Home » News » Social Battery: Mengapa Beberapa Orang Lebih Mudah Lelah Secara Sosial?

Social Battery: Mengapa Beberapa Orang Lebih Mudah Lelah Secara Sosial?

Ais Fahira

News

Social Battery Mengapa Beberapa Orang Lebih Mudah Lelah Secara Sosial

Bincangperempuan.comB’Pers, pernahkah kamu punya teman yang tiba-tiba jadi pendiam dan kelihatan lemas di tengah tongkrongan?

Saat yang lain masih asik berbincang dan tertawa riang, dia malah terlihat seperti kehilangan energi. Kalau ditanya kenapa, jawabannya singkat yaitu “duh baterai sosial abis”.

Tapi, kenapa ada orang yang lebih cepat merasa lelah setelah bersosialisasi dibanding yang lain? Sebenarnya, apa yang terjadi dengan energi sosial seseorang? 

Apa Itu Social Battery?

Melansir dari Medical News Today, social battery menggambarkan jumlah energi yang dimiliki seseorang untuk berinteraksi secara sosial. Jadi ketika social battery seseorang penuh, ia memiliki banyak energi untuk bersosialisasi. Sebaliknya, ketika baterainya menipis, ia cenderung merasa kelelahan dan butuh waktu untuk mengisi ulang.

Walaupun bukan istilah medis, konsep ini banyak digunakan untuk menjelaskan bagaimana interaksi sosial bisa memengaruhi tingkat energi seseorang.

Baca juga: Backburner Relationship, Ketidakjelasan dalam Hubungan

Apa Tanda Social Battery Habis?

Ketika social battery seseorang mulai habis, ada beberapa tanda yang bisa terlihat. Biasanya, rasa lelah muncul secara tiba-tiba, diikuti dengan perasaan stres atau bahkan burnout. Mereka yang tadinya aktif mengobrol bisa mendadak diam, kehilangan minat untuk melanjutkan percakapan, dan lebih memilih menghindari interaksi.

Keinginan untuk pulang atau berada di tempat yang lebih familiar juga menjadi tanda social battery yang menurun. Dalam situasi ini, seseorang mungkin merasa butuh melakukan aktivitas yang lebih tenang, seperti membaca buku, menonton film, atau sekadar menyendiri di kamar.

Orang dengan social battery yang lebih kecil cenderung membutuhkan waktu sendiri lebih lama setelah bersosialisasi. Mereka juga lebih cepat merasa lelah di tengah interaksi sosial, mudah kewalahan saat berada di keramaian, dan cenderung lebih nyaman dengan lingkungan yang tenang dibandingkan dengan acara besar atau kelompok yang terlalu banyak orang.

Mengapa Social Battery Tiap Orang Berbeda?

Beberapa faktor yang memengaruhi perbedaan ini antara lain:

  • Kepribadian – Orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung mendapatkan energi dari interaksi sosial, sementara introvert lebih cepat lelah karena butuh waktu sendiri untuk mengisi ulang energi.
  • Jenis interaksi sosial – Bertemu teman dekat mungkin terasa menyenangkan, tetapi menghadiri acara besar dengan orang-orang baru bisa terasa melelahkan.
  • Kualitas interaksi – Percakapan yang penuh tekanan atau dengan orang yang tidak suportif cenderung lebih menguras energi dibanding berbicara dengan seseorang yang memahami dan menghargai kita.
  • Lingkungan eksternal – Tempat yang bising, ramai, atau penuh dengan rangsangan sensorik bisa mempercepat habisnya social battery, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap lingkungan.
  • Tingkat stres internal – Orang yang mengalami kecemasan sosial atau tekanan emosional mungkin lebih cepat merasa lelah dalam situasi sosial.

Baca juga: Perempuan Single Lebih Bahagia? Ini Riset dan Faktanya!

Kenapa Social Battery Bisa Cepat Habis?

Bagi sebagian orang, bersosialisasi bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mengisi ulang energi. Tapi bagi yang lain, interaksi sosial justru bisa menjadi sesuatu yang melelahkan. Beberapa alasan yang bisa menyebabkan social battery cepat habis antara lain:

  • Lingkungan yang tidak nyaman – Tempat yang terlalu ramai atau berisik bisa membuat seseorang lebih cepat merasa lelah.
  • Interaksi dengan orang tertentu – Bertemu dengan orang yang toxic, tidak suportif, atau menguras emosi bisa membuat energi terkuras lebih cepat.
  • Ukuran kelompok – Semakin besar kelompok sosial, semakin banyak interaksi yang harus dilakukan, yang bisa membuat seseorang lebih cepat merasa lelah.
  • Durasi interaksi – Bersosialisasi dalam waktu yang lama tanpa istirahat bisa menguras energi, terutama bagi mereka yang cenderung introvert.
  • Ketidakseimbangan kekuasaan – Orang dari kelompok yang terpinggirkan mungkin lebih cepat merasa lelah saat berinteraksi dengan orang yang tidak memahami atau meremehkan pengalaman mereka.
  • Faktor stres tambahan – Jika seseorang sudah merasa stres karena pekerjaan, masalah pribadi, atau beban mental lainnya, interaksi sosial bisa terasa semakin melelahkan.

Apa Beda Social Battery yang Habis dengan Social Anxiety?

Bagi beberapa orang, kelelahan sosial bisa berkaitan dengan kecemasan sosial atau stimulasi berlebihan. Melansir dari Blume. Social anxiety adalah perasaan takut atau cemas yang tinggi saat berada di lingkungan sosial, sementara kelelahan karena battery social habis terjadi ketika otak merasa kewalahan akibat terlalu banyak rangsangan, seperti suara, cahaya, atau keramaian.

Kelelahan sosial lebih berkaitan dengan perasaan lelah secara emosional setelah bersosialisasi, sedangkan social anxiety melibatkan rasa takut atau cemas yang kuat dalam situasi sosial.

Tips Mengisi Ulang Social Battery

Kalau kamu sering merasa cepat lelah setelah bersosialisasi, ada beberapa cara untuk mengisi ulang energi sosialmu:

  1. Luangkan waktu untuk sendiri – Memberikan diri waktu untuk beristirahat dan menikmati momen tanpa gangguan bisa membantu mengisi ulang energi.
  2. Lakukan aktivitas yang menenangkan – Membaca buku, mendengarkan musik, atau sekadar duduk diam bisa membantu mengembalikan keseimbangan.
  3. Batasi interaksi yang menguras energi – Pilih lingkungan sosial yang positif dan menghindari situasi yang membuatmu merasa terkuras secara emosional.
  4. Tetapkan batasan sosial – Tidak ada salahnya menolak ajakan atau memberi tahu orang lain jika kamu butuh waktu sendiri.
  5. Cari cara bersosialisasi yang nyaman – Kalau acara besar terasa melelahkan, mungkin ngobrol santai dengan satu atau dua teman bisa jadi alternatif yang lebih nyaman.

Social battery setiap orang berbeda-beda, dan tidak ada yang salah dengan merasa lelah setelah bersosialisasi. Yang penting adalah memahami kapasitas diri sendiri dan tidak memaksakan diri untuk terus berada dalam situasi sosial yang menguras energi.

Di tengah budaya yang sering menuntut kita buat selalu hadir dan terlibat dalam interaksi sosial, penting buat ingat bahwa menjaga keseimbangan adalah kunci. Bersosialisasi itu perlu, tapi merawat diri sendiri juga nggak kalah penting. Lagipula, baterai yang habis tak bisa dipaksa jalan terus—harus diisi ulang dulu sebelum bisa dipakai lagi.

Referensi:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Implementasikan Prinsip Non-Punishment bagi Korban TPPO

Seruan Layanan Kespro dan Hak Aborsi Aman

Seruan Layanan Kespro dan Hak Aborsi Aman

Menteri dan Wakil Menteri Perempuan Kabinet Merah Putih

Menteri dan Wakil Menteri Perempuan Kabinet Merah Putih

Leave a Comment