Bincangperempuan.com- B-pers, kamu pasti tahu dengan drama korea ‘Queen of Tears’ yang sedang trending di Netflix dan media sosial, bukan? Yups, drama yang diperankan oleh Kim Soo Hyun, Kim Jiwon, dan teman-temannya ini berhasil menarik perhatian pencinta drama korea, lho! ‘Queen of Tears’ merupakan drama korea yang dikemas dengan unsur komedi dan romantis.
Selain berhasil menyuguhkan kisah percintaan yang fresh dan penuh tawa, drama ini turut menentang sistem patriarki dan menunjukkan kekuatan perempuan, lho! Loh, kok bisa sih? Yuk, intip penjelasannya disini!
Mengkritik patriarki di era modern
Drama ‘Queen of Tears’ patut diancungi jempol karena berhasil mengkritik sistem patriarki yang disajikan dengan unsur komedi. Salah satu adegan dalam drama ini menggambarkan tentang menantu laki-laki yang menyiapkan makanan tradisional untuk keluarga Queens Group, dimana dalam tradisi Korea Selatan justru hal ini menjadi tanggung jawab menantu perempuan di Korea.
Drama ini seakan menepis anggapan bahwa pekerjaan rumah tangga hanya menjadi tanggung jawab perempuan saja. Di drama ini, kamu dapat menemukan Baek Hyun-Woo yang diperankan oleh Kim Soo-Hyun mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga. Adegan ini disajikan dengan kelucuan dan kritik halus terhadap diskriminasi gender dan nilai patriarki yang menyebabkan penderitaan bagi perempuan setelah menikah.
Kuatnya diskriminasi gender dan nilai patriarki di negara maju ini mencerminkan kegagalan terbesar yang tak pernah ditangani dengan serius. Perempuan tidak hanya dibebankan pekerjaan rumah tangga tetapi dituntut untuk memenuhi ‘kesempurnaan’ yang menjadi ekspektasi masyarakat. Berbeda dengan drama korea lainnya, drama ‘Queen of Tears’ seakan mendesak negara-negara untuk berhenti mempertahankan nilai patriarki. Ya, disinilah nilai pentingnya untuk memperhatikan bahwa arus utama sebuah negara adalah mengubah tantangan dan norma gender yang telah lama menyimpang.
Baca juga: Potret Perempuan: Betarung di Bawah Terik Matahari
Perempuan harus memiliki keberanian yang kuat
Jika biasanya kamu melihat bahwa perusahaan hanya dipimpin oleh laki-laki, kamu akan menemukan hal sebaliknya setelah menonton drama ini. Drama ‘Queen of Tears’ justru menjadikan anak perempuan dari Queens Group sebagai calon pemimpin perusahaan di masa depan. Yups, Hong Hae-in menjadi sosok perempuan yang dinilai berpotensi untuk menciptakan kemajuan dalam bisnis milik Queens Group.
Karakter Hong Hae-In diperankan oleh Kim Ji-Won digambarkan sebagai perempuan cerdas dan mandiri serta dianggap ideal sebagai pemimpin. Hae-in berhasil menunjukkan bahwa perempuan memegang peran penting dalam memimpin perubahan budaya yang lebih baik. Secara tidak langsung, ia menghilangkan kepercayaan “pangeran di atas kuda putih akan menyelamatkan Cinderella”.
Hae-in sebagai pemimpin di Queens Group telah membalikkan peran gender tradisional dengan menawarkan perspektif baru tentang kisah Cinderella yang selama ini dianggap tak berdaya. Jika biasanya perempuan harus menunggu lamaran dari laki-laki, Queens of Tears justru menyajikan adegan dimana perempuan harus berani dalam menetapkan pasangan yang diinginkannya. Dalam hal ini, Hae-In mengambil inisiatif dengan menerbangkan helikopter ke pedesaan untuk menyatakan cintanya kepada Hyun-Woo.
Baca juga: CP WCC, 23 Tahun Berkiprah untuk Perempuan Korban Kekerasan
Enam hal penting yang diajarkan Hong Hae-In untuk perempuan
Drama Queen of Tears menggambarkan kompleksitas hubungan keluarga dan rumah tangga antara Baek Hyun-Woo dan Hong Hae-In. Meskipun demikian, ada beberapa hal penting yang diajarkan Hong Hae-In untuk para perempuan lho, B-Pers!
1. Tidak berhenti untuk belajar hal baru. Hong Hae-In dilahirkan dari keluarga konglomerat yang memudahkannya untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini dimanfaatkan oleh Hae-In untuk terus belajar untuk memperluas pengetahuannya di bidang yang diinginkannya, salah satunya dengan belajar di luar negeri. Eits, ini tidak berarti kamu harus kaya seperti Hae-In ya, B-Pers? Nilai penting yang digambarkan dari poin ini adalah perempuan harus terus belajar tanpa memperdulikan anggapan masyarakat.
2. Memiliki ambisi yang kuat. Jika biasanya kamu menemukan penggambaran perempuan yang menerima hidupnya, kamu akan kaget dengan karakter Hae-In yang dipenuhi dengan ambisi. Ambisi yang dimiliki oleh Hae-In mendorongnya untuk tekun mengejar kesempatan untuk menjadi pemimpin perusahaan Queens Group. Kamu dapat melihat ketekunan Hae-In yang berhasil mencapai target penjualan sebesar 1 triliun won, sebuah prestasi yang akan memperkuat posisinya sebagai pewaris sah Grup Queens. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pemimpin yang selalu memiliki inovasi baru bagi perusahaan keluarganya. Tentu saja, sifat Hae-In tersebut dapat kamu contoh sebagai semangat untuk tidak berhenti dalam menggapai mimpimu ya, B-Pers!
3. Mandiri. Sifat mandiri Hae-In ditunjukkan melalui keseriusannya dalam menempuh pendidikan, bekerja, dan menyelesaikan permasalahannya. Alih-alih terus meminta uang kepada orang tuanya, Hae-In memilih untuk terlibat langsung dalam bisnis Queens Groups agar dapat mandiri secara finansial. Setelah menikah, Hae-In tidak menekan suaminya untuk memenuhi keinginannya melainkan mengajak suaminya untuk terlibat dalam bisnisnya.
4. Miliki skill komunikasi yang baik untuk membangun koneksi. Hae-In dikenal memiliki komunikasi yang baik ketika bertemu dengan orang baru. Skill komunikasi yang baik dapat membantu kamu dalam membangun koneksi dengan orang-orang yang berpotensi membantu di masa depan. Untuk itu, skill ini penting banget buat kamu lho, B-Pers!
5. Pentingnya berinvestasi dalam kesehatan. Investasi dalam kesehatan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh semua orang termasuk perempuan. Karakter Hae-In yang menderita penyakit mematikan justru terus mencari upaya untuk mengatasi penyakitnya. Kegagalan Hae-In dalam menjaga kesehatannya justru mengingatkan kamu untuk menjaga kesehatanmu meskipun memiliki kesibukan yang tiada hentinya. Untuk itu, penting agar kamu berinvestasi dalam kesehatan melalui mengonsumsi makanan yang sehat dan istirahat yang cukup.
6. Ingatlah bahwa masih banyak orang yang mencintaimu. Di drama ‘Queens of Tears’, Hae-In hidup didalam keluarga yang tidak mementingkan perasaan dan kondisi satu sama lain. Kondisi ini membuatnya merasa terpuruk selama bertahun-tahun. Akan tetapi, hal ini berubah setelah ia bertemu dengan keluarga Hyun-Woo yang memberikannya banyak kasih sayang. Melalui adegan ini, kamu diingatkan untuk tidak menyerah dalam kondisi terpurukmu. Cobalah untuk menghapus pikiran bahwa kamu tidak pernah dicintai karena masih banyak orang yang mencintai meskipun terlambat ditemui.
Sumber:
- KTimes, 2024. “’Queen of Tears’ challenges patriarchy, strikes chord globally”, dalam The Korea Times