Perempuan Petani Kopi di Desa Batu Ampar Menghadapi Perubahan Iklim
Dampak perubahan iklim mulai dirasakan perempuan petani kopi di Desa Batu Ampar, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Menghijaukan hutan
Dampak perubahan iklim mulai dirasakan perempuan petani kopi di Desa Batu Ampar, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Menghijaukan hutan
TAK mudah bagi Hilda Sriwanti mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Keputusan yang akhirnya mengubah pandangannya dalam memaknai hidup. Bahwa hidup
NAMANYA Yulia Suparti. Cerita tentangnya yang konsisten mengelola sampah menjadi pupuk organik sudah tersebar hingga ke mancanegara. Dia bukanlah peneliti,
“KITA selalu berpikir, kenapa petani tidak mendapatkan akses bantuan, padahal dia lah yang paling butuh,” ucap Dr. Retno Agustina Ekaputri,
“REMOTE TV kami dikuasai ibu-ibu.” Celetukan salah satu peserta dalam forum diskusi yang pernah dihadirinya, menggelitik Fonika Thoyib untuk lebih
“SAYA nggak mau ikut-ikutan bohongin rakyat. Saya hanya ingin fokus penelitian saja, penguatan perempuan. Kalau membantu di ranah politiknya belum
“Ini bukan hanya pekerjaan, ini sudah menjadi hobi,” kata Uli saat mengawali percakapannya dengan bincangperempuan.com. Tangannya meraih segelas kopi pandan,
“Kekerasan (seksual,red) itu berpotensi terjadi pada siapa pun,” tutur Susi. Suaranya tegas selaras dengan terik matahari yang samar-samar menyelinap disela-sela
Kembangkan Metodologi Etnografi Feminis Poskolonial “TESISKU di Belanda dulu tahun 1992 soal Kowani (Kongres Wanita Indonesia, 22 Desember 1928,red). Namun,