Home » Tokoh » Perempuan Pejuang Sampah Plastik di Indonesia

Perempuan Pejuang Sampah Plastik di Indonesia

Cindy Hiong

Lingkungan, Tokoh

Bincangperempuan.com- Persoalan sampah plastik di Indonesia menjadi isu lingkungan yang semakin mendesak. Banyak pihak yang terlibat dalam upaya mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan, termasuk sejumlah tokoh perempuan yang berperan sebagai pejuang dalam memerangi sampah plastik.

Berikut adalah beberapa tokoh perempuan di Indonesia yang berkontribusi signifikan dalam upaya mengurangi sampah plastik.

Tiza Mafira

Siapa yang tidak mengenal Tiza Mafira, adalah seorang advokat lingkungan dan Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Ia dikenal luas atas upayanya dalam kampanye pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Diusianya yang masih relatif muda Tiza telah bekerja sama dengan pemerintah daerah dan berbagai organisasi untuk mempromosikan regulasi yang mendukung penggunaan kantong plastik yang lebih ramah lingkungan. Berkat usahanya, beberapa kota di Indonesia telah menerapkan larangan atau pembatasan penggunaan kantong plastik sekali pakai.

Melati dan Isabel Wijsen

Dua saudara perempuan, Melati dan Isabel Wijsen adalah pendiri Bye Bye Plastic Bags, sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik di Bali. Mereka memulai gerakan ini pada tahun 2013 ketika mereka masih remaja. Melalui kampanye, edukasi, dan kerja sama dengan pemerintah lokal, mereka berhasil mendorong penerapan larangan penggunaan kantong plastik di Bali. Prestasi mereka telah menginspirasi banyak orang muda di seluruh dunia untuk mengambil tindakan serupa di komunitas mereka masing-masing.

Baca juga: Ratih Kartika, Menembus Batas dengan Menjadi Penulis

Riska Darmawanti

Riska Darmawanti adalah pendiri Bank Sampah Malang (BSM). Bank Sampah adalah sebuah konsep di mana masyarakat bisa menukarkan sampah plastik dengan uang atau barang yang berguna. BSM telah menjadi salah satu model pengelolaan sampah yang sukses di Indonesia. Melalui inisiatif ini, Riska membantu masyarakat menyadari nilai ekonomi dari sampah plastik dan mendorong daur ulang sebagai bagian dari solusi lingkungan.

Kartika B. Suardana

Kartika B. Suardana, yang dikenal sebagai Tika, adalah seorang aktivis lingkungan yang bekerja untuk Bali Fokus/Nexus3 Foundation. Organisasi ini berfokus pada pengurangan dan pengelolaan limbah berbahaya, termasuk plastik. Tika terlibat dalam berbagai kampanye advokasi dan edukasi mengenai bahaya sampah plastik dan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Baca juga: Dayah Diniyah Darussalam: Naungan untuk Korban Kekerasan di Aceh 

Tasya Kamila

Sebagai seorang publik figur dan mantan artis cilik, Tasya Kamila menggunakan pengaruhnya untuk meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan, termasuk sampah plastik. Setelah menyelesaikan pendidikan di bidang lingkungan di Amerika Serikat, Tasya aktif dalam berbagai kampanye dan kolaborasi dengan organisasi lingkungan untuk mempromosikan pengurangan sampah plastik di Indonesia.

Nah BPer’s, peran perempuan dalam perjuangan melawan sampah plastik di Indonesia sangatlah penting dan tidak diragukan lagi tentunya. Mereka tidak hanya memberikan kontribusi nyata melalui berbagai program dan kampanye, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Upaya kolaboratif dan berkelanjutan dari para tokoh ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan sampah plastik dan pelestarian lingkungan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Artikel Lainnya

Mengenang Marsinah, Simbol Perlawanan Buruh Perempuan

Irna Riza Yuliastuty, Berjuang untuk Kesetaraan Disabilitas

Enjellia: Keterbatasan Bukan Hambatan untuk Berjuang

Leave a Comment