Home » Ibu dan Anak » Mengatur Keuangan ala Ibu Tunggal

Mengatur Keuangan ala Ibu Tunggal

Yuni Camelia Putri

Ibu dan Anak

Bincangperempuan.com- Bunda yang berperan menjadi ibu tunggal harus bisa menjadi ibu sekaligus ayah bagi si Kecil, bukan? Bunda dibebankan tanggung jawab untuk memastikan kelangsungan hidup Si Kecil dan diri sendiri. Kabar buruknya, salah satu permasalahan yang banyak dihadapi oleh ibu tunggal adalah sulitnya mengatur finansial yang dimiliki.

Kebanyakan kasus yang ditemukan di lapangan adalah ibu tunggal tidak memiliki cadangan keuangan yang cukup sejak pandemi COVID-19 lho, Bun! Bahkan sepertiga keuangan yang dimiliki oleh para ibu tunggal tidak mampu menangani pengeluaran darurat. Selain itu, kerapuhan finansial semakin diperparah dengan tingginya angka pengangguran dibandingkan dengan perempuan tanpa anak.

Tekanan keuangan yang justru lebih besar dari kelompok lainnya menyebabkan mereka hidup dalam kemiskinan. Untuk mengatasi hal ini, berikut beberapa tips mengatur keuangan yang dapat diterapkan oleh ibu tunggal.

Baca juga: Love Scammer: Ciri dan Cara Menghindarinya

Lunasi hutang yang tersisa

Hutang menjadi beban dan tantangan dalam mengatur keuangan bagi ibu tunggal lho, Bun! Hal ini disebabkan oleh kewajiban ibu tunggal yang harus memenuhi kebutuhan dasarnya dan Si Kecil dengan budget yang harus dipotong untuk melunasi hutang setiap bulannya. Untuk itulah, melunasi hutang menjadi langkah pertama yang harus dilakukan ya, Bun!

Meskipun Bunda memiliki penghasilan yang kecil, hutang harus segera dilunasi. Bunda dapat mengurangi beberapa pengeluaran sampai semua hutang telah dilunasi. Langkah ini mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk diterapkan. Meskipun demikian, kesulitan yang dialami selama melunasi hutang lebih baik daripada terjebak dalam lilitan hutang sepanjang waktu.

Catat keuangan bulanan

Bunda, mencatat keuangan bulanan itu penting, lho! Mencatat pengeluaran bertujuan untuk melacak pemasukan dan pengeluaran agar memahami kondisi keuangan yang dimiliki. Selain itu, cara ini membantu bunda untuk lebih hemat dari sebelumnya.

Catatan keuangan ini dapat Bunda gunakan untuk memilih cara yang tepat dalam mengelola keuangan. Hal ini juga dapat menghindari Bunda dari kemungkinan untuk terjerat utang dan menghindari pengeluaran yang tidak penting.

Gunakan kupon dan diskon yang tersedia

Bunda dapat menggunakan kupon yang didapatkan dari belanja sebelumnya atau diskon yang tersedia di minimarket. Gunakan kupon dan diskon ini untuk mengurangi biaya belanja. Pastikan Bunda telah memeriksa kebijakan kupon dan diskon untuk memahami aturan penggunaan seluruh kupon dan peluang untuk menghemat dalam jumlah besar. Selain itu, Bunda dapat mencari informasi tentang diskon produk melalui website atau grup di media sosial yang membahas tentang hal ini. Cara ini dapat mengurangi pengeluaran dalam jumlah besar.

Buatlah anggaran belanja

Selain mencatat pemasukan dan pengeluaran bulanan, Bunda dapat membuat anggaran belanja bulanan berdasarkan kedua hal tersebut. Cara ini mencakup dana untuk makanan, pendidikan anak, transportasi, perawatan kesehatan, dan tabungan. Penting untuk memastikan anggaran yang dibuat tidak melebihi pendapatan per bulan ya, Bun!

Setelah itu, cobalah untuk tetap bertahan dan berpegang pada anggaran yang telah dibuat dengan menghindari pengeluaran untuk kebutuhan tambahan. Cara ini dapat menyelematkan Bunda dari pemborosan, lho!

Pilih kegiatan gratis atau murah untuk liburan

Alih-alih merencanakan liburan ke luar kota, Bunda dapat menggantinya dengan kegiatan gratis atau murah untuk menghabiskan waktu bersama Si Kecil. Bunda dan Si Kecil dapat mengunjungi perpustakaan kota, taman kota, museum, galeri seni, atau objek wisata yang ada di sekitar.

Memasak makanan di rumah

Sebenarnya, tidak ada salahnya untuk makan di restoran atau membeli makanan yang disukai secara online. Akan tetapi, kebiasaan ini dapat meningkatkan pengeluaran diluar rencana lho, Bun!

Untuk itu, Bunda dapat menguranginya dengan memasak makanan di rumah. Jika dirasa kurang yakin, cobalah mencari resep makanan tersebut di internet. Selain lebih hemat, memasak makanan dirumah justru lebih sehat lho, Bun!

Baca juga: Femisida: Memahami Kekerasan Berbasis Gender dan Tindakan Pencegahannya

Rutin menabung sebagian pemasukan setiap bulannya

Setelah berhasil mengatur keuangan Bunda, cobalah menyisihkan sedikit penghasilan untuk menabung. Menabung dapat membantu Bunda untuk mencapai keinginan seperti membeli rumah baru, memberikan anak sekolah yang lebih baik, atau sekadar menyimpannya untuk membeli hal telah lama diinginkan.

Siapkan dana darurat

Musibah dapat datang kapan saja tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Untuk itu, Bunda harus menyiapkan dana darurat diluar tabungan lainnya. Dana darurat ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan menyelematkan Bunda dari situasi tidak terduga hingga hutang.

Teruslah mencari pekerjaan yang lebih layak

Jika pekerjaan Bunda memiliki gaji yang lebih kecil, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan lainnya agar dapat menghasilkan lebih banyak uang. Cobalah untuk mendaftar pekerjaan paruh waktu atau peluang pekerjaan secara daring untuk meningkatkan penghasilan.

Cara ini dapat membantu Bunda untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap bulannya. Selain itu, penghasilan tambahan dapat membantu Bunda untuk mengatur pengeluaran atau menambah tabungan yang ada.

Meskipun terlihat sangat sulit, Bunda dapat menjadikan tips ini sebagai tantangan untuk menciptakan stabilitas keuangan di masa depan. Nah, Bunda dapat menerapkan tips diatas untuk memenuhi kebutuhan hidup, menghemat uang, dan menjalani kehidupan yang lebih menyenangkan lho, Bun!

Sumber:

  • Cher, 2023. “5 Budgeting Hacks for Single Moms”, dalam Mom and More
  • Single Mother Survival Guide Author, 2023. “FOUR BUDGETING HACKS FOR SINGLE MOTHERS”, dalam Single Mother Survival Guide
  • Woombie Author, 2023. “8 Effective Tips for Single Moms to Manage Finances”, dalam Woombie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

gerakan perempuan, Ibu Tunggal, perempuan cerdas finansial, singlemoms indonesia

Artikel Lainnya

Ajarkan Anak Untuk Mengendalikan Diri

Sindrom Baby Blues

BKKBN: 57% Ibu di Indonesia Alami Gejala Baby Blues

Simalakama Biaya Penitipan Anak di Ibukota

Simalakama Biaya Penitipan Anak di Ibukota 

Leave a Comment