Home » News » Wajib Kamu Tahu! 19 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan 

Wajib Kamu Tahu! 19 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan 

Zefanya Preticia

News

BincangPerempuan.com – Perawatan kulit yang efektif tidak hanya bergantung pada produk yang digunakan, tetapi juga pada pemahaman tentang kandungan skincare yang sebaiknya tidak dipakai bersamaan. Bagi kamu BPer’s, yang gemar bereksperimen dengan berbagai produk skincare, penting untuk mengetahui kombinasi bahan aktif yang dapat menimbulkan reaksi buruk pada kulit.

Beberapa kandungan skincare bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, atau bahkan mengurangi efektivitas produk lainnya jika digunakan bersamaan. Oleh karena itu, memahami kandungan yang tidak boleh dicampur adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan kulitmu.

Salah satu kombinasi yang perlu dihindari adalah penggunaan retinol bersamaan dengan vitamin C. Kedua bahan aktif ini sebenarnya sangat bermanfaat untuk kulit, tetapi memiliki tingkat pH yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau iritasi jika dipakai bersamaan.

Selain itu, kombinasi AHA/BHA dengan niacinamide juga sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi. Dengan memahami kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan, kamu bisa mengoptimalkan rutinitas perawatan kulitmu dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Berikut adalah kandungan-kandungan skincare yang tidak boleh digunakan berbarengan ya

Vitamin C dan AHA/BHA

    Skincare dengan kandungan Vitamin C dan AHA/BHA sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan pada kulit wajah karena jika digabungkan dapat mengurangi efektivitas keduanya. Vitamin C, terutama dalam bentuk asam askorbat, akan lebih efektif pada pH rendah (asam), sedangkan AHA/BHA lebih efektif pada pH yang lebih tinggi. Jika, digunakan bersamaan akan memicu reaksi yang mengakibatkan kemerahan atau sensasi terbakar pada kulit. Untuk saran pemakaian, alangkah lebih baiknya menggunakan produk vitamin C di pagi hari dan AHA/BHA di malam hari. Hal ini penting supaya bisa memaksimalkan manfaat skincare yang digunakan tanpa risiko iritasi.  

    Vitamin C dan Benzoil Peroksida

      Benzoil peroksida dan vitamin C tidak disarankan digunakan bersamaan karena benzoil peroksida dapat mengoksidasi vitamin C, mengurangi manfaatnya untuk perawatan kulit. Sebaliknya, benzoil peroksida juga bisa kehilangan efektivitasnya. Solusi terbaik adalah menggunakan kedua bahan ini pada waktu yang berbeda. 

      Retinol dan Vitamin C 

        Retinol adalah turunan vitamin A yang terkenal karena kemampuannya mengatasi tanda-tanda penuaan, sedangkan vitamin C adalah antioksidan yang efektif dalam mencerahkan dan meratakan warna kulit. Keduanya sangat populer dalam dunia perawatan kulit. Namun, penggunaan keduanya secara bersamaan bisa menyebabkan iritasi pada kulit.

        Perbedaan pH yang besar antara retinol dan vitamin C dapat mengurangi efektivitas masing-masing. Oleh karena itu, solusi terbaik adalah menggunakan vitamin C di pagi hari untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat oksidatif, sementara retinol digunakan di malam hari untuk mendukung proses regenerasi kulit.

        Baca juga: Wajib Tahu! Kandungan Skincare Aman untuk Kulit Berjerawat 

        Niacinamide dan Asam Askorbat (Vitamin C)

          Banyak yang mempercayai bahwa penggunaan niacinamide dan asam askorbat bersama-sama dapat mengurangi manfaat pencerahan kulit dari vitamin C. Niacinamide sendiri bermanfaat untuk skin barrier dan mengurangi kemerahan.

          Untuk menghindari potensi interaksi, disarankan untuk menggunakan niacinamide pada waktu yang berbeda dengan asam askorbat. Misalnya, gunakan asam askorbat di pagi hari dan niacinamide di malam hari.

          Retinol dan Asam Hidroksi (AHA/BHA)

            Journal of the German Society of Dermatology memberikan penjelasan bahwa kandungan AHA dan BHA bersifat eksfoliasi, yaitu untuk mengangkat kulit mati pada kulit. Jikalau kandungan ini digunakan secara bersamaan dengan retinol, maka akan membuat kulit menjadi iritasi dan juga mengelupas. Selain itu juga, perbedaan pH antara retinol yang lebih netral sedangkan AHA/BHA yang lebih asam, hal ini akan memengaruhi efektivitas masing-masing. Untuk mendapatkan manfaat dari kedua bahan ini tanpa risiko iritasi yang tinggi, disarankan untuk menggunakan AHA atau BHA di pagi hari dan retinol di malam hari.

            Benzoil Peroksida dan Retinol

              Sebuah studi yang diterbitkan di The Journal of Dermatology menunjukkan bahwa benzoil peroksida efektif dalam mengobati acne vulgaris, termasuk jerawat berupa komedo putih maupun hitam. Namun, penting untuk diketahui bahwa benzoil peroksida dan retinol sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan dalam perawatan kulit. “Penggunaan benzoil peroksida dan retinoid secara bersamaan tidak disarankan, karena keduanya bisa saling memengaruhi dan mengurangi efektivitas masing-masing,” kata Shari Marchbein, dokter kulit bersertifikat di New York City, seperti yang dikutip dari InStyle.

              Benzoil Peroksida dan Hidrokuinon

                Hidrokuinon berfungsi untuk mencerahkan kulit dan mengatasi masalah hiperpigmentasi, sedangkan benzoil peroksida digunakan untuk mengobati jerawat. Menggunakan kedua bahan ini sekaligus dapat menimbulkan risiko serius, seperti munculnya noda, kemerahan, dan iritasi berat pada kulit. Karena itu, sebaiknya hindari mencampurkan keduanya dalam satu produk perawatan kulit agar terhindar dari efek samping negatif tersebut.

                Asam Salisilat dan Asam Glikolat

                  Asam salisilat atau BHA (Beta Hydroxy Acid), efektif untuk eksfoliasi mendalam, mengurangi produksi minyak, dan mengatasi jerawat. Di sisi lain, asam glikolat, yang merupakan AHA (Alpha Hydroxy Acid), bekerja untuk mengelupas kulit bagian atas dan merangsang regenerasi sel. Namun, menggabungkan kedua bahan ini dalam satu waktu bisa terlalu keras bagi kulit, menyebabkan iritasi dan kemerahan. Untuk mencegah hal tersebut, disarankan untuk menggunakan satu produk di pagi hari dan yang lainnya di malam hari, atau menggunakannya pada hari yang berbeda.

                  Retinol dan Asam Salisilat 

                    Secara umum, menggabungkan retinol dengan asam salisilat mirip dengan pencampuran produk perawatan kulit lainnya yang dapat menurunkan efektivitasnya. Selain itu, sebaiknya hindari penggunaan retinol dan asam salisilat bersamaan karena keduanya dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Kondisi ini dapat memicu peningkatan produksi minyak pada kulit dan membuat wajah lebih rentan terhadap jerawat.

                    Glycolic Acid dan Azelaic Acid 

                      Pernahkah kamu mendengar tentang produk perawatan kulit yang mengandung asam glikolat atau asam azelaic? Kandungan ini biasanya ditemukan dalam produk eksfoliator. Namun, kedua bahan ini sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan. 

                      Ada beberapa risiko yang dapat merusak kulit, antara lain:

                      • Kemerahan pada kulit
                      • Pengelupasan kulit yang parah
                      • Kulit menjadi kering dan terasa perih

                      Untuk menghindari efek samping ini, sebaiknya gunakan produk tersebut pada hari yang berbeda agar dapat merasakan manfaatnya tanpa risiko kerusakan kulit.

                      Facial Wash dan Vitamin C

                        Produk perawatan kulit yang mengandung vitamin C umumnya digunakan di pagi hari untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan membantu mengurangi tanda-tanda penuaan. Vitamin C akan memberikan hasil yang optimal ketika dipadukan dengan produk yang memiliki pH rendah.

                        Namun, dilansir dari Everyday Health, Leslie Baumann, MD, penulis di MDedge Dermatology, sebaiknya hindari mencampurkan vitamin C dengan pembersih wajah yang memiliki pH tinggi, karena hal ini dapat menghambat kemampuan kulit untuk menyerap vitamin C secara maksimal. Sebagai akibatnya, perlindungan dari radikal bebas yang diberikan oleh vitamin C bisa menjadi kurang efektif.

                        Baca juga: “Centil Era”, Memberdayakan Perempuan dengan Cara Positif

                        Niacinamide dan AHA

                          Niacinamide, yang merupakan bentuk vitamin B3, dikenal efektif dalam memperbaiki kulit kering atau rusak dengan meningkatkan elastisitasnya. Namun, sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan AHA. Kombinasi keduanya dapat menghasilkan asam nikotinat yang berisiko menyebabkan iritasi pada kulit. Untuk hasil yang lebih optimal, penggunaan niacinamide sebaiknya dilakukan saat kulit berada dalam kondisi pH netral.

                          Dua Produk yang Berbeda dengan Senyawa Aktif yang Sama

                            Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa menggunakan dua produk perawatan kulit dengan kandungan zat aktif yang sama akan memberikan hasil yang lebih maksimal. Namun, anggapan ini tidak selalu benar. Misalnya, menggunakan dua produk jerawat yang mengandung benzoil peroksida justru dapat meningkatkan risiko iritasi pada kulit. Oleh karena itu, kamu Wajib Tahu! Kandungan Skincare Aman untuk Kulit Berjerawat.

                            Menggunakan dua produk yang berbeda dengan senyawa aktif yang sama bisa mengganggu lapisan pelindung kulit (skin barrier), karena dua zat aktif yang serupa bekerja secara bersamaan. Oleh karena itu, banyak dokter kulit yang tidak merekomendasikan penggunaan dua produk dengan kandungan zat aktif yang sama pada waktu yang bersamaan.

                            Retinol dan Asam Glikolat

                              Asam glikolat (AHA) berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati di permukaan kulit, sementara Retinol efektif sebagai eksfoliator untuk mengurangi dan mencegah jerawat. Namun, menggabungkan produk perawatan kulit yang mengandung kedua bahan ini secara bersamaan dapat menyebabkan iritasi pada kulit, yang biasanya ditandai dengan kekeringan dan kemerahan. Untuk mengurangi risiko iritasi, disarankan untuk menggunakan kedua bahan tersebut secara bergantian. Sebagai contoh, gunakanlah asam glikolat di pagi hari dan retinol di malam hari.

                              Produk Skincare yang Berbasis Air dan Minyak (Water or Oil Based)

                                Saat memilih produk perawatan kulit, penting untuk memutuskan antara produk berbasis air, seperti toner atau pelembap, dan produk berbasis minyak, seperti minyak wajah. Keduanya sebaiknya tidak digunakan bersamaan karena minyak dan air tidak dapat bercampur dengan baik di kulit. Molekul minyak lebih besar dibandingkan dengan molekul air, sehingga mencampurkan keduanya dapat meninggalkan rasa lengket yang tidak nyaman pada kulit.

                                SPF dan Retinol

                                  Meskipun SPF dalam sunblock sangat penting untuk melindungi kulit dari sinar UV, penggunaan sunblock bersama dengan retinol dapat membuat kulit lebih rentan terhadap paparan sinar matahari dan berisiko mengalami iritasi. Itulah beberapa kandungan dalam produk perawatan kulit yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan, karena bisa menimbulkan iritasi pada kulit wajah. 

                                  Vitamin C dan Asam Glikolat

                                    Penting untuk menghindari penggunaan vitamin C dan asam glikolat secara bersamaan dalam rutinitas perawatan kulit, karena keduanya memiliki pH asam yang dapat mengganggu keseimbangan pH alami kulit. Penggunaan kedua bahan ini bersama-sama dapat menyebabkan iritasi, serta gejala seperti kemerahan, gatal, kulit kering, dan ruam.

                                    Sebagai alternatif, alangkah lebih baiknya, gunakan produk yang mengandung bahan-bahan tersebut secara bergantian, baik di pagi atau malam hari, untuk mendapatkan hasil terbaik dan mengurangi risiko iritasi.

                                    Vitamin C dan Peptide

                                      Meskipun keduanya bermanfaat untuk mencerahkan kulit, vitamin C dan peptida sebaiknya tidak digunakan bersama-sama dalam rutinitas perawatan kulit dikarenakan keduanya bisa mengalami perubahan atau teroksidasi. Proses ini dapat mengurangi efektivitasnya dan mengurangi manfaat yang seharusnya didapatkan oleh kulit. Sebaiknya gunakan keduanya secara terpisah untuk hasil yang lebih maksimal.

                                      Bakuchiol dan Asam Glikolat 

                                        Sejak popularitasnya meningkat, bakuchiol kini banyak ditemukan dalam berbagai produk perawatan kulit. Dikenal memiliki efektivitas yang setara dengan retinol, bakuchiol dianggap lebih aman dan memiliki risiko lebih rendah dalam menyebabkan iritasi pada kulit.

                                        “Karena tidak menimbulkan iritasi seperti retinol topikal, bakuchiol aman digunakan dua kali sehari. Bahkan, bakuchiol dapat menenangkan kulit yang teriritasi,” ujar Dr. Inessa Fishman, MD, seorang Spesialis Bedah Kosmetik, Plastik & Rekonstruksi di Amerika Serikat, seperti yang dikutip dari Tatler Asia.

                                        Kandungan ini juga bisa dikombinasikan dengan berbagai bahan perawatan kulit lainnya, seperti squalene, asam polihidroksi (PHA), dan lainnya. Namun, menurut Aviva Plastic Surgery, disarankan untuk tidak menggabungkan bakuchiol dengan asam glikolat, karena dapat mengurangi efektivitas formula dan manfaatnya untuk kulit.

                                        Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

                                        Artikel Lainnya

                                        Dini Mudrika, Inisiasi Bengkulu Begerak, Kumpulkan Donasi untuk Bantu Sesama

                                        Wartawan Perempuan, Herawati Diah Tampil di Google Doodle Hari Ini

                                        “Lean In” Membongkar Mitos dan Menggebrak Langit-langit Kaca

                                        Leave a Comment