika Perkasa ditahun 2020. Penunjukkannya sebagai Dirkumad didasari oleh pengalaman yang dimiliki Brigjen Tetty Melina Lubis yang telah lama berkecimpung di dunia militer Indonesia. Sebelum menjadi Dirkumad, ia menduduki beberapa posisi penting seperti Ketua Sekolah Tinggi Hukum Militer, Kepala Hukum Kodan III/Siliwangi, dan Komandan Pendidikan Korps Wanita TNI AD di Lembang.
Setelah ditunjuk sebagai seorang Dirkumad, Brigjen TNI Tetty Melina Lubis mengemban tugas pokok seperti memberikan dukungan hukum, bantuan hukum, dan perundang-undangan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Ia juga turut memberikan sosialisasi hukum kepada para prajurit TNI AD agar lebih disiplin selama bekerja.
Marsekal Pertama TNI M. Veronica Tig
Marsekal Pertama TNI M. Veronica Tig merupakan perwira TNI yang diangkat sebagai staf khusus panglima TNI. Sebelum menjadi staf khusus, ia menjabat sebagai komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara. Veronica menjadi penerbang wanita angkata udara pertama yang diangkat sebagai staf khusus panglima TNI.
Selama menjadi penerbang wanita angkatan udara, ia dipercayai dalam menerbangkan pesawat Cassa milik TNI AU. Ia juga memiliki pengalaman sebagai Perwira Pembantu Utama III Intelijen Udara di Staff Intelijen Angkatan Udara (Paban III Intelud Sintelau) dan Asisten Intelijen Kepala Staf (Kas) Kohanudnas.
Laksamana Muda TNI Christina Maria Rantetana
Laksamana Muda TNI Christina Maria Rantetana merupakan perempuan pertama yang diangkat sebagai Jenderal TNI AL. Perempuan kelahiran 1955 ini dilantik sebagai jenderal bintang satu oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana Bernard K Sondakh pada 1 November 2002. Ia kemudian mengalami kenaikan pangkat sebagai laksamana Muda pada tahun 2013. Selama menjadi perwira TNI AL, ia ditunjuk sebagai Staf Ahli Menko Polhukam RI Bidang Ideologi dan Konstitusi.
Baca juga: Siti Syawaliyah, Wasit Perempuan Pertama di Aceh
Brigadir Jenderal TNI Faridah Faisal
Brigadir Jenderal TNI Faridah Faisal menjabat sebagai Kepala Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta sejak januari 2022. Ia mendapatkan kenaikan pangkat bintang satu pada tahun 2021. Karirnya dibidang militer tidak dapat dipandang sebelah mata, ia berhasil menduduki posisi sebagai Kadilmil III-16 Makassar, Waka Dilmiti II Surabaya, Anggota Pokkimmukti Gol IV Dulmilti II Jakarta, dan Kepala pengadilan Militer Tinggi II Jakarta saat ini.
Faridah bergabung di TNI AD pada tahun 1992 sebagai korps hukum setelah menyelesaikan pendidikannya di Sepamilwa. Selama tergabung di korps hukum, ia berhasil memimpin Majelis Hakim Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta dalam kasus pembunuhan berencana Kolonel Priyanto terhadap Handi dan Salsabila di tahun 2021.
Marsekal Muda TNI Reki Irene Lumme
Marsekal Muda TNI Reki Irene Lumme memiliki prestasi yang tidak kalah hebat dari sosok perempuan TNI lainnya. Ia menjadi perwira perempuan yang mendapatkan bintang dua di TNI AU pada tahun 2021.
Keberhasilannya dalam TNI AU membuatnya dipercayai sebagai Oditur Jenderal TNI Badan Pembinaan Hukum TNI, Kadilmilti II Jakarta, Kadilmilti I Medan, dan Waka Dilmiti II Jakarta. Sejak 2022, ia memilih untuk menjadi dosen tetap Universitas Pertahanan.
Sumber:
- Rahmi Rizal, 2023. “5 Perempuan Hebat di TNI-Polri, Nomor 1 Faridah Faisal”, dalam Litbang Okezone
- Safitri, E., & Listyani, R. H. (2021). MAKNA DIRI PEREMPUAN PRAJURIT TNI-AD (Studi Korps Wanita Angkatan Darat “KOWAD” Kodam V Brawijaya). Paradigma, 10(1).