Home » News » Yuk, Kenali 4 Fase dalam Siklus Menstruasi dan Olahraga yang Cocok

Yuk, Kenali 4 Fase dalam Siklus Menstruasi dan Olahraga yang Cocok

Yuni Camelia Putri

News

Bincangperempuan.com- B-Pers, apakah kamu tahu fase-fase dalam siklus menstruasi pada perempuan? Selama ini, kamu pasti hanya mengetahui jika siklus menstruasi terdiri dari fase ovulasi dan fase menstruasi.

Yups, hal ini normal kok! Kebanyakan perempuan menilai jika kedua fase ini  menjadi siklus utama yang harus diketahui. Padahal, terdapat dua fase lainnya yang memiliki peran penting bagi kesehatan hormon kamu, lho! Tak hanya itu, keempat fase ini perlu diketahui untuk meningkatkan peluang untuk hamil.

Selain mengenali siklus menstruasi, kamu perlu mengenali olahraga yang dapat dilakukan berdasarkan siklus yang dialami. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhmu, lho!

Kira-kira, apa aja sih fase-fase dalam siklus menstruasi? Dan apa saja olahraga yang cocok berdasarkan siklus menstruasimu? Yuk, kepoin penjelasannya sampai akhir!

Baca juga: Mansplaining dan Dampaknya Terhadap Perempuan

Fase-Fase dalam siklus menstruasi

  • Fase Menstruasi

Fase menstruasi merupakan fase pertama dalam siklus menstruasi. Fase ini biasanya berlangsung selama tujuh hari. 

Fase terjadi karena sel telur tidak dibuahi yang menyebabkan kadar hormon estrogen dan progesteron menurun. Akibatnya, terjadi peluruhan lapisan rahim karena tidak ada embrio yang harus dilindungi. Selama menstruasi, kamu akan mengeluarkan kombinasi darah, lendir, dan jaringan dari rahim.

Selama fase ini berlangsung, kamu akan mengalami gejala seperti kram, payudara terasa lembut, kembung, perubahan suasana hati, sakit kepala, dll. 

  • Fase Folikuler

B-Pers, kamu tentu merasa asing dengan fase folikuler, kan? Fase ini terjadi dihari pertama menstruasi dan berakhir ketika kamu mengalami ovulasi lho, B-Pers! 

Selama fase ini, tubuhmu akan melepaskan hormon perangsang folikel  di kelenjar hipofisis karena sinyal yang diberikan oleh hipotalamus. Fase ini telah memicu indung telur untuk membuat kantung berisi sel telur yang belum matang yang dikenal sebagai folikel.

Dalam hal ini, folikel yang sehat akan matang dan sisanya akan diserap kembali kedalam tubuhmu. Ketika folikel matang, terjadi lonjakan estrogen yang berperan dalam menebalkan lapisan rahimmu. 

Gejala yang dialami biasanya berupa kram dan kembung. Biasanya, fase ini berlangsung selama 11 hingga 27 hari atau tergantung pada siklus menstruasi kamu ya, B-Pers!

  • Fase Ovulasi

B-Pers, kalian pasti sudah mengenal dengan fase ovulasi dalam siklus menstruasi, bukan? Fase ini terjadi pada hari ke-14 atau seminggu setelah hari terakhir menstruasi. 

Selama ovulasi, terjadi pelepasan sel telur yang matang. Sel telur ini akan berjalan dari ovarium ke tuba falopi untuk dibuahi oleh sperma. Meskipun demikian, ovulasi hanya berlangsung sekitar 12-24 jam setelah sel telur dilepaskan. 

Gejala umum yang dirasakan pada fase ini adalah peningkatan libido dan keluarnya cairan kental yang bertekstur seperti putih telur mentah.

  • Fase Luteal

Fase luteal merupakan fase akhir dari siklus menstruasi dan berlangsung selama 14 hari. Fase ini terjadi setelah folikel yang melepaskan sel telur berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum terdiri dari kumpulan sel yang membuat hormon progesteron yang dapat menebalkan lapisan rahim untuk mempersiapkan kehamilan

Jika kamu tidak hamil, korpus luteum ini akan menyusup dan diserap kembali oleh tumbuh. Akibatnya, terjadi penurunan kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan terjadinya menstruasi. 

Fase ini memiliki gejala yang kerap disebut sebagai pramenstrual syndrome (PMS). Gejala-gejalanya meliputi:

  • Sakit kepala
  • Kembung
  • Kelelahan
  • Perubahan suasana hati
  • Kesulitan tidur
  • Perubahan hasrat seksual

Baca juga: Benarkah Perempuan Cerdas Kerap Melajang? Ini Faktanya!

Olahraga yang cocok berdasarkan fase menstruasi

Olahraga berperan penting untuk menjaga kesehatanmu. Selain itu, olahraga yang dilakukan secara rutin dapat mengurangi gejala menstruasi yang menganggu aktivitas sehari-hari. Tak hanya itu, olahraga dapat memengaruhi keseimbangan hormon didalam tubuh.

Untuk itu, tidak ada alasan medis untuk menghindari olahraga berdasarkan siklus menstruasimu ya, B-Pers! Nah sekarang, yuk intip apa saja olahraga yang cocok berdasarkan siklus menstruasimu!

  • Olahraga untuk fase menstruasi

Gejala yang dirasakan selama menstruasi telah menganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun demikian, gejala ini tidak dapat menghalangimu untuk berolahraga seperti biasanya ya, B-Pers!

Jika kamu merasa kekurangan stamina, kamu dapat melakukan olahraga ringan dan aktivitas kardio intensitas rendah. Beberapa olahraga yang dapat dilakukan seperti yoga, angkat beban ringan, berenang, berjalan kaki, atau bersepeda. 

  • Olahraga untuk fase folikuler

Fase folikuler berperan dalam stimulasi hormon perangsang folikel, hormon pelepas honadotropin, dan hormon luteinisasi. Pada fase ini, aktivitas fisik yang dilakukan bertujuan untuk merangsang ovarium agar memproduksi folikel. Produksi folikel ini bertujuan untuk meningkatkan kadar estrogen dan energi di dalam tubuh. 

Pada fase ini, kamu dapat melakukan olahraga dengan intensitas tinggi dan aktivitas kardio intensitas tinggi. Beberapa olahraga yang dapat dilakukan seperti angkat beban yang lebih berat, tinju, lari, dan menari.

  • Olahraga untuk fase ovulasi

Fase ovulasi memiliki waktu paling singkat dibandingkan fase lainnya. Di fase ini, tubuh memiliki banyak energi dan daya tahan tubuh yang kuat sehingga kamu dapat melakukan olahraga berat dan aktivitas kardio intensitas tinggi. Beberapa olahraga yang dapat dilakukan seperti karate, lari, mendayung, dan senam.

Meskipun demikian, kamu dapat mengubah atau mengurangi rutinitas olahragamu ketika mengalami kembung selama masa ovulasi ya, B-Pers!

  • Olahraga untuk fase Luteal

B-Pers, kamu pasti sudah mengetahui jika fase luteal merupakan fase terakhir dalam siklus menstruasi. Berbeda dengan fase ovulasi, fase luteal menjadi fase yang paling lama berlangsung.

Di fase ini, kamu akan lebih mudah lelah dan peningkatan suhu tubuh sehingga disarankan untuk fokus pada pemulihan energi. Meskipun demikian, kamu tetap dapat berolahraga ya, B-Pers! Untuk itu, kamu dapat melakukan olahraga ringan seperti yoga atau berenang.

Sumber:

  • Meredith Hirt, 2023. “How to Exercise in Each Phase of Your Menstrual Cycle”, dalam verywell fit
  • Stephanie Watson, 2023. “Stages of the Menstrual Cycle”, dalam healthline

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Apa Resolusimu untuk Tahun Baru Ini?

Memperjuangkan Kewarganegaraan Anak dari Kawin Campur

Yayasan PEKKA, Memberdayakan Para Perempuan Kepala Keluarga

Yayasan PEKKA, Memberdayakan Para Perempuan Kepala Keluarga

Leave a Comment