Home » News » Kenali Attachment Style, Pahami Pola Cintamu

Kenali Attachment Style, Pahami Pola Cintamu

Ais Fahira

News

Kenali Attachment Style, Pahami Pola Cintamu

Bincangperempuan.com– Masih ingat Summer dari 500 Days of Summer? Karakternya bisa bikin orang geregetan karena tidak mau berkomitmen, sementara Tom, tampak begitu mendambakan hubungan yang lebih serius. Tapi, kalau dipikir-pikir, Summer sebenarnya sudah jujur sejak awal bahwa ia tidak mencari hubungan serius.

Namun, ada hal menarik dari karakter Summer, ia cenderung menghindari pembicaraan soal perasaan dan komitmen. Di salah satu adegan, dimana dirinya mengungkapkan tak butuh pasangan, Summer juga mengatakan bahwa dirinya tidak melihat cinta di hubungan sebelumnya, bahkan pada kedua orang tuanya:

“…most marriages end in divorce these days, like my parents”

Jika dilihat dari sudut pandang psikologi, mungkin saja Summer memiliki gaya keterikatan (attachment style) yang disebut avoidant. Tapi, sebelum itu, apa sih yang dimaksud attachment style?

Baca juga: Backburner Relationship, Ketidakjelasan dalam Hubungan

Apa Itu Attachment Style?

Attachment style adalah pola hubungan emosional yang terbentuk sejak masa kanak-kanak, terutama dipengaruhi oleh pola asuh dan interaksi dengan pengasuh utama. Merangkum dari Verywell Mind, konsep ini diperkenalkan oleh psikolog John Bowlby, yang menekankan pentingnya hubungan awal antara anak dan pengasuh dalam membentuk rasa aman. 

Mary Ainsworth kemudian mengembangkan teori ini melalui eksperimen Strange Situation, yang mengkategorikan pola keterikatan anak-anak terhadap pengasuh mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa pola ini tidak hanya relevan pada masa kanak-kanak, tetapi juga sering kali terbawa hingga dewasa.

Temuan tersebut menegaskan bahwa pola asuh di masa kecil memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan romantis maupun hubungan interpersonal lainnya. Pada hubungan dewasa, attachment style memengaruhi bagaimana seseorang merespons konflik, menunjukkan kasih sayang, dan mengekspresikan kebutuhan emosional.

Berikut ini, terdapat empat jenis attachment style yang paling umum:

1. Secure Attachment

Orang dengan secure attachment merasa nyaman dengan kedekatan dan keintiman emosional. Mereka memiliki rasa percaya diri dalam memberikan dan menerima dukungan, serta mampu mengatasi konflik dengan cara yang dewasa.
Ciri-ciri secure attachment pada orang dewasa meliputi:

  • Kemampuan membangun hubungan yang sehat dan saling percaya.
  • Tidak takut pada penolakan atau ditinggalkan.
  • Mampu menghadapi konflik tanpa kehilangan kendali emosi.

Orang dewasa dengan secure attachment cenderung percaya bahwa cinta romantis bisa bertahan lama. Contohnya adalah pasangan yang terbuka dalam komunikasi, saling mendukung, dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik.

2. Anxious Attachment

Anxious attachment sering ditandai dengan kebutuhan tinggi akan kepastian dan perhatian dari pasangan. Orang dengan pola ini cenderung merasa tidak aman, khawatir akan ditinggalkan, atau merasa tidak cukup dicintai.
Ciri-ciri anxious attachment pada orang dewasa:

  • Sering mencari validasi dan kepastian dari pasangan.
  • Mengalami kecemasan ketika pasangan tidak responsif.
  • Cenderung menghindari konflik karena takut merusak hubungan.

Orang dewasa dengan pola ini biasanya mudah jatuh cinta, tetapi sering kali merasa cemas akan keberlanjutan hubungan. Dalam konteks karakter film 500 Days of Summer, Tom adalah contoh yang bisa mewakili anxious attachment.

3. Avoidant Attachment

Avoidant attachment ditandai dengan kecenderungan menjaga jarak emosional dan menghindari hubungan yang terlalu mendalam. Orang dengan gaya ini merasa tidak nyaman dengan kedekatan emosional dan sering kali memandang cinta sebagai sesuatu yang sementara, tidak permanen.
Ciri-ciri avoidant attachment pada orang dewasa:

  • Sulit membuka diri secara emosional kepada pasangan.
  • Menghindari komitmen atau hubungan yang serius.
  • Menganggap kemandirian lebih penting daripada kedekatan emosional.

Summer dalam 500 Days of Summer bisa jadi contoh untuk gaya ini, di mana ia lebih suka hubungan tanpa komitmen karena merasa tidak nyaman dengan kedekatan emosional.

4. Disorganized Attachment

Gaya keterikatan ini merupakan kombinasi antara anxious dan avoidant attachment, sering kali disebabkan oleh pengalaman traumatis di masa kecil. Orang dengan disorganized attachment biasanya memiliki hubungan yang penuh kebingungan dan ketidakpastian.
Ciri-ciri disorganized attachment pada orang dewasa:

  • Perilaku yang tidak konsisten dalam hubungan, seperti ingin dekat tetapi juga takut terluka.
  • Kesulitan mempercayai pasangan karena trauma masa lalu.
  • Ketakutan akan keintiman emosional tetapi merasa kesepian.

Orang dengan pola ini biasanya membutuhkan dukungan psikologis untuk memahami dan mengatasi trauma yang memengaruhi hubungan mereka.

Jadi bagaimana B-pers apakah kamu sudah mengenali attachmen style milikmu? Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah kamu nyaman dengan kedekatan emosional, atau justru menghindarinya? Apakah kamu sering merasa cemas jika pasangan tidak memberi perhatian penuh? Ketika konflik terjadi, apakah kamu cenderung menghadapinya atau justru menjauh? Jawaban-jawaban ini bisa menjadi petunjuk untuk memahami pola hubunganmu.

Baca juga: “Needy”, Ketergantungan Emosional yang Katanya Menguji Cinta 

Kenapa Penting Mengetahui Attachment Style?

Penting untuk memahami attachment style, karena dengan mengenal pola keterikatan dapat membangun hubungan yang lebih sehat, baik dengan pasangan maupun diri sendiri. Kesadaran ini bisa membantu kamu memahami pola yang mungkin kurang sehat dan mulai bekerja untuk memperbaikinya.

Kabar baiknya, attachment style bukan sesuatu yang permanen. Dengan refleksi, kesadaran, atau bahkan terapi, kita bisa mengubah pola yang terbentuk sejak kecil ini. Prosesnya memang tidak instan, tapi seiring waktu, hubunganmu bisa menjadi lebih dewasa dan memuaskan.

Perlu diingat, banyak hal terjadi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Semua pengalaman di antaranya, termasuk hubungan romantis, pertemanan, dan dinamika keluarga, juga memainkan peran besar dalam membentuk attachment style saat dewasa.

Misalnya, seseorang yang memiliki gaya keterikatan secure di masa kecil dapat berubah menjadi tidak secure di masa dewasa akibat pengalaman traumatis. Sebaliknya, mereka yang memiliki anxious atau avoidant attachment di masa kecil bisa mengembangkan keterikatan yang lebih aman melalui pengalaman yang mendukung dan terapi. 

Jadi, Apakah Kamu Lebih Mirip Summer atau Tom?

Pada akhirnya, tidak ada yang salah dengan menjadi Summer yang mandiri atau Tom yang penuh kasih sayang. Yang terpenting adalah menyadari pola-pola ini, sehingga kita bisa belajar mencintai dengan cara yang lebih sehat. Perubahan membutuhkan waktu, tapi pemahaman adalah langkah pertama menuju hubungan yang lebih baik. 

Dengan mengenali attachment style-mu, kamu bisa lebih memahami kebutuhan emosional dalam hubungan, baik itu hubungan romantis maupun pertemanan. Hal ini membantumu menghindari kesalahpahaman, menetapkan batasan yang sehat, dan menyadari kesiapan diri. Jika merasa belum siap untuk hubungan serius karena gaya keterikatanmu belum secure, tidak ada salahnya memperbaiki dan mempersiapkan diri terlebih dahulu. Mengenali diri adalah langkah awal menuju hubungan yang lebih seimbang dan memuaskan.

Referensi:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Inovasi Sabun Batang Ramah Lingkungan dengan Eco Enzyme

Empat Kursi DPR RI Dapil Bengkulu Diraih Perempuan

How to Improve Your Speaking Skills Professionally

Meningkatkan Keterampilan Public Speaking bersama Risfi Asfiana

Leave a Comment