Bincangperempuan.com- Pada 27 Februari 2024, sebuah twit dari @aestheticprimal di X menuliskan tentang perempuan yang menyimpan DNA pria didalam tubuhnya ketika berhubungan seksual tanpa pengaman. Akun ini juga mengunggah tangkapan layar tentang sebuah penelitian untuk mendukung cuitannya. Cuitan ini telah disukai lebih dari 2,500 orang dan dibagikan ulang lebih dari 600 kali. Lantas apakah pernyataan ini benar adanya?
Setelah ditelusuri, cuitan ini merujuk pada sebuah jurnal yang berjudul “Male Microchimerism in the Human Female Brain” oleh William F. N. Chan pada tahun 2012 menemukan bahwa sel laki-laki secara genetik terdapat di otak. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa penelitian ini tidak menyatakan bahwa penyebabnya berasal dari hubungan seksual tanpa pengaman.
Pada dasarnya, pembahasan tentang keberadaan sel laki-laki pada tubuh perempuan ketika berhubungan seksual tanpa pengaman bukanlah berita baru. Pembahasan ini sempat dibahas oleh PLOS ONE yang menjelaskan penelitian tahun 2012 tersebut, dimana keberadaan sel-sel DNA ini biasanya dianggap berasal dari sel-sel janin laki-laki dari kehamilan sebelumnya. Singkatnya, dalam fenomena ini dikenal dengan Mikrokimerisme atau adanya sejumlah kecil sel dalam suatu individu yang berasal dari individu lain dan oleh karena itu berbeda secara genetik. Mikrokimerisme ini biasa muncul setelah melakukan transfuse atau trasplantasi yang terjadi setelah kehamilan.
Darimana Asal DNA laki-laki yang ada dalam tubuh perempuan?
Pernyataan ini tentu saja tidak benar adanya. Kelompok penelitian yang meneliti “Male Microchimerism in the Human Female Brain” sebelumnya melakukan penelitian lanjutan dan menemukan bahwa urutan DNA kromosom Y di beberapa wilayah otak berjumlah 37 dari 59 pada perempuan. DNA ini dapat bersumber dari anak-anak, janin yang keguguran, saudara yang lebih tua, atau saudara kembar. Para peneliti ini turut menemukan bahwa sel pria ini tidak meninggal DNA ketika berhubungan seksual. Hanya saja, perempuan tetap memiliki DNA laki-laki di otaknya karena berbagai faktor.
Pernyataan ini turut dijelaskan dalam jurnal Chimerism pada tahun 2015 yang menyimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara hubungan seksual tanpa pengaman dengan DNA laki-laki yang ada dalam tubuh perempuan. Sebuah jurnal yang berjudul “Microchimerism of male origin in a cohort of Danish girls” oleh Amanda Cecilie Müller menemukan sebanyak 154 anak perempuan diteliti, 21 (13,6%) diantaranya positif mikrokimerisme laki-laki karena ibu mereka sebelumnya pernah menerima transfusi, pernah melahirkan anak laki-laki, atau mengugurkan janin yang di kandung. Selain itu, anak perempuan tertua lebih mungkin untuk positif mikrochimerisme laki-laki ketika di tes.
Penelitian lainnya dilakukan oleh B.N.Johnson di tahun 2021 yang berjudul “Male microchimerism in females: a quantitative study of twin pedigrees to investigate mechanisms” turut menegaskan bahwa sperma tidak meninggalkan DNA laki-laki pada tubuh perempuan jika berhubungan seks tanpa pengaman. Sama dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini menegaskan bahwa DNA laki-laki yang ada dalam tubuh perempuan berasal dari pertukaran janin di dalam kandungan ibu secara berurutan antar generasi.
Jika ditarik kesimpulan, seluruh penelitian ini membantah 100 persen pernyataan bahwa hubungan seksual tanpa pengaman dapat meninggalkan DNA laki-laki di dalam tubuh perempuan. Meskipun hubungan seksual dapat mentransfer sel sperma ke dalam tubuh perempuan, hal ini jelas tidak akan meninggalkan DNA laki-laki didalamnya. Pada akhirnya, mikrokimerisme laki-laki di dalam tubuh perempuan dapat berasal dari janin berjenis kelamin laki-laki yang telah lahir atau meninggal ketika berada dalam kandungan.
Dengan demikian, cuitan dari @aestheticprimal adalah informasi yang menyesatkan. Tidak ada penelitian medis yang mendukung pertanyaan tersebut. Selain itu, seluruh penelitian yang ada menyatakan bahwa DNA laki-laki hanya menembus sel-sel tertentu dalam tubuh perempuan dan tidak ada keterikatan dengan hubungan seksual.
Sumber:
- Alex Kasprak, 2024. “Do Women Retain DNA From Every Man They Have Ever Slept With?”, dalam Snopes
- Chan, W. F., Gurnot, C., Montine, T. J., Sonnen, J. A., Guthrie, K. A., & Nelson, J. L. (2012). Male microchimerism in the human female brain. PLoS One, 7(9), e45592.
- Johnson, B. N., Peters, H. E., Lambalk, C. B., Dolan, C. V., Willemsen, G., Ligthart, L., … & Boomsma, D. I. (2021). Male microchimerism in females: a quantitative study of twin pedigrees to investigate mechanisms. Human Reproduction, 36(9), 2529-2537.
- Müller, A. C., Jakobsen, M. A., Barington, T., Vaag, A. A., Grunnet, L. G., Olsen, S. F., & Kamper-Jørgensen, M. (2015). Microchimerism of male origin in a cohort of Danish girls. Chimerism, 6(4), 65-71.