Bincangperempuan.com- Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, menyebabkan perempuan di Gaza kesulitan mengakses air bersih dan layanan kesehatan lainnya. Alhasil perempuan di Gaza terpaksa menggunakan obat penunda haid sebagai cara untuk mengatasi kondisi selama situasi konflik ini. Seperti ramai diberitakan media internasional belakangan ini.
Sebenarnya apa itu obat penunda haid? Menurut dr. irna cecilia dari Aldodokter mengatakan obat penunda haid adalah obat yang biasanya berisi Norethisterone. Norethisterone merupakan hormon progesteron sintetik yang berfungsi untuk mempertahankan lapisan endometrium (lapisan yang luruh saat menstruasi) agar tidak gugur dan keluar dalam bentuk menstruasi.
“Pemakaian Norethisterone memiliki beberapa efek samping, diantaranya mual dan muntah, nyeri perut, sakit kepala dan pusing serta nyeri payudara. Ada juga tubuh terasa lemas dan cepat lelah, sulit tidur, peningkatan berat badan dan penurunan libido (nafsu seksual),” katanya.
Baca juga: #MeToo, Dukungan untuk Penyintas Kekerasan Seksual
Dampak penggunaan obat penunda haid
Mengkonsumsi obat penunda haid dapat memberikan manfaat bagi perempuan dalam situasi tertentu, seperti saat menghadapi situasi darurat atau ketidakmungkinan menjalani menstruasi secara normal. Namun, penting untuk memahami bahwa penggunaan obat penunda haid juga memiliki dampak yang harus diperhatikan.
Perubahan siklus mentruasi
Obat penunda haid bekerja dengan menghentikan siklus menstruasi sementara. Ini berarti perempuan yang mengonsumsinya akan mengalami penundaan menstruasi. Setelah berhenti mengonsumsi obat tersebut, siklus menstruasi akan kembali normal, tetapi beberapa perempuan mungkin mengalami perubahan siklus atau perdarahan yang tidak teratur.
Efek samping
Seperti obat-obatan lainnya, obat penunda haid juga dapat menyebabkan efek samping, meskipun efek sampingnya biasanya ringan. Ini dapat mencakup sakit kepala, gangguan perut, dan perubahan emosi.
Tidak cocok untuk semua perempuan
Penggunaan obat penunda haid mungkin tidak cocok untuk semua perempuan. Perempuan dengan kondisi kesehatan tertentu atau riwayat penyakit tertentu sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis sebelum menggunakannya.
Penggunaan yang berlebihan
Menggunakan obat penunda haid secara berlebihan atau tanpa indikasi medis yang jelas tidak dianjurkan. Penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu siklus menstruasi alami perempuan dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Tidak melindungi dari Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penting untuk diingat bahwa obat penunda haid bukan metode kontrasepsi dan tidak melindungi dari penularan penyakit menular seksual (PMS). Jadi, perempuan yang aktif secara seksual sebaiknya tetap menggunakan perlindungan tambahan jika perlu.
Baca juga: “Ani-ani” dan Keresahan Masyarakat atas Kesuksesan Perempuan
“Norethisterone bukanlah pil kontrasepsi dan tidak dapat digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan, sehingga perempuan tetap bisa hamil bila melakukan hubungan seksual tanpa proteksi,” pungkasnya.
Sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi obat penunda haid, perempuan sebaiknya berkonsultasi dengan profesional medis atau dokter untuk mendapatkan nasihat yang tepat, terutama memiliki riwayat kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Dalam situasi tertentu, seperti konflik atau darurat, penggunaan pil ini dapat memberikan solusi sementara, tetapi perempuan harus tetap waspada terhadap dampaknya dan menggunakannya dengan bijak.(**)