Home » Gaya Hidup » Hubungan » Low Maintenance Friendship, Baik atau Buruk

Low Maintenance Friendship, Baik atau Buruk

Cindy Hiong

Hubungan

Low Maintenance Friendship

Bincangperempuan.com- Hubungan persahabatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia sebagai mahkluk sosial. Sayangnya seiring dengan bertambahnya usia, biasanya akan diikuti dengan semakin ‘menyusutnya’ circle pertemanan. Jumlah teman semakin berkurang, bahkan tak jarang B’Pers akan semakin sulit untuk tetap hangout bareng, ataupun sekadar bertukar kabar lewat pesan singkat.

Konsep persahabatan pun mengalami perubahan, termasuk dalam tingkat perawatannya. Salah satu konsep yang muncul adalah low maintenance friendship, di mana hubungan tersebut membutuhkan sedikit perawatan dan perhatian.

Low maintenance friendship, bisa diartikan sebagai sebuah hubungan di mana B’Pers menjaga kedekatan dengan orang lain tanpa harus berbicara dengannya setiap hari.

Low maintenance friendship adalah jenis persahabatan yang mampu bertahan sepanjang waktu dan melintasi jarak. Atau dikenal juga dengan istilah “teman tetap”, dimana pada dasarnya, teman tetap telah menjadi bagian dari hidup B’Pers begitu lama sehingga B’Pers tahu bahwa mereka akan selalu tetap menjadi teman, tidak peduli berapa lama B’Pers harus bertemu lagi.

Baca juga: Queen Bee Syndrome: Fenomena Sosial di Tengah Dominasi Maskulinitas

Kelebihan low maintenance friendship

Fleksibilitas Waktu

Persahabatan low maintenance memungkinkan B’Pers untuk tetap menjaga hubungan tanpa harus bertemu atau berkomunikasi secara teratur. Ini memungkinkan fleksibilitas waktu yang lebih besar bagi kedua belah pihak, terutama jika mereka memiliki kesibukan yang padat.

Mengurangi stress

Low maintenance friendship dapat mengurangi tingkat stres dalam hubungan tersebut. B’Pers tidak merasa terbebani oleh ekspektasi untuk selalu bersedia dan tersedia untuk teman mereka.

Kedalaman hubungan

Meskipun tidak sering berinteraksi, low maintenance friendship dapat tetap memiliki kedalaman emosional yang sama dengan persahabatan yang memerlukan perawatan lebih intensif. Ini karena kualitas hubungan tidak selalu tergantung pada frekuensi interaksi, tetapi lebih pada kualitas komunikasi dan kepercayaan.

Fokus pada kualitas

Dalam relasi low maintenance friendship, setiap individu cenderung fokus pada kualitas hubungan daripada kuantitas interaksi. Mereka mungkin menghabiskan waktu yang lebih sedikit bersama-sama, tetapi saat mereka bertemu atau berkomunikasi, mereka cenderung lebih memperhatikan dan menghargai momen tersebut.

Baca juga: Backburner Relationship,Ketidakjelasan dalam Hubungan

Kelemahan low maintenance friendship

Risiko miskomunikasi

Ketidakseringan dalam berkomunikasi atau bertemu dapat meningkatkan risiko miskomunikasi antara teman-teman dalam low maintenance friendship. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahpahaman atau bahkan konflik yang tidak perlu jika tidak ditangani dengan baik.

Perasaan kesepian

Bagi beberapa individu, low maintenance friendship mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sosial dan emosional mereka. Mereka mungkin merasa kesepian atau terisolasi jika tidak memiliki interaksi sosial yang cukup dalam kehidupan sehari-hari.

Kurangnya dukungan emosional

Dalam situasi di mana dukungan emosional diperlukan, low maintenance friendship mungkin tidak dapat memberikan tingkat dukungan yang sama seperti persahabatan yang lebih intensif. Individu mungkin merasa kurang didukung atau didengar dalam situasi-situasi sulit.

Potensi penurunan kualitas hubungan

Jika tidak dikelola dengan baik, low maintenance friendship dapat mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu. Kurangnya interaksi dan perawatan dapat menyebabkan hubungan menjadi kurang relevan atau bahkan meredup.

Mengevaluasi apakah low maintenance friendship baik atau buruk, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu. Bagi sebagian orang, low maintenance friendship dapat menjadi pilihan yang baik karena fleksibilitasnya dan kemampuannya untuk mengurangi stres.

Namun, bagi yang lain, persahabatan ini mungkin tidak cukup memenuhi kebutuhan akan interaksi sosial dan dukungan emosional. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan jenis persahabatan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing individu untuk memastikan keseimbangan yang sehat dalam hubungan sosial mereka.

Nah, silakan B’Pers memilih dan mempertimbangkan ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Waithood Fenomena Perempuan Milenial Menunda untuk Menikah

Waithood: Fenomena Perempuan Milenial Menunda untuk Menikah

Ghosting: Perilaku yang Muncul di Era Dating Apps

Komunikasi Keuangan dalam Relationship

Leave a Comment