Bincangperempuan.com- B’Pers, Ibu di rumah pernahkah mengalami pembengkakan payudara setelah melahirkan? Loh, kok bisa? Pembengkakan payudara dapat terjadi ketika payudara memproduksi ASI lebih banyak dari biasanya. Kondisi ini menyebabkan payudara menjadi nyeri dan membengkak ketika bunda mencoba menyapih si kecil.
Selain itu, perubahan hormonal juga turut berperan penting untuk menyebabkan nyeri payudara setelah melahirkan. Hormon oksitoksin yang dilepaskan membantu ibu mengeluarkan ASI ketika menyusui. Ketika masa menyusui dimulai, tubuh akan mengalami perubahan hormonal sehingga muncul rasa nyeri dan rasa tidak nyaman pada payudara.
Untuk meminimalisasi rasa nyeri, diperlukan pendekatan secara bertahan agar tubuh dapat menyesuaikan dengan perubahan produksi ASI dan kadar hormon. Selain itu, pembengkakan payudara ini membutuhkan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. Nah, kira-kira apa aja sih penyebab, gejala, hingga perawatan yang tepat untuk mengatasi pembengkakan payudara ketika menyapih? Yuk, kepoin penjelasannya!
Baca juga: BKKBN: 57% Ibu di Indonesia Alami Gejala Baby Blues
Penyebab Pembengkakan Payudara
Pembengkakan payudara adalah hasil dari peningkatan aliran darah di payudara. Peningkatan aliran darah ini membantu payudara untuk menghasilkan ASI yang cukup ketika menyusui. Pembengkakan payudara ini menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Meskipun demikian, jangan panik dulu ya, Bun! Pembengkakan payudara pada tingkat tertentu merupakan hal normal yang dialami selama satu atau dua minggu pertama setelah melahirkan. Pembengkakan payudara ini akan membaik dalam beberapa hari seiring dengan berkembangnya kebiasaan menyusui dan produksi ASI untuk memenuhi kebutuhan si kecil. Penyebab lain payudara membengkak ketika menyusui, di antaranya:
- Perubahan jadwal menyusui. Perubahan jadwal menyusui dapat berdampak besar pada pembengkakan payudara. Kondisi ini dipengaruhi oleh suplai ASI yang melimpah dan tidak dikeluarkan dalam waktu tertentu. Akibatnya, payudara akan terus terisi dan menyebabkan pembengkakan payudara jika tidak ditangani. Sebagai contoh, Bunda merasakan pembengkakan ketika jadwal tidur si kecil berubah dari biasanya.
- Pasokan ASI yang berlimpah. Umumnya, jumlah ASI yang dihasilkan tubuh didasari oleh sebanyak apa si kecil menyusu. Semakin banyak si kecil menyusu, maka semakin banyak ASI yang diproduksi untuk memastikan si kecil kenyang. Sayangnya, jumlah ASI yang terlalu banyak justru menyebabkan payudara Bunda membengkak dari biasanya.
- Menyapih atau memberikan susu formula ke si kecil. Bunda, menyapih si kecil biasanya dilakukan ketika ia memasuki usia 1 tahun. Menyapih atau memberikan susu formula kepada si kecil dapat menyebabkan payudara membengkak karena berkurangnya periode menyusui si kecil. Akibatnya, terjadi kelebihan pasokan susu untuk sementara yang menyebabkan payudara membengkak dari sebelumnya. Kondisi ini juga berlaku ketika bunda terlalu cepat menyapih si kecil tanpa melakukan penyesuaian secara bertahap.
Baca juga: Jungkir Balik Nasib Buruh Perempuan di Indonesia
Gejala Pembengkakan Payudara
Setelah mengetahui penyebabnya, Bunda juga perlu mengenali gejala dari pembengkakan payudara, lho! Kenapa sih hal ini penting? Mengenali gejala pembengkakan payudara dapat membantu Bunda untuk mencegah risiko lebih dini yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari.
Kira-kira, apa aja sih gejala dari pembengkakan payudara? Berikut ini gejala yang paling umum dirasakan oleh bunda-bunda pasca melahirkan.
- Nyeri di payudara
- Payudara terasa kencang atau keras
- Pembengkakan payudara yang meluas di bagian bawah payudara hingga meluas ke ketiak
- Munculnya benjolan atau puting menjadi rata.
- Bayi sulit untuk menyusui
- Muncul rasa hangat dan kemerahan di payudara
Bunda, perlu diingat bahwa pembengkakan payudara biasanya terjadi pada hari ke sembilan atau kesepuluh pasca melahirkan. Pembengkakan ini dapat terjadi karena ketidaksesuaian jumlah ASI yang diproduksi dengan yang dikeluarkan.
Pembengkakan payudara ini turut membuat si kecil sulit untuk menyusui. Gejala ini dapat terjadi karena peradangan pada payudara yang menimbulkan efek ke seluruh tubuh.
Cara Mengatasi Payudara yang Membengkak
Pembengkakan payudara pasca melahirkan pasti membuat Bunda merasa kurang nyaman, bukan? Cara mengatasi payudara bengkak bisa dilakukan seperti tip di bawah ini.
- Tidak memompa ASI secara berlebihan. Memompa ASI secara berlebihan dapat menyebabkan payudara Bunda membengkak dari biasanya. Untuk itu, bunda dapat mengatasinya dengan memompa ASI sesuai dengan kebutuhan si kecil.
- Mengompres payudara dengan handuk yang hangat. Mengompres payudara dengan handuk yang hangat dapat mengurangi peradangan di payudara. Bunda, dapat melakukan cara ini berulang kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
- Kenakan bra yang tepat. Mengenakan bra yang tepat dapat membantu melancarkan peredaran darah di payudara dan menjaga ASI tetap mengalir secara normal. Jika mengalami kesulitan dalam memilih bra yang tepat, Bunda dapat menanyakannya pada layanan kesehatan terdekat.
- Memeras Asi dengan tangan. Memerasa asi dengan tangan dilakukan untuk mengurangi tekanan yang menumpuk di payudara serta mengurangi rasa sakitnya. Pemerasan ASI secara manual ini dapat memastikan bunda agar tidak memeras terlalu banyak asi sehingga produksi ASI dapat lebih stabil.
- Cobalah menyusui dengan posisi berbaring miring. Posisi berbaring miring menghadap ke kanan atau kiri dapat membantu si kecil agar lebih nyaman selama menyusu. Selain itu, cara ini dapat membantu bunda untuk mencegah pembengkakan pada payudara ketika menyusui.
Sumber:
- Kimberly Holland, 2019. “Breast Engorgement: Is It Normal? What Can I Do About It?”, dalam healthline
- Cleveland Clinic Team, 2023. “Breast Engorgement”, dalam Cleveland Clinic