Bincangperempuan.com- BPers, apakah kamu pernah khawatir karena terlambat mengalami menstruasi? Atau kamu tipe yang selalu menstruasi lebih cepat dari waktunya? Hmm, jangan khawatir dulu! Faktanya, kondisi ini sering kali dialami oleh kebanyakan perempuan karena gangguan hormon didalam tubuh. Normalnya, siklus menstruasi berlangsung selama 21-35 hari dengan volume pendarahan sekitar 25-80 ml.
Siklus menstruasi yang tidak teratur kerap terjadi pada beberapa tahun pertama pubertas. Kondisi ini masih dianggap normal apabila terjadi hanya sesekali. Jadi, kapan siklus menstruasi dikatakan tidak normal? Siklus menstruasi dikatakan tidak normal ketika perempuan mengalami menstruasi kurang dari 21 hari dan lebih dari 35 hari atau tidak mengalami menstruasi selama tiga periode berturut-turut. Meskipun demikian, setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang bervariasi setiap bulannya.
Pentingkah Melacak Siklus Menstruasi?
Meskipun terdengar sepele, mencatat siklus menstruasi sangat penting untuk dilakukan. Langkah ini dilakukan untuk melacak siklus menstruasi agar dapat mencegah kemungkinan buruk dimasa depan. Selain itu, melacak siklus menstruasi dapat membantu perempuan untuk mengetahui peluang hamil, mencegah pembuahan dan menentukan umur bayi.
Selain mendeteksi kesuburan perempuan, melacak siklus menstruasi akan membantu untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan yang tidak disadari. Terakhir, melacak siklus menstruasi akan membantu setiap perempuan untuk lebih nyaman beraktivitas. Lantas, bagaimana melacak siklus menstruasi?
Untuk melacak siklus menstruasi, kamu dapat menggunakan aplikasi kalender menstruasi atau mencatat siklus menstruasi secara manual. Ketika menstruasi berlangsung, cobalah untuk mencatat gejala fisik dan emosional selama siklus menstruasi itu berlangsung. Umumnya, gejala yang dapat dituliskan seperti jumlah dan ciri dari darah menstruasi yang dikeluarkan, suasana hati, dan obat-obatan yang diminum. Hal ini sangat penting dilakukan meskipun periode menstruasi berjalan normal dan tanpa gejala.
Baca juga: Perempuan di Tengah Pandemi Covid-19
Penyebab Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Siklus menstruasi yang tidak teratur menjadi permasalahan yang dapat memengaruhi kehidupan perempuan. Hal ini memengaruhi kesehatan, kesuburan dan aktivitas perempuan di kehidupan sehari-hari. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, seperti:
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) menjadi penyebab paling umum dari siklus menstruasi yang tidak teratur. Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya hormon androgen yang diproduksi oleh ovarium. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan hormon yang mendorong terbentuknya kista di ovarium sehingga memperlambar menghambat pelepasan sel telur. Hal inilah yang menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.
PCOS telah menyerang 5-15% perempuan di usia subur. Gejala yang kerap dialami seperti pertambahan berat badan, infertilitas (kemandulan), kebotakan, munculnya jerawat yang parah, dan tumbuhnya rambut yang berlebihan di wajah dan tubuh (hirsutisme).
Masalah Tiroid
Masalah tiroid dialami oleh 1,6 miliar populasi di dunia, dimana perempuan memiliki risiko 5 hingga 8 kali lebih besar daripada laki-laki. Hormon tiroid yang terlalu sedikit (hipertiroidisme) diproduksi oleh tubuh menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Gejala awal yang muncul adalah gangguan pada siklus menstruasi, penurunan atau kenaikan berat badan, sembelit, gangguan tidur, mudah berkeringat, kerontokan, denyut jantung berdebar.
Radang Panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PIC)
Radang panggul umumnya dialami oleh 10-20 perempuan dari 1.000 perempuan di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang masuk dari vagina dan menyebar ke rahim dan saluran tuba. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi seperti nyeri kronis dan infertilitas (kemandulan). Gejala umum yang dirasakan seperti keputihan yang abnormal, vagina berbau tidak sedap, nyeri panggul, demam, maul, diare, dan sensasi terbakar saat buang air kecil.
Kanker Rahim dan Serviks
Kanker rahim dan serviks dialami oleh 15.000-66.570 perempuan setiap tahunnya. Kondisi ini dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Pada perempuan yang mulai memasuki usia menopause, risiko terserang penyakit ini akan semakin meningkat.
Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan telah memengaruhi jumlah kadar hormon estrogen dan insulin sehingga menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. Kondisi ini juga menjadi salah satu gejala dari beberapa penyakit reproduksi seperti PCOS dan masalah tiroid.
Penurunan Berat Badan Ekstrem
Penurunan berat badan ekstrem yang disebabkan oleh diet ketat dan olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Hal ini juga disebabkan karena tubuh tidak memiliki energi yang cukup sehingga memengaruhi hormon yang berperan dalam siklus menstruasi.
Stres
Ketika mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang memengaruhi siklus menstruasi. Makin tinggi kadar hormon kortisol maka makin besar pula kemungkinan perempuan mengalami gangguan menstruasi.
Alat Kontrasepsi Hormonal
Alat kontrasepsi hormonal memengaruhi siklus menstruasi pada perempuan. Beberapa perempuan yang berhenti menggunakan alat kontrasepsi hormonal selama 6-12 bulan mengalami menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, pada perempuan yang mengonsumsi pil KB secara tidak teratur mengalami flek dan pendarahan yang tidak normal selama beberapa bulan.
Baca juga: Wahyu Widiastuti, Pentingnya Penguatan Pendidikan Politik Perspektif Gender
Mengatasi Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
Siklus menstruasi yang tidak teratur telah menjadi ketakutan bagi kebanyakan perempuan. Meskipun demikian, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi siklus menstruasi yang tidak teratur. Beberapa tips yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari, seperti:
- Menerapkan gaya hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan olahraga yang cukup.
- Lakukan diet secara bertahap dan meminta bantuan tenaga professional.
- Cobalah teknik relaksasi yang dapat mengatasi stres.
- Dapatkan istirahat yang cukup.
- Jika kamu seorang atlet, cobalah untuk mengurangi olahraga yang intens.
- Gunakan kontrasepsi yang sesuai dengan anjuran dokter.
- Gantilah pembalut atau tampon setiap 4-6 jam untuk mencegah infeksi dan menghindari sindrom syok toksik.
- Lakukan konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan rutin.(**)
Sumber:
- Jessica Katz, DO., 2023. “Top Reasons Your Period Is Irregular”, dalam buoy
- Mayo Clinic Staff, 2023. “Menstrual cycle: What’s normal, what’s not”, dalam Mayo Clinic
- Tracee Cornforth, 2023. “How to Track Your Period”, dalam verywell health