Wahyu Widiastuti, Pentingnya Penguatan Pendidikan Politik Perspektif Gender
“SAYA nggak mau ikut-ikutan bohongin rakyat. Saya hanya ingin fokus penelitian saja, penguatan perempuan. Kalau membantu di ranah politiknya belum
“SAYA nggak mau ikut-ikutan bohongin rakyat. Saya hanya ingin fokus penelitian saja, penguatan perempuan. Kalau membantu di ranah politiknya belum
“Ini bukan hanya pekerjaan, ini sudah menjadi hobi,” kata Uli saat mengawali percakapannya dengan bincangperempuan.com. Tangannya meraih segelas kopi pandan,
“Kekerasan (seksual,red) itu berpotensi terjadi pada siapa pun,” tutur Susi. Suaranya tegas selaras dengan terik matahari yang samar-samar menyelinap disela-sela
Kembangkan Metodologi Etnografi Feminis Poskolonial “TESISKU di Belanda dulu tahun 1992 soal Kowani (Kongres Wanita Indonesia, 22 Desember 1928,red). Namun,
AWAN menghitam pekat pada sore hari akhir bulan lalu. Tetesan air hujan yang jatuh perlahan membasahi permukaan bumi. Tiba di
SECARA umum perempuan rentan mengalami kekerasan, maka perempuan penyandang disabilitas menjadi kelompok paling rentan mengalami kekerasan berlapis dalam berbagai dimensinya.
HARI itu menunjukkan pukul 10.55 WIB, saya tiba di Sekolah Alam Bengkulu (SAB) Mahira atau lebih dikenal dengan Sekolah Alam
TUMPUKAN 10 karung plastik berwarna putih terlihat dengan jelas dari pintu masuk di samping kanan rumah Misha Atika di Desa
DAMPAK negatif perubahan iklim terhadap kopi dirasakan nyata oleh Supartina Paksi, perempuan petani kopi di Desa Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang.