Mengenal Perimenopause: Masa Transisi Menjelang Menopause
Perimenopause adalah periode waktu sebelum menopause yang ditandai dengan perubahan kadar hormon, terutama estrogen dan progesteron, yang diproduksi oleh ovarium.
Perimenopause adalah periode waktu sebelum menopause yang ditandai dengan perubahan kadar hormon, terutama estrogen dan progesteron, yang diproduksi oleh ovarium.
Ternyata masyarakat cenderung mempunyai pandangan berbeda terhadap laki-laki dan perempuan. Laki-laki yang punya banyak pasangan lebih sering dianggap “keren” atau menarik, sementara perempuan yang punya banyak pasangan malah dicap sebagai “murahan” atau “tak tahu malu.”
Film menjadi salah satu media yang paling berpengaruh dalam mencerminkan dan membentuk pandangan masyarakat tentang kepemimpinan perempuan. Melalui karakter-karakter yang diperankan dalam layar lebar, B’Pers dapat melihat representasi kepemimpinan perempuan yang kuat dan inspiratif.
Mulai dari lingkungan sosial hingga dunia kerja, keramahan sering kali dianggap sebagai keharusan. Namun, apakah benar konstruksi “just be nice” ini membawa dampak positif, atau justru membatasi ruang gerak perempuan?
Dalam masyarakat kita, kesendirian kerap kali diasosiasikan dengan kesepian. Hal ini membuat banyak orang menghindari waktu sendiri dan lebih memilih berada di tengah keramaian meskipun kadang tidak memberikan kebahagiaan sejati.
Pesan “membuat kulit tampak putih” erat kaitannya dengan standar kecantikan yang bersifat rasial sebagai peninggalan kolonialisme, dimana menganggap kulit putih sebagai lambang kecantikan, status sosial, atau bahkan kesuksesan.
Feminine energy sebenarnya lebih dari sekadar kelembutan atau kehangatan. Energi ini berhubungan dengan bagaimana kamu merawat diri, menerima cinta, dan menciptakan harmoni dalam hubungan.
Secara sederhana, cisgender adalah istilah yang merujuk pada individu yang identitas gender atau ekspresi dirinya sesuai dengan jenis kelamin yang mereka miliki sejak lahir.
Antologi “Ibu Kemanusiaan” (2021) diterbitkan untuk memperingati 86 tahun Buya Syafii Maarif, berisi refleksi dan nilai nasionalisme dari sudut pandang perempuan Indonesia. Salah satu tulisan, karya Ibu Ita Fatia Nadia, yang menggambarkan nasionalisme melalui kisah eksil perempuan yang sering terlupakan dalam sejarah.