Bincangperempuan.com- UN Women dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) meluncurkan proyek tiga tahun untuk membangun perdamaian berkelanjutan bagi perempuan dan anak perempuan di desa di Indonesia dengan mencegah ekstremisme berbasis kekerasan dan mitigasi risiko iklim.
Untuk mendukung proyek tersebut KOICA akan memberikan kontribusi USD 4 juta dalam proyek “Perempuan Berdaya untuk Perdamaian Berkelanjutan: Memahami Pendekatan Humanitarian, Pembangunan, dan Perdamaian untuk Meningkatkan Ketahanan Masyarakat di Indonesia,” yang akan diimplementasikan UN Women.
Proyek ini akan memberikan manfaat bagi 17,000 orang, 10,000 di antaranya adalah perempuan, di setidaknya 20 desa di tiga provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah yang rawan terhadap bencana alam dan konflik sosial.
Internal Displacement Monitoring Centre (IDMC), organisasi masyarakat sipil internasional, mengatakan bahwa di Indonesia, bencana alam memaksa sekitar 705,000 orang untuk meninggalkan rumah mereka di tahun 2022, dan 4,600 orang lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat konflik sosial.
Di peluncuran proyek Selasa (18/07) di Jakarta, mitra dari tiga provinsi, organisasi masyarakat sipil dan orang muda berdiskusi tentang hubungan antara perdamaian, kebutuhan humanitarian dan gender, dan bagaimana kepemimpinan dan partisipasi perempuan sangat penting untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk semua.
“Perempuan berperan besar dalam memastikan ketahanan keluarga dan komunitas dalam situasi bencana dan konflik, tetapi mereka sering kali kurang dilibatkan dalam pembentukan rencana, strategi, dan kebijakan yang merespons situasi tersebut,” ucap Jamshed Kazi, UN Women Indonesia Representative and Liaison to ASEAN.
“Proyek ini bertujuan untuk menggaungkan suara, kepemimpinan, dan agensi perempuan untuk berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan yang akan berpengaruh, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga kehidupan orang lain. Proyek ini mendukung perempuan sebagai pembuat perubahan dalam membangun ketahanan dan perdamaian di komunitas.”
Baca juga: Trauma Anak-Anak Palestina di Gaza
“Beragam konflik dan bencana masih terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Indonesia adalah negara dengan potensi besar untuk pertumbuhan. Apabila ketahanan komunitas ditingkatkan melalui peran perempuan, diharapkan pembangunan yang lebih setara dapat tercapai di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah yang termarjinalkan,” ungkap Yun-gil Jeong, Country Director dari KOICA Indonesia.
“Atas nama rakyat Republik Korea, merupakan suatu kehormatan bagi KOICA untuk berpartisipasi di proyek ini. Kami harap proyek ini dapat mendorong masa depan yang lebih baik, di mana tidak ada seorang pun yang tertinggal di Indonesia.”
Proyek ini akan membantu pengembangan kebijakan yang responsif gender di provinsi, yang akan memperkuat ketahanan masyarakat, serta pengetahuan dan keterampilan perempuan dan anak perempuan dalam kepemimpinan, kohesi sosial, dan kesiapsiagaan bencana. Proyek ini berupaya mengubah norma gender di desa yang berpotensi munculnya radikalisme dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Proyek ini juga akan memperkuat kolaborasi di antara kelompok humanitarian, pembangunan, dan perdamaian dengan memfasilitasi pertukaran pengetahuan tentang partisipasi perempuan dalam mencegah konflik dan merespons situasi darurat.(rilis)