Home » News » Mengapa Laki-laki Juga Penting dalam Beauty Consciousness

Mengapa Laki-laki Juga Penting dalam Beauty Consciousness

Bincang Perempuan

News

Mengapa Laki-laki Juga Penting dalam Beauty Consciousness

Bincangperempuan.com– Gerakan kecantikan sadar atau conscious beauty telah membawa perubahan besar dalam cara masyarakat memandang produk kecantikan dan perawatan diri. Di masa lalu, industri kecantikan seringkali dianggap sebagai wilayah eksklusif perempuan, dengan fokus utama pada bagaimana mereka bisa memenuhi standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat patriarkal.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak laki-laki yang mulai terlibat dalam gerakan kecantikan sadar. Mereka mengakui pentingnya perawatan diri dan kecantikan bagi kesejahteraan fisik dan mental mereka. Jika dulu perawatan diri seringkali dianggap sebagai domain perempuan, kini semakin banyak laki-laki yang mulai tertarik dengan produk kecantikan sadar. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam pandangan tentang perawatan diri, tetapi juga mengindikasikan perubahan besar dalam cara pria memandang maskulinitas dan kesejahteraan pribadi.

Gerakan conscious beauty fokus pada penggunaan produk kecantikan dan perawatan diri yang tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan penampilan, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan, etika, dan kesehatan pengguna serta lingkungan. Produk kecantikan sadar biasanya menggunakan bahan-bahan alami, tidak diuji pada hewan, ramah lingkungan, dan diproduksi dengan proses yang berkelanjutan. Gerakan ini bertujuan untuk melawan industri kecantikan konvensional yang sering mengeksploitasi lingkungan, menggunakan bahan kimia berbahaya, serta memperkuat standar kecantikan patriarki.

Mengubah pandangan tradisional

Dalam budaya patriarki, perawatan diri bagi laki-laki sering dianggap sebagai tanda kelemahan atau sesuatu yang tidak maskulin. Laki-laki diharapkan untuk tampil “tangguh” dan “alami,” sementara perawatan diri sering kali dikaitkan dengan femininitas. Namun, dengan semakin berkembangnya gerakan kecantikan sadar, pandangan ini mulai berubah.

Namun laki-laki modern mulai menyadari bahwa perawatan diri bukanlah sesuatu yang hanya berkaitan dengan penampilan, melainkan bagian penting dari menjaga kesehatan mental dan fisik. Kesadaran ini semakin diperkuat oleh gerakan kecantikan sadar yang mendorong para lelaki untuk memprioritaskan kesehatan mereka tanpa takut dianggap melanggar stereotip maskulinitas tradisional. Produk perawatan kulit, rambut, dan tubuh yang ramah lingkungan dan sehat kini menjadi bagian dari rutinitas pria yang peduli dengan keberlanjutan serta kesejahteraan pribadi mereka.

Baca juga: Gagal di Olimpiade, Anthony Ammirati Dihujani “Sexist Jokes”

Gender dan penerimaan produk kecantikan

Salah satu tantangan terbesar dalam gerakan kecantikan sadar adalah bagaimana produk-produk ini diterima oleh konsumen, baik laki-laki dan perempuan.  Meskipun perempuan secara tradisional lebih terlibat dalam industri kecantikan, lelaki mulai menunjukkan ketertarikan yang meningkat pada produk yang tidak hanya berfungsi untuk perawatan diri tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan etika produksi.

Namun, penerimaan ini tetap diwarnai oleh faktor gender. Produk kecantikan sering kali dikemas dan dipromosikan dengan cara yang sangat tersegmentasi berdasarkan gender. Produk untuk perempuan cenderung dikemas dalam warna-warna lembut dan feminin, sementara produk untuk laki-laki lebih sering dikemas dengan desain yang lebih “maskulin,” menggunakan warna gelap dan nama-nama yang menekankan kekuatan. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam keterlibatan laki-laki dalam perawatan diri, stereotip gender masih mempengaruhi cara produk kecantikan dipasarkan dan diterima.

Adanya gerakan conscious beauty, perusahaan-perusahaan kecantikan mulai mengubah pendekatan mereka. Mereka mulai menghilangkan pembagian yang kaku antara produk “untuk laki-laki” dan “untuk perempuan”, dan fokus pada produk yang bersifat universal, di mana keberlanjutan dan etika menjadi nilai utama. Lewat cara ini, baik laki-laki  maupun perempuan dapat merasa nyaman menggunakan produk kecantikan sadar tanpa merasa terbebani oleh stereotip gender.

Tantangan stereotip gender dalam gerakan conscious beauty

Meskipun gerakan conscious beauty berhasil menarik perhatian laki-laki  dan mengubah pandangan mereka tentang perawatan diri, masih ada tantangan besar dalam menghadapi stereotip gender yang mendalam. Laki-laki yang mulai terlibat dalam perawatan kecantikan sering kali dihadapkan pada prasangka bahwa mereka “kurang maskulin” atau terlalu peduli pada penampilan. Hal ini bisa membuat beberapa laki-laki enggan mengadopsi rutinitas perawatan diri yang lebih intens, meskipun mereka sebenarnya peduli terhadap kesehatan mereka.

Stereotip ini juga berlaku bagi perempuan, meskipun dalam bentuk yang berbeda. Banyak perempuan merasa terjebak dalam harapan sosial untuk selalu tampil sempurna dan mematuhi standar kecantikan yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Conscious beauty memberikan alternatif bagi perempuan untuk merangkul kecantikan dengan cara yang lebih autentik dan sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka, tanpa harus tunduk pada tekanan sosial yang membatasi.

Baca juga: Kenapa Stretch Mark di Tubuh Perempuan Dianggap “Dosa Sosial”

Mengubah persepsi gender melalui conscious beauty

Gerakan conscious beauty  berpotensi menjadi alat yang ampuh untuk mengubah stereotip gender. Mendorong penerimaan produk kecantikan yang etis, berkelanjutan, dan inklusif, gerakan ini bisa meruntuhkan batasan-batasan tradisional yang memisahkan lelaki dan perempuan dalam hal perawatan diri. Kecantikan tidak lagi dianggap sebagai domain eksklusif perempuan, dan perawatan diri tidak lagi dilihat sebagai hal yang bertentangan dengan maskulinitas.

Selain itu, gerakan ini juga memberikan kesempatan bagi laki-laki untuk lebih terbuka dalam merawat diri dan menerima keindahan dalam bentuk yang lebih holistik. Mereka didorong untuk melihat perawatan diri sebagai cara untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan sekadar memenuhi standar sosial atau maskulinitas yang kaku. Di sisi lain, perempuan juga mendapatkan kebebasan untuk mengekspresikan kecantikan mereka tanpa harus tunduk pada standar kecantikan patriarki yang eksploitatif.

Gerakan ini telah membuka ruang dialog yang lebih luas tentang peran gender dalam kecantikan dan perawatan diri. Dalam konteks ini, laki-laki dan perempuan dapat menemukan kesamaan dalam cara mereka mendekati kecantikan dan merawat diri, berdasarkan prinsip-prinsip keberlanjutan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Conscious beauty bukan hanya tentang memilih produk kecantikan yang ramah lingkungan dan etis, tetapi juga tentang menantang stereotip gender yang selama ini mengatur cara laki-laki dan perempuan memandang kecantikan dan perawatan diri. Sehingga semakin banyak laki-laki yang terlibat dalam gerakan ini, perawatan diri kini dipandang sebagai bagian penting dari kesejahteraan mereka, bukan hanya sebagai sesuatu yang berkaitan dengan penampilan fisik.

Penerimaan produk kecantikan sadar baik di kalangan laki-laki maupun perempuan mencerminkan perubahan dalam cara masyarakat memandang kecantikan. Menghilangkan pembagian gender yang kaku, gerakan conscious beauty memberikan kesempatan bagi semua orang, tanpa memandang gender, untuk merangkul kecantikan dan perawatan diri dengan cara yang lebih inklusif, etis, dan berkelanjutan. Gerakan ini tidak hanya berpotensi mengubah cara kita merawat diri, tetapi juga cara BPer’s memandang gender dalam konteks kecantikan dan kesejahteraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Mengenal KOALA, Ojek Online Khusus Perempuan di Kota Serambi Mekkah

Lebih dari Sekedar Finansial, Alasan Gen Z Menunda Pernikahan

windy cantika, Atlet Perempuan Indonesia yang Mencatat Sejarah di Olimpiade

Atlet Perempuan Indonesia yang Mencatat Sejarah di Olimpiade

Leave a Comment