Bincangperempuan.com- Bunda pasti sering menemukan Si Kecil yang suka memasukkan benda ke dalam mulutnya, bukan? Duh, tingkah Si Kecil ini bikin panik banget, kan? Eits, jangan panik dulu ya, Bun. Tingkah ini merupakan cara Si Kecil untuk mengenali dunia melalui panca inderanya. Rasa penasaran yang dimiliki oleh Si Kecil membuat mereka suka memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya atau menempelkan jari-jari di telinganya.
Alih-alih panik melihat aksi Si Kecil ini, Bunda dapat mengenalkan permainan sensorik sebagai alternatifnya, lho! Permainan sensorik merupakan aktivitas yang ditujukkan untuk merangsang indera Si Kecil melalui sentuhan, pengelihatan, penciuman, dan pengecapan agar memahami dunia di sekelilingnya.
Nah, kira-kira kenapa sih permainan sensorik penting untuk Si Kecil? Yuk kepoin penjelasannya, Bun!
Baca juga: Femisida: Memahami Kekerasan Berbasis Gender dan Tindakan Pencegahannya
Manfaat permainan sensorik untuk perkembangan si kecil
Bunda, tau nggak sih kalau permainan sensorik memiliki banyak manfaat bagi Si Kecil? Terapis okupasi Suzanne Messer, MS, OTR/L, mengatakan bahwa permainan sensorik membantu untuk mengembangkan koneksi saraf di otak dan mempelajari aspek-aspek di sekitarnya. Hal ini turut membantu Si Kecil untuk meningkatkan kualitas memori dan minatnya terhadap keterampilan baru.
Tak hanya itu, permainan sensorik memiliki peran lainnya terhadap tumbuh kembang Si Kecil. Beberapa peran permainan sensorik untuk tumbuh kembang Si Kecil, seperti:
1. Meningkatkan kemampuan bahasa
Permainan sensorik dapat membantu Si Kecil untuk meningkatkan kemampuan bahasanya. Rasa penasaran yang tinggi mendorong Si Kecil dalam memahami tekstur, rasa, dan objek yang dapat mendorong anak untuk menjelaskan emosi dan dunia melalui perkataan.
Singkatnya, permainan sensorik yang melibatkan indera telah mengajarkan Si Kecil untuk mendeskripsikan kegiatannya dan perasaannya melalui kata-kata yang lebih deskriptif untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Sebagai contoh, Si Kecil mencoba untuk mendeskripsikan rasa asin dan lengket ketika menginginkan keju.
2. Mendorong keterampilan motorik
Permainan sensorik telah mendorong keterampilan motorik halus dan kasar anak. Keterampilan motorik halus berkaitan dengan gerakan yang dilakukan oleh otot kecil dan bagian-bagian tubuh tertentu dengan koordinasi yang cermat untuk aktivitas seperti menulis, mengancingkan baju, dan menggunting kertas. Sedangkan keterampilan motorik kasar berkaitan dengan koordinasi diantara kelompok otot besar dan bertanggung jawab untuk kegiatan seperti berlari.
Dalam praktiknya, keterampilan motorik dapat didorong melalui permainan sensorik melalui permainan dan benda-benda yang membuat anak melakukan gerakan seperti menuangkan air, membangun istana dari balok, dan menyusun puzzle. Permainan ini telah memberikan kebebasan pada anak untuk mengeksplorasi benda-benda yang dapat memperkuat dan membangun kemampuan motoriknya.
3. Membantu pertumbuhan kognitif
Permainan sensorik yang mendorong rasa penasaran Si Kecil melalui eksperimen, mengajukan pertanyaan kecil, atau memikirkan cara kerja sesuatu yang menjadi bagian dari pertumbuhan kognitif. Aktivitas ini mendorong Si Kecil untuk terampil dalam memecahkan masalah.
Terapis okupasi Suzanne Messer, MS, OTR/L, menjelaskan jika permainan sensorik telah mendorong anak untuk terlibat dan mengeksplorasi cara bermain melalui aktivitas dan cara mengatasi tantangan yang dihadapi seperti menjaga keseimbangan di ayunan.
4. Memberikan efek menenangkan
Apakah Bunda mempercayai jika permainan sensorik dapat menenangkan Si Kecil? Faktanya, permainan sensorik memang dapat menenangkan anak lho, Bun! Bunda pasti pernah menemukan Si Kecil yang lebih tenang setelah melompat-lompat di sekitar ruangan, kan?
Singkatnya, permainan sensorik membantu Si Kecil untuk mengatur rasa tidak nyamannya seperti bosan atau gelisah melalui kegiatan seperti mengelus kucing, berbaring diatas selimut, atau memandangi bintang-bintang di langit. Selain itu, aktivitas ini memberikan sinyal kepada Si Kecil untuk tetap di tempatnya.
5. Menumbuhkan interaksi sosial
Permainan sensorik yang dilakukan bersama teman sebaya atau saudara kandung telah menumbuhkan keterampilan sosial anak, lho, Bun! Si Kecil akan mempelajari cara berkomunikasi dan beradaptasi dengan orang lain ketika bermain. Hal ini juga membangun kemampuan koordinasi dan kerja sama anak dalam menyelesaikan sesuatu.
Baca juga: Berinvestasi pada perempuan: Mempercepat kemajuan
Jenis-jenis permainan sensorik
Setelah mengetahui peran dari permainan sensorik, Bunda pasti penasaran apa saja jenis-jenis permainan sensorik bagi anak, kan? Tenang saja Bun, Leah Young, CTRS, selaku terapis rekreasi merekomendasikan beberapa permainan sensorik yang dapat diberikan kepada Si Kecil. Jenis-jenis permainan sensorik tersebut, ialah:
1. Lukisan jari
Mengajak Si Kecil untuk membuat lukisan jari dapat meningkatkan kreativitasnya. Bunda dapat membantu untuk melukis tangan dan kaki Si Kecil dengan kuas yang lembut di selembat kertas. Selain itu, Bunda dapat membiarkan Si Kecil mencampur, mengaduk, dan mencelupkan tangannya didalam cat. Untuk mengurangi kekacauan di dalam rumah, Bunda dapat melakukannya di luar ruangan.
2. Bermainan dengan makanan
Bunda pasti tidak senang jika Si Kecil memainkan makanannya, tetapi sebaiknya Bunda mempertimbangkan hal ini lagi, lho! Bermain dengan makanan justru dapat membantu mengembangkan indera perasa Si Kecil. Nah, Bunda dapat membiarkan Si Kecil mencicipi, mencium atau meremas makanan untuk mempelajari tekstur, rasa, dan baunya.
3. Mengenalkan musik
Musik dapat membantu Si Kecil dalam menambah kosakata baru, meningkatkan suasana hati, dan membangun koordinasi. Selain itu, Bunda dapat menggunakan sendok, gelas, dan panci kayu sebagai alat musik untuk mengenalkan berbagai jenis suara yang dapat dihasilkan. Hal ini akan membantu anak untuk meningkatkan keterampilan dalam musik.
4. Bermain di luar
Membiarkan Si Kecil ketika cuaca sedang cerah dapat memberikan banyak manfaat baginya lho, Bun! Bunda dapat mengajak Si Kecil bermain di halaman dengan bak pasirnya, berlarian atau berguling-guling di rumput. Selain ketiga hal tersebut, Bunda dapat memberikan permainan lain yang dapat merangsang Si Kecil untuk melompat, merangkak, berguling, atau mendorong hal-hal positif lainnya.
5. Menggunakan wadah besar
Bunda dapat menggunakan bak plastik atau wadah besar dan mengisinya dengan benda-benda berbeda seperti sobekan kertas, pasir, air, atau bola-bola kecil. Tambahkan sekop atau mainan kecil untuk membantu Si Kecil selama bermain.
Nah, permainan ini dapat mendorong imajinasi Si Kecil melalui eksplorasi dan membiasakan diri dengan tekstur yang tidak dikenalinya lho, Bun! Bunda juga dapat mengawasi Si Kecil selama bermain untuk mencegah bahaya yang mengancamnya.
Sebenarnya, tidak ada batasan waktu untuk menerapkan permainan sensorik kepada Si Kecil. Jadi, Bunda dapat mulai menerapkannya secara perlahan melalui aktivitas sehari-hari yang dapat mendukung perkembangan Si Kecil.
Sumber:
- Cleveland Clinic Team, 2022. “What Is Sensory Play? The Benefits for Your Child and Sensory Play Ideas”, dalam Cleveland Clinic
- Staff Author, 2023. “How Kids Benefit From Sensory Play”, dalam Parents